5 5.My Little Love, Misunderstandings that stretch the relationship (Gabriel&Ain) 2.Playboy Falls In Love With Strange Girl (William&Ara)

Pagi yang indah untuk memulai cerita cinta dari teman kecil kita, cekidot gaeeesss..

"Pagi Ain," seorang bocah remaja tampan dengan iris mata berbeda warna menyapa seorang gadis kecil yang berdiri di depan pintu rumahnya dengan senyum manis terpatri di bibirnya.

"Pagi kak Iel, Ain cari Anggi," sapa gadis kecil yang dia panggil Ain.

"Masuk saja Ain, Anggi di dapur nemenin mommy bikin kue," Gabriel mempersilahkan.

"Terima kasih kak Iel."

Ain langsung berlari ke dapur untuk mencari Anggi, yep Ain memang sudah sangan akrab dengan tata letak ruangan di rumah ini, karena dia sering kesini untuk bermain dengan sahabatnya, Anggi.

"Anggiiiiiii hahahaaaaa," teriak Ain cempreng saat sampai di dapur dan tiba-tiba tertawa melihat sahabatnya yang belepotan tepung.

"Pagi Aiiiinn," gadis kecil yang di panggil Anggi tersenyum senang menyapa sahabatnya.

"Pagi sayang, sini ikut bantuin mommy bikin kue tart," sapa Megan mommynya Anggi.

Megan memang meminta Ain memanggilnya mommy karena dia sudah menganggap Ain seperti anaknya sendiri.

"Iya mommy," Ain tersenyum manis pada Megan.

Sementara mereka sibuk di dapur kita beralih ke sisi Gabriel dulu yoooo...

Gabriel pergi ke gazebo dekat kolam renang di belakang rumahnya setelah Ain pergi kedapur, karena sahabat-sahabatnya kumpul di rumahnya untuk mengerjakan tugas kelompok mereka..

Setelah mereka selesai dengan tugas sekolah yang banyak dan membosankan, mereka berbincang-bincang ala bincangan anak-anak yang baru menuju remaja. (tercium tidak jauh-jauh dari cinta monyet nih). oh ye ini ceritanya Gabriel dkk waktu itu umurnya 15 tahun ya, terus Anggi dkk 13 tahun.

"Eh Will, gimana pacar barumu si Indri," Salah satu sahabatnya tiba-tiba bertanya pada sahabatnya yang dia panggil Will.

"Jangan ngomongin dia lagi Rio, males, aku mau ganti yang lain aja," balas anak remaja itu.

"Ya ampun playboy cap kodok ini, kan baru jadian empat hari yang lalu," Rio mendesah pada keplayboyan sahabatnya.

"Biarin, daripada Axe, baru putus tuh sama si Anas, yang katanya cinta matinya, jodohnya dia," Willi mengalihkan topik pada Axe sahabatnya yang lain.

"Hah? serius Ax? bukannya kemarin masih baik2 aja?," kaget Rio.

"Dia ngelihat si Anas ciuman sama Jordan di taman belakang sekolah." Imbuh Willi.

"Tuh kan, aku udah bilang, aku lihat Anas nyium pipinya Jordan pas pulang sekolah itu, gak percaya sih, lihat sendiri kan sekarang." Gabriel bergabung dengan pembicaraan sahabat-sahabatnya.

"Udah-udah, jangan di bahas lagi." Kesal Axe

"Eh, kamu sendiri gimana Gab?, tuh calon isteri kamu udah dateng." Willi meledek Gabriel.

"Siapa-siapa?" kepo Rio

"Ain? ogah, dia itu bukan tipeku, lagian dia juga ngeselin sih tiap hari main kerumah terus, sangat berisik dengan suara cemprengnya." Gabriel terus menyangkal kesukaannya pada Ain untuk menghentikan ledekan sahabatnya, tanpa dia sadari bahwa itu akan menjadi penyebab dari kerenggangan hubungannya dengan Ain.

Sementara itu, Ain yang diminta untuk memanggil Gabriel dan sahabat-sahabatnya untuk makan kue bersama tanpa sengaja mendengar ucapan Gabriel, dia langsung pulang dengan menahan tangisnya.

Sejak saat itu Ain bahkan tidak pernah datang kerumah Anggi lagi, dia jadi lebih kalem, dan ini juga menjadi alasan dia enggak suka saat Ara meledeknya dengan menyebutnya dan Anggi saudari ipar.

______________________________________________

Kembali ke masa remaja gaeeesss....

"Ain!!" Gaberiel memanggil Ain yang lewat di depannya.

"I- iya kak?" Ain menjawab Gabriel dengan gugup.

"Gak minta tanda tangan nih?" Tanya Gabriel dengan senyum manisnya.

"em- emang boleh?" Tanya Ain ragu.

"Ya boleh dong Ainun yang maniisss," goda Gabriel.

"Ini kak." Ain menyodorkan buku dan pulpennya tanpa menghiraukan godaan Gabriel.

"Nih udah." Gabriel mengembalikan buku dan pulpen Ain.

"Makasih kak." Ain langsung pergi kekantin setelah berterimakasih pada Gabriel.

______________________________________________

Gabriel pov

Ya tuhan, kapan gw bisa denger suara cemprengnya Ainun lagi yaaaa, gw gak tau kenapa dia berubah, tapi gw benar-benar merasa asing dengan Ainun yang kalem, sangat suram setiap kali ketemu gw. (Elu sih gengsinya ketinggian), (bacot lo thor, gini-ginikan lo yang nulis),(iye deh iyeee, author teroosss yang salah).

Ain pov

Kak Iel, bisa gak sih lo gak ngasih gw harapan kayak gini, gw tuh capek, kalau lo gak suka sama gw ya udah, jangan gangguin gw lagi, gw gak ingin mempunyai harapan pada lo lagi, itu bikin gw gak bisa move on (hiks, sedih banget lo In), (lo sih nulis-nulis takdir cinta gw sedih gini), (nah kan, author salah mulu), (emang salah lo pe'a).

Author pov

Begitulah hubungan Ain dan Gabriel yang di uji dengan kesalah fahaman Ain karena gengsinya Gabriel, kisah mereka terus berjalan dengan fikiran masing-masing, Gabriel dengan kerinduannya akan kekasih kecilnya yang ceria dan Ain dengan kesalah fahamannya, nantikan saja kelanjutannya yaa...

______________________________________________

Hai gaeeess, sudah kenalan dengan permusuhan Axe dan Aya, secreat lovenya Rio dan Anggi, juga sad lovenya Gabriel dan Ain, gimana kalau kita lanjut ke cinta anehnya William dan Ara...

Cekidot gaaeeeeessss....

Pagi yang sibuk untuk seorang -William Ahmad Sanjaya- playboy cap kodok, yang sayangnya adalah salah satu mostwanted boy di Alexandre International School, jadi yaaa sah-sah aja sih kalau dia mau jadi playboy, wong banyak yang suka kok.

Hari yang biasa, tidak ada yang berbeda menurutnya selain untuk sekumpulan anak baru yang dandan seperti orang gila di sekelilingnya, tapi itu tadi, sekarang ada satu yang membuatnya cukup tertarik dan membuat hari ini beda dari hari yang lain-

"Hai cantik, mau tanda tangan gw gak?" William mendekati seorang gadis yang menarik perhatiannya sejak tadi.

"Eh?, boleh kak, nih." gadis itu yang ternyata adalah -Masayu Clara Dwiguna- yang akrab di sapa Ara menyodorkan buku dan pulpennya pada William.

"Tapi ada syaratnya, lo harus mau jadi pacar gw." William memulai perangkapnya, yang sayangnya...

Duk..

"Aaaah shit." William bersandar pada tembok dan memegang daerah selangkangannya yang berdenyut.

"Cih, makan tuh pacar," kata Ara.

Yah, dia masang perangkap yang biasa untuk buruan yang berbeda, bukannya menunjukkan mata berlope-lope atau senyum malu-malu, Ara yang notabennya aneh dan urak-urakan malah menendang juniornya William. (Omegoooootttt parah, sial banget lo bang Will.....),(lo yang gila, sakit nih otong gw(yang nendang siapa, yang kena marah siapa)).

Tapi, emang dasarnya William yang adalah seorang playboy, sikap Ara membuatnya semakin tertantang untuk mendapatkannya, menurutnya Ara sangat unik, satu-satunya, dan pantas untuk di perjuangkan(duh, ternyata cinta mereka memang aneh).

Dan Ara???, tentu saja dia sudah kabur setelah memaki William...

______________________________________________

Ara pov

Omegooooottttt, ya ampun, gila kali tu orang, baru juga ketemu main ngajak-ngajak jadian segala lagi

Tapi ganteng juga sih orangnya heheheeee, (aneh lo), duh tadi gw tendang juniornya terlalu keras gak ya?, nanti keturunan leluhurnya terputus di dia bisa gawat tuh, aduuuhhhhh, mampus gw.

William pov

Oooowww shit, gila tuh cewe, nendangnya gak pake perasaan banget, awas aja kalau junior gw kenapa-napa, gw bakalan buat lo bertekuk lutut sama gw.

Gw bikin lo bertanggung jawab seumur hidup sama gw..

Aaahhhh tapi ini sakit banget.....

Author pov

Setelah Ara memaki William, dia langsung ngacir ke kantin denga fikiran aneh-aneh yang bejibun di kepalanya...

Dan William?? dia pergi ke UKS buat minta salep dingin untuk adiknya yang nyut-nyutan gara-gara di tendang Ara tanpa ampun...(ckckckk... kasihan banget otong lo),(diam lo, kenapa lo bisa mikirin ide yang aneh gini sih buat pertemuan pertama gw sama tuh cewe galak??), (biasalah, author sama Ara kan 11 12 gitu anehnya), (lo sih enak, tinggal nulis, gw nih, keturunan hampir putus, gila lo), (hampir tu, hampir, belum kejadian yee, tenang aje nape sih)....

NEXT

avataravatar
Next chapter