4 4.secret admirer, Secretly like (Anggi&Rio)

Mario pov

-Anggita Hadina Nuraga-

Nama yang cantik seperti orangnya, ini mungkin terdengar gila buat kalian tapi gw fall in love at first sight pada pemilik nama ini, itu bermula pada saat-

Flash back

Drrt..

Drrtt...

Gabriel

Oy Ri, lo ke SMP bima sakti jemput adik gw ya, mobil gw masuk bengkel nih, nanti dia nunggunya kelamaan, thanks.

Mario

Gila lo, rumah gw dengan bima sakti beda arah pe'a, Oke deh. Sama-sama.

Rio memasukkan handphonenya ke saku jas sekolah dan melajukan mobilnya ke SMP bima sakti.

Ckiit....

Rio menghentikan mobinya di samping dua orang gadis yang salah satunya terlihat mirip sahabatnya, Gabriel.

Deg...

Ya ampun, cantik banget, apalagi matanya, mata itu adalah mata dua warna yang sama dengan mata Gabriel, mata itu hanya membuat Gabriel terlihat unik, tapi adiknya beda banget dan itu membuat gw terpesona, benar-benar fall in love at first sight nih gw, thanks banget Gab buat mobil lo karena masuk bengkel, gw akhirnya ketemu sama jodoh gw, hahahaaaa...

"Ehhm..." Mario batuk untuk menenangkan jantungnya yang sedang marathon karena jatuh cinta, (hahahaaaa kelamaan jomblo kali lo).

"Hai, adiknya Gabriel ya?" Mario turun dari mobil dan menanyai kedua gadis itu, lebih tepatnya gadis dengan mata yang sama seperti Gabriel.

"Oh, iya kakak siapa ya?" Tanya adiknya Gabriel.

"Kenalin gw Rio, Mario Arga Putra Maheswari, sahabatnya kakak lo, gw di suruh jemput lo karena mobilnya masuk bengkel, takut lo nunggu kelamaan katanya," Mario menjulurkan tangannya untuk kenalan dan menjelaskan kedatangannya.

"Oh, gw Anggi kak, Anggita Hadina Nuraga, ini sahabat gw Ain, makasih udah di jemput, maaf juga kak jadi ngerepotin," Anggi menyambut tangan Rio yang terulur, dan mengenalkan dirinya dan sahabatnya Ain.

"Hai kak," sapa Ain melambaikan tangannya.

Gila, tangannya lembut banget, namanya cantik juga seperti orangnya -batin Rio.

"Yaudah yuk," Rio melepaskan tangannya dan berjalan memutari mobilnya untuk duduk di belakang kemudi.

"Iya kak," Anggi menarik tangan Ain untuk berjalan di kursi belakang.

Yaah duduk di belakang, padahal ngarep banget dia duduk di samping gw, (kasian amat lo), (diam lo anying, siapa suruh nulis Anggi duduk di belakang(marahin author)), (sialan lo, gw tulis nih lo kagak berjodoh sama Anggi(author ngancem)), (iye iye maaf(Mario takut). *abaikan saja guyonan authornya hehehee*.

Skip saja perjalananan panjangnya ya, kasihan babang Rionya dag dig dug mulu, kagak fokus nyetir.

ckiit...

"Makasih ya kak."

"Iya sama-sama."

"Mampir dulu kak."

"Gak deh, gw langsung pulang aja,salam sama om tante."

"Oke kak, yaudah kak, titidije ya."

"Sipp."

Mario melajukan mobilnya setelah basa-basi singkat yang mungkin menurut Anggi, bagi Rio sih itu seperti cobaan, bersama Anggi membuatnya pengen mepetin anak orang terus hahahaaaa (gila lo).

Flashback end.

Yah, setelah itu gw jadi sering bolos sekolah buat nongkrong di kafe depan sekolahnya, dan sering main ke rumah Gabriel hanya untuk bisa melihat sekilas dari dirinya yang membuatku semakin cinta, karena itulah juga gw di cap sebagai badboy yang paling sering bolos sekolah selama setahun ini, kalau saja orang tua gw bukan termasuk donatur tetap di sekolah ini, mungkin gw udah di D.O sejak lama.

Sekarang gw merasa sangat senang sekaligus sedih nih, dia sekolah di sekolah yang sama dengan gw, seneng banget bisa dekat dia tiap hari, tapi gw sedih banget gak bisa ngungkapin perasaan gw, oke itu mungkin terdengar aneh dan cemen buat kalian tapi gw emang gak berani gaeees, mending kalau cuma di tolak, gimana kalau pengakuan gw membuat dia ngejauhin gw, jadi gw lebih memilih buat jadi secret admirer aja, jadi gw bisa mencintainya dalam diam sambil berusaha untuk lebih dekat dengannya. (terima nasib aja nih bang ceritanya?), (sialan lo, author gila, kenapa gak nikahin aja gw langsung sama Anggi(marah sama author)), (gak bisa lah pe'a, aturannya kan harus 4000 kata dulu baru karyanya author bisa muncul di kolom pencarian WN, kalau lo langsung merit sama Anggi nih ye, katanya author bisa kurang dong, udah lo terima nasib aja! (author balas marah).

______________________________________________

Anggi pov

Duh, gw gerogi banget nih, dari sebelum pengumuman kelulusan gw hati gw tuh udah dag dig dug doer banget tauuu, gara-gara si Ain nih ngajakin gw senior high school di Alexandre International School, disana kan ada kak Rio, ya dia adalah Mario Arga Putra Maheswari, pemuda tampan yang selalu hadir dalam fikiran gw sejak saat gw melihatnya untuk pertama kalinya di sekolah saat dia menjemput gw dan Ain atas permintaan kakak gw, Gabriel.

Kita flashback lagi gaeeesss:

"Hai Gi, lo di jemput kakak lo lagi?" seorang gadis menanyai Anggi yang tengah menunggu jemputan di halte depan sekolah.

"Iya Ra," jawab Anggi.

"Ow yaudah, gw duluan ya, jemputan gw udah dateng tuh, Aya ada les taekwondo jadi dia pulang sore," kata gadis yang di panggil Ra.

"Kalian saudari ipar nungguin jemputan aja di mari yeee," sambung gadis itu dengan nada meledek.

"Ara baweeeellll, hus hus pergi sono," usir gadis di sebelah Anggi yang di ketahui namamya Ain, dengan gaya mengusir ayam (hahahaaaa).

"Cieeeeee Ain malu hahahaaaaa," Ara kembali meledek Ain sambil lari karena Ain sudah mengambil ancang-ancang buat mukulin Ara.

Anggi hanya bisa tertawa melihat tingkah laku sahabatnya.

ckiit....

Eh siapa nih? kok berhenti di depan kita sih, jangan-jangan penculik anak lagi duh. (ngawur lo, udah gede siapa yang mo nyulik),(ya kali aja thor, secaraa gw kan cantik pake bingit(ngomong ke author dengan nada PD tingkat dewa)),(uuuwweeeeekkkkk(author ngeluarin pelangi dari mulutnya)).

"Hai, adiknya Gabriel ya?" omegooottttt ganteng bangeeettt, suaranya seksi gaeesss, senyumnya kek maduuu....(halah lebay), (kan lo yang nulis pe'a).

"Oh, iya kakak siapa ya?" gw pura-pura tenang padahal hati gw dari tadi dag dig dug doer mulu.

"Kenalin gw Rio, Mario Arga Putra Maheswari, sahabatnya kakak lo, gw di suruh jemput lo karena mobilnya masuk bengkel, takut lo nunggu kelamaan katanya," ya ampun di ulurin tangaaannn, sambut gak ya...

"Oh, gw Anggi kak, Anggita Hadina Nuraga, ini sahabat gw Ain, makasih udah di jemput, maaf juga kak jadi ngerepotin," gw sambut uluran tangannya, gerogi banget tangan gw sampe gemeteran.

"Hai kak," sialan Ain, kok lo biasa-biasa aja sih, tolongin gw kalii gerogi nih.

"Yaudah yuk," fyuuuuhhhh untung aja dia lepasin tangan gw.

"Iyaa kak," gw buru-buru narik tangan Ain buat duduk di kursi penumpang belakang, gw gak mau duduk di depan, malu gaes orang ganteng pasti udah punya pacar, entar di usir lagi gara-gara mau duduk di depan, (halah, bilang aja gerogi), (diem aja lo bawel, gerogi gw juga lo yang nuliskan, lagian ngapain pake gerogi-gerogi segala sih, kenapa gak langsung merit aja gitu(ngomel-ngomel)),(lah kok harapan lo ama si Rio samaan sih, emang beneran jodoh kali ya?(author bingung sendiri)).

Ckiiit....

Yaa ampun gaeeeess sumpah banget gw nahen gerogi ampe keringetan di dalam mobil, untung aja udah sampai...

"Makasih ya kak."

"Iya sama-sama."

"Mampir dulu kak."

"Gakk deh, gw langsung pulang aja, salam sama om tante."

"Oke kak, yaudah kak, titidije ya."

"Siipp."

Omegoot omegoooooottt akhirnya gw bisa nafas dengan normal gaeess...

"Oy, ngelamun aja lo, kesambet setan tau rasa," Ain menyadarkan gw dari lamunan gw.

"Mana?? gw gak ngelamun tuh," gengsi.

"Yaudah, gw pulang dulu byee."

"Bye," rumah Ain emang dekat rumah gw, di sebrang jalan aja.

flashback end

Setelah hari itu, gw jadi sering diam-diam ngintip kalau sahabat-sahabat kakak gw kumpul-kumpul dirumah, cuma supaya bisa lihat sekilas pangeran tampan gw yang gw cuma bisa diam-diam suka sama dia.

Aduuuhhh sekarang gw lagi galau nih, mau minta tanda tangannya kak Rio tapi gerogi bangeeetttt....

Author pov

Singkat cerita, Anggi memberanikan diri untuk mendekati Rio dan meminta tanda tangannya..

"Emm hai kak," sapa Anggi dengan ragu.

"Oh, hai juga Anggi, mau minta tanda tangan ya?" tanya Rio dengan sok cool padahal dalem hati udah teriak-teriak kesenengan banget karena lihat Anggi.

"I- iya kak, boleh?"

"Yaudah sini buku lo."

"Thanks kak."

"Iya."

Setelah itu Anggi kabur karena gerogi..

"Ya ampuuun malu bangeett, gw langsung ke kantin aja deh," Kata Anggi.

Setelah itu Anggi langsung pergi kekantin dengan perasaan senang karena sudah bertemu Rio, meninggalkan Rio yang juga tidak kalah senang karena sudah bertemu dengannya, dua sejoli yang sama-sama memendam perasaan tanpa tahu bahwa mereka saling menyukai secara diam-diam.

NEXT

avataravatar
Next chapter