1 Berhenti!

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

"Zou Xiaomi, ayo ikut aku! Kalau kamu tidak mau, aku akan marah!" Pinta Tang Linyan yang berdiri di luar gerbang sekolah sambil membawa kotak pembukus makanan siap saji di tangannya dan juga yang telah lama menyaksikan Zou Xiaomi berkeliling mengendarai sepeda.

Zou Xiaomi mengerutkan keningnya karena sangat malu. Sesekali dia menekan bibirnya kuat-kuat karena sangat kesal diteriaki seperti itu, dia menganggap seolah Tang Linyan sudah mempermalukannya habis-habisan di hadapan seluruh sekolah. Saat itu, dia tidak menggunakan riasan apa pun, namun wajah kecilnya tetap terlihat cantik dan manis. Selain itu, satu hal yang paling spesial dari wajah mungil itu adalah bola matanya. Sepasang bola mata bulat nan jernih, memancarkan isi hatinya yang begitu murni dan tulus.

Zou Xiaomi memandang Tang Lin yang yang tengah mengenakan pakaian bermerek terkenal dengan riasan tipis menghiasi wajah cantiknya. Dia tidak tahu bagaimana caranya menolak ajakannya, akan tetapi dia juga merasa enggan untuk pergi dengannya.

"Kenapa? kamu tidak ingin pergi denganku?" Tang Linyan mengerutkan kening. Kali ini dia meninggikan nada suaranya sedikit. Terlihat kesal akan perilaku acuh dan sikap Zou Xiaomi yang keras kepala.

Zou Xiaomi pun cepat-cepat melambaikan tangan dan berkata, "Bukannya aku tidak mau pergi denganmu, aku sangat sibuk sekarang dan sementara ini ada hal yang harus aku selesaikan. Waktu kerjaku belum selesai, lho. Kalau aku tidak kembali, bos pasti akan sangat marah padaku."

"Hmm, berapa banyak uang yang dapat kamu hasilkan dalam sehari? Aku janji akan memberikanmu uang sebagai pengganti, kamu harus pergi denganku, kalau tidak aku akan sangat marah!" Tang Linyan berkata dengan keras sembari mengambil selembar uang seratus ribuan dalam dompetnya.

Mendengar hal itu, Zou Xiaomi kembali mengerutkan bibirnya sesaat, lalu dengan lantang dia menjawab, "Ini bukan masalah uang. Kalau aku tidak datang bekerja, siapa yang akan menggantikan aku nanti? Bos pasti akan sangat marah sekali padaku, dia sudah sangat baik padaku, aku tidak mau mengecewakannya."

"Aku tidak peduli, kamu harus ikut denganku! Kalau tidak, aku akan marah dan aku akan memberitahu ibuku bahwa kamu telah menindasku. Melihat Zou Xiaomi yang terus-menerus menolak ajakannya, Tang Linyan tidak bisa berbuat apa pun selain mengancamnya.

Ancaman Tang Linyan membuatnya Zou Xiaomi takut, wajahnya pun menampakkan kecemasan. Terlihat sekali kalau dia sangat takut kepada ibu gadis itu.

Melihat wajah Zou Xiaomi berubah menjadi pucat pasi, Tang Linyan tersenyum sinis, seolah memiliki kemenangan penuh. Dengan berusaha terlihat tetap tenang dia kemudian melanjutkan kalimatnya, "Baiklah, aku akan memberikanmu kesempatan, memilih ikut denganku atau berbuat semaumu di sini, tapi… kamu tahu… Changping juga datang. Aku tahu kamu menyukainya, kan? Ayolah, ini kesempatan yang sangat baik!"

"Tapi bukannya Kak Lu adalah pacarmu?" Gerutu Zou Xiaomi.

Tang Linyan memain-mainkan rambutnya yang panjang dan tebal sambil menjawab dengan penuh kebanggaan, "Ya… aku pernah bilang, aku dan Changping berpacaran, tapi bisa saja hal itu berubah, kan? Aku adalah gadis yang cantik dan bisa jadi aku malah mendapatkan orang yang jauh lebih baik darinya di masa depan. Hanya saja saat ini dia satu-satunya pria yang lumayan tampan yang berada di sekitarku. Bahkan, aku pernah membayangkan, aku tidak bisa bersamanya terus-menerus."

Tak lama Tang Linyan melanjutkan lagi ucapannya, "Bagaimanapun juga, kamu dan aku sudah seperti saudara perempuan. Saat aku putus dengan Changping, aku akan lebih rela melihatnya bersamamu dibandingkan melihatnya bersama orang lain."

"Kamu tidak boleh bicara seperti itu! Kak Lu bukan benda mati yang tak punya perasaan," balas Zou Xiaomi dengan sedih.

Zou Xiaomi kembali memasang wajah jengkel karena kata-kata Tang Linyan sangat menyakiti perasaannya. Dengan tidak memedulikan rasa kesal gadis di hadapannya itu, dia lalu melanjutkan kalimatnya, "Pokoknya, aku tunggu kamu di bar pukul setengah enam sore ini. Ingat, kalau kamu tidak datang, kamu akan kehilangan kesempatan emas itu. Setelah selesai berbicara, dia pun berlalu dengan senyum sinis penuh kemenangan yang masih menghiasi paras cantiknya, karena dia tahu, dia selalu mendapatkan apa yang dia inginkan.

Sementara itu, Zou Xiaomi menatap bungkusan makanan yang dibawa Tang Linyan sambil mendengus kesal. Dia berpikir keras, mencari-cari alasan yang paling masuk akal sebagai alasan kepada bosnya mengapa dia tidak datang bekerja hari ini . 

***

Di sebuah bar.

Tang Linyan menyodorkan segelas anggur merah kepada Zou Xiaomi sekaligus memperlihatkan senyuman sinis khasnya dan berkata, "Minumlah, ini anggur merah terbaik di bar ini. Tapi hati-hati jangan sampai mabuk, aku yang traktir semua. Harga untuk satu botol anggur ini cukup untuk membayar semua kebutuhanmu selama setengah sebulan."

"Kenapa mahal sekali?" Ujar Zou Xiaomi terkejut mendengar harga sebotol anggur saja.

"Tentu saja, karena itu tolong habiskan, jangan sisakan setetes pun."

"Baiklah, aku pasti akan habiskan semua," Zou Xiaomi lalu mengambil botol anggur mahal itu lalu perlahan-lahan meneguknya sampai habis.

Setengah jam kemudian… 

Zou Xiaomi terhuyung-huyung di sepanjang jalan, pada saat yang sama, dia melihat seorang pria yang sedang berjalan di hadapannya. Tanpa ragu, dia menghentikan laki-laki tersebut.

"Berhenti!" Teriak Zou Xiaomi.

avataravatar
Next chapter