1 Hari Yang Panas

(( Malang , September 2001 ))

Matahari . . .

Dya memicingkan matanya, jam di tangan nya sudah menunjukkan pukul sebelas siang, setengah berlari Dya bergegas menuju kost'nya yang tidak jauh dari kampus.

"Huft! Cuaca nya gak bisa ditolerir nih panas banget yak...mana lupa bawa jaket lagi" Dya ngomel sama diri sendiri.

Untuk urusan kecantikan memang Dya tidak tertarik , dia terkenal dengan nona cuek di kampus tapi ada satu atribut yang tidak bisa tertinggal... jaket "blue" kesayangan nya. Berhubung hari ini ada kelas paginya Pak Indra , dosen killer. Dya tidak mau sampai terlambat kuliah hanya gara-gara semalaman susah tidur mikirin sosok nun jauh di Jogjakarta sana. Mana si blue pake acara ngumpet entah kemana.

Tiba-tiba ada suara khas memanggil dari belakang...

Kia : "Dyaaaaaaaaa! Tunggu..."

Dya menoleh dan terlihat Kia sahabatnya sejak awal semester ini berlari menghampiri diri'nya. Sedikit menggerutu Dya menunggu... karena itu berarti langkahnya menuju kamar kost tercinta yang hanya tinggal beberapa meter lagi sampai akan tertunda.

Hilang sudah keinginannya untuk segera langsung terbenam di kasur empuk ala anak kost.

Kia : "Dya , kamu TA yo? Kok gak kelihatan tadi di kelas Pak Indra? Kemana...hayooo" sambil mengedipkan sebelah matanya Kia mencoba menggoda Dya. Kia paham betul bagaimana sifat sahabatnya yang satu ini. Orangnya sih manis manja grup, baik hati, solider sama teman, cuma ya itu... kadar mood nya bisa naik-turun dalam hitungan menit. Kalau lagi tidak mood kuliah , mau itu dosen killer atau dosen tersadis se Asia Tenggara pun Dya tetap pilih tidur manja di kost nya. Dya cuek orang nya , seolah-olah kampus milik keluarga sendiri... padahal bukan hehee

"Masuk kok , duduk kursi belakang. Kamu sibuk ngobrol sama kak Hasan tadi, pasti gak lihat aku di kelas atau gak. Aku buru-buru nih mau balik ke kost'an...ngantuk berat" jawab Dya sambil lalu.

Kia : "Ikut...yo"

Dya : "Kemana?"

Kia : "Kost mu , katanya mau tidur"

Dya : "Lha terus kalau aku nya tidur , kamu ngapain coba?"

Kia : "Nemenin..." sambil tersenyum manja

Dya : "Emoh! Bobok ndek kost mu dewe kono yow..." (*1)

Tanpa memusingkan reaksi Kia , Dya langsung bergegas menuju kost nya.

Kia yang ditinggal sohibnya ngelonyor pergi itu cuma bisa menarik nafas panjang.

Beberapa hari ini , Dya kelihatan mikir sesuatu tapi Kia gak tahu apa itu karena memang untuk masalah satu ini Dya sendiri belum berani cerita ke sohib nya itu. Dia belum yakin dengan perasaan nya dan tidak siap menerima tanggapan dari siapa pun.

Eki : " Hayo melamun di pinggir jalan!" sapanya sambil menepuk bahu Kia.

Kia kaget ada suara di sebelahnya , ternyata Eki teman satu kelasnya yang memang terang-terangan naksir sama sohibnya , Dya. Namun Dya memang tidak peka sama cowok ganteng satu ini. Kurang apa coba tipe cowok seperti Eki ini. Orang nya super duper perhatian, baik hati, ibadahnya rajin, aktif di BEM, sopan, beeuh... idaman semua cewek deh kayaknya. Tapi semua itu ternyata belum juga mampu meluluhkan hati Dya.

(*1 : "tidak mau , tidur saja di kost mu sendiri sana gih"

avataravatar
Next chapter