2 2.Pengenalan Dua Keluarga

"Morning Ma, Pa!" Aya menyapa kedua orang tuanya saat sampai di ruang makan untuk melakukan rutinitas hariannya, sarapan bersama, ya walaupun kedua orangtuanya sibuk mereka selalu sempatin waktu buat kumpul-kumpul bareng paling tidak sarapan dan makan malam harus bersama.

"Morning sayaang..."

"Morning sayaang..." jawab Max dan istrinya barengan.

"Cieee jodoh, hahahaaa," Aya meledek kedua orangtuanya.

"Ish kamu ini ya," Noor, wanita yang masih cantik walau sudah hampir kepala lima itu tersipu mendengar ledekan putrinya.

"Gimana sayang, udah siap kan buat MOS hari ini?" Max menanyai Aya.

"Udah dong pa, nih, Aya udah dandan kek orang gila," sambil nunjukin dandanannya.

"Gila juga tetap cantik kok anak papa," Max membalas ledekan putrinya.

"Ih, papaaaaa jahat banget masa anaknya di bilang gila, gini-gini juga kan bibitnya dari papa," Aya merengek pada candaan papanya.

"Hahahaaaa kamu mah bibit sisa bukan unggulan, ya kan Bray?" tiba-tiba terdengar sahutan dari pintu ruang makan.

"Aaahhhh Bagas sedeng, Lo tuh yang hasil bibit coba-coba," Aya teriak gak terima dibilangin bibit sisa sama kakaknya.

Ya, (Bryan Muhammad Pradipta), dan (Bagaskara Ahmad Duzenli), kembar beda marga, Bagas di ambil Saudaranya Noor buat pancingan, dan walaupun sudah kembali ke Indonesia dan Omnya udah punya anak sendiri tapi Omnya minta supaya marganya Bagas tetap Duzelni, karena bagi mereka Bagas tetaplah anak sulung mereka, so marganya tetap Duzenli.

Begitulah keseharian keluarga Pradipta, selalu rusuh dan heboh setiap kumpul-kumpul begini karena sifat Aya yang memang urak-urakanan dan di tambah lagi sifat Bagas yang rese banget, hanya Bryan yang nurunin sifat kalem dan cool orang tuanya, cuma bisa geleng-geleng kepala dengan tingkah laku kedua adiknya.

"Semangat ya dek," Bryan mengusap kepala Aya dengan sayang.

"Aaaaaa emang Bray yang paling tampan dan baik, Bagas mah lewat, wleeeeek," Aya memeluk Bryan sambil melet meledek Bagas, padahal keduanya kembar identik, bedanya cuma bagas punya tahi lalat di bawah mata kanan.

"Sudah-sudah ayo sarapan, Aya nanti telat," Noor menyela kerusuhan anak-anaknya.

__________________________________________

Ya, Aya akan memulai jenjang pendidikan Senior High Schoolnya di "Alexandre International School" sekolah paling elit, paling mahal, dan tempat belajar untuk turunan-turunan sultan, di Indonesia, woooooww giler (author lebay tangannya gatel pengen masukin emot).

"Berangkat dulu ya Ma, Pa, Assalamualaikum," Aya menyalami kedua orangtuanya

"Wa'alaikumussalam, hati-hati sayang," jawab Mama.

"Bagas berangkat sama papa, hari ini kekantor dulu, nanti siang pak Umar anterin kamu ke kampus," Max

"Iya Pa," Bagas

"Duluan ya kak," Aya menyalami Bagas, begitulah walaupun rusuh salimnya tetap sopan.

"Hati-hati cantik, hati-hati Bray," Bagas salam hi five sama Bryan, karena kembar gak ada yang mau nyium tangan duluan, karena Bryan lahir satu menit lebih dulu, kata Bagas gak ada bedanya, (dasar Bagasnya aja yang adik durhaka, hahahaaaa).

Aya biasanya di anterin supir, tapi mulai sekarang berangkat sekolah sama Bryan dan Bagas karena sekolah Aya sama kampus mereka searah, cuma Bagas hari ini ke kantor dulu sama Papa, Mama? tentu saja sama Papa karena RSU tempat mama bekerja searah.

"Hati-hati kak, Assalamualaikum," Aya menyalami Bryan sa'at sampai di sekolah.

"Waalaikumussalam, semangat yaa," Jawab Bryan senyum.

______________________________________________

Sementara itu di kelurga Abraham..

" Morning mom, ummach," Sapa Axe mencium Calista, Ibunya.

"Morning juga sayang, ayo sarapan," jawab Calista.

"Hm, Daddy mana?" tanya Axe karena tak melihat Daddynya di kursi kepala kepala keluarga.

"Daddy berangkat ke Brazil tadi malam sayang, ada masalah di perusahaan," jelas Calista.

"Ooohh, yaudah mom, aku berangkat sekarang ya, hari pertama Mos anak baru, Ketos gak boleh telat," Axe menyelesaikan sarapannya dengan cepat karena terburu-buru.

"Oke take care soon, ummach," Calista mencium anaknya saat Axe mencium tangannya.

"Assalamualaikum,"

"Waalaikussalam,"

Yaah begitulah suasana sarapan keluarga Abraham hari ini, karena orang terkaya di indonesia yang mempunyai perusahaan dimana-mana jadi ya gini deh, super sibuk.

Eit, tapi tenang aja anak isteri gak kekurangan kasih sayang kok, karena Marino selalu nyempatin kumpul keluarga kalau ada waktu, dan weekand selalu waktu for family, kalau katanya Marino hahaha.

Axe sendiri adalah anak ke tiga dari empat bersaudara, saudari sulungnya (Angela Alexandra Abraham), kakak keduanya (Angelo Alexandre Abraham), dan adiknya (Axilia Alexandra Abraham). Cuucok anaknya 3A semua wkwkwk maklumin aja (author gak pinter buat nama).

Angela sudah menikah, dia tinggal dengan suami dan putrinya di London AS, Angelo mengambil sekolah bisnis di Oxford, sedangkan Xilia sekolah dan tinggal bersama Nenek dan kakeknya di Jerman.

"Selamat pagi Miss, Tuan muda, anda di tunggu den Mario di luar," pak Kamal, satpam di mansion Alexandre memberitahu Axe.

"Hmm," Axe berdeham dan melenggang meninggalkan ruang makan, yah, Axe memang terkesan cuek dan dingin pada orang selain keluarga dan sahabatnya.

"Oit lama lu elah, entar kesiangan kita," Mario mengeluh, saat melihat Axe menghampiri mobilnya.

"Halah, kayak gak

biasa bolos aja lu," Axe membalas keluhan Rio dengan sindiran, ya Rio emang sering bolos sekolah sejak satu tahun yang lalu, makanya dia menyandang predikat sebagai badboy hingga sekarang.

"Ck, mulai sekarang gue gak bakalan bolos lagi lah, kan bidadari yang gue incer sampai bela-belain bolos sekolah sekarang udah satu sekolah sama kita, hahaa," jawab Mario membela dirinya.

"Udah jalan, gak usah curhat, semua juga tau lo bucin," Axe meledek Rio.

"Iye iye, lagian ngapain sih lo minta jemput segala, kan punya mobil sendiri."

"Mobil gue masuk bengkel pe'a."

"Lah kenapa, abis balap liar lo?"

"Anjing lo balap liar, gue ketemu cewek rese kemarin, udah salah nyolot lagi, makanya gue nyetir gak merhatiin jalan karena kesal, karena hampir nabrak orang yawdah lah gue banting setir nabrak pohon," Axe ngejelasin dengan logat kesalnya mengingat kejadian saat mengantar Mommynya ke mall kemarin.

Flashback

(Axe sedang jalan sambil melihat i phonenya di mall, tiba-tiba:

Duk.

"Aaawww, shit!! jalan gak pakai mata ya!!"

"Eh, jangan asal ngomong ya neng, anda sendiri yang jalan gak pakai mata, nyalahin

orang lagi!"

"Yeeee emang situ yang salah kok."

"Terserah, saya sibuk."

"Cih ngapain curhat?" (ngedumel sambil pergi.)

Flashback End

"Hhahaaaa kasihan lo bro, tapi gue kasih jempol deh karena lo ngerelain mobil kesayangan lo masuk bengkel gara-gara nabrak pohon biar gak nabrak orang, eh, btw tumben banget ada cewek yang marah-marah saat pertama kali ketemu sama lo, biasanya kan cewe-cewe pada ngiler," Rio melihat Axe dengan heran.

"Au' ah, nyetir yang bener," Axe mengingatkan Rio.

"Iye iye."

Ckiiiitt

Mario menghentikan mobilnya untuk menurunkan Axe setelah memasuki gerbang sekolah kemudian pergi memarkir mobilnya di parkiran khusus siswa.

NEXT

avataravatar
Next chapter