19 Andika ponakan Pak Manto

Siang itu ...sepulang dari Rumah Sakit ,Naya menginterview Andika,keponakan Pak Manto yang putus sekolah....Naya menjelaskan semua pekerjaan yang harus dikerjakan oleh Andika, setelah ngobrol banyak ternyata Andika ini cukup pintar, bercita-cita ingin menjadi guru ...Ternyata Andika lancar berbahasa inggris,pas longgar nanti Naya sudah memberitahu Arini untuk mengajarkan admin dan promo marketing tentunya dengan bahasa inggris agar konsumen nya gak hanya dari kalangan asli penduduk indonesia saja.tapi juga dari warga negara lain yang tinggal di jakarta dan sekitarnya.

Hans menyarankan agar Andika masuk sekolah yang ada jurusan multimedia nya...dan jika lulus nanti bisa kuliah di Unindra....dan kalau sudah lulus bisa mengajar di sekolah yang akan mereka dirikan....ide Hans benar-benar cemerlang kali ini...Andika menyetujuinya,dan dia sangat bersyukur telah bertemu orang-orang yang begitu baik hatinya seperti mereka.Tanpa membuang waktu Hans mengajak Andika langsung mendaftar ke sekolah yang dia maksud,Hans mengambil alih semua biaya yang dikeluarkan Naya untuk pendaftaran sekolah Andika.Bahkan Hans nanti yang membiayai spp dan kebutuhan sekolahnya, maklum karena Hans tidak memiliki adik,ia anak tunggal satu-satunya.

"Jadi sebaiknya gajimu nanti kamu tabung saja ya,sebagian buat orangtua dan adik-adikmu,sebagian ditabung buat biaya kuliahmu nanti".

"Iya kak saya sangat berterimakasih atas kebaikan kakak semua,saya akan berjuang keras tuk memajukan usaha kakak, belajar dengan giat dan sungguh-sungguh, saya juga ingin mengabdikan sebagian waktu saya nanti tuk mengajar di sekolah yang kakak dirikan .gak usah dibayar kak, kan masih ada pekerjaan lain lagi yang menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup saya". ucapnya bersemangat.

Setelah diterima bersekolah yang dituju, terlambat dua minggu,Andika pasti mampu untuk mengejar keterlambatan tersebut.Hans mengantarkan Andika pulang,dan bertamu kerumah Andika.Setelah berbincang-bincang dengan orangtua Andika dan menyerahkan seragam,tas,sepatu dan perlengkapan sekolahnya serta beberapa lembar uang ratusan ribu tanpa orangtua nya tahu.Hans pamit pulang karena harus menyelesaikan urusan di percetakan nya dan bersiap membooking kafe untuk pertemuannya dengan Arin nanti malam.

Ditempat lain, Nayara berencana menelpon Aldi...tapi dia urungkan.akhirnya ia pilih chat.

Hatinya begitu deg-degan kata-kata apa yang harus ia katakan pada Aldi, melihat suasana tadi diRumah Sakit cukup memberitahukan rencana Tuhan bahwa sudah sepantasnya lah ia memilih Aldi dan memberitahukan nya.

avataravatar
Next chapter