7 5 . KECEWA

ak berusaha untuk kuat dan tegar dengan pernikahan yang tak perna ak bayangkan betapa sedihnya ketika ak pikir baik2 saja ternyata begitu mengerikannya kehidupan yang ak jalani . ak hanya berharap mampu melewati cobaan ini dengan sabar karna jangan sampai ibuku tau apa yang terjadi dengan pernikahanku , ak melakukan ini demi memperjuangkan keluargaku yang terancam kebangkrutan . begitu semangatnya ak untuk studiku karna dengan ak studi bisa menghilangkan rasa kecewa yang ada dan rasa marah yang ada, ak mulai menyibukan aktivitasku dengan berbagai kegiatan di kampusku , namun ak teringat bahwasannya wanita suamiku ada juga di kampus ini, oh sungguh rasanya ak ingin pindah kampus agar tak satu kampus dengannya tapi bagaimana ak sudah di terimah dan sayang rasanya ak meninggalkan kampus ini, karna di kotaku kampus ini yang terbaik dari kampus lainnya . hhhhhuuuufff... biarlah ak tahan2 yang terpenting dia tidak satu fakultas denganku pikiran di benak ku . semua kegiatan di kampus ak ikutin agar ak sibuk dan bisa melupakan masalah yang ada, ak menggunakan fasilitas yang dberikan revan dengan sebaik2nyanya . meski ak terpisah jarak dengan revan dia slalu mengunjungiku dan memenuhi kebutuhanku . walau pun ak tau dia bukan saja mengunjungiku tetapi kekasihnya juga , ak balajar menerima semuanya dengan iklas dan lapang dada. hari ini minggu ak pergi untuk berlari pagi mengelilingin komplek tempat ak tinggal . ketika ak asik berlari pagi tiba2 ada seorang pria memanggil devi...devi...!!! ak menoleh kebelakang ternyata ayahku , mengapa dia berada di sini, ayah ....mengapa ayah di sini sahut ku , nak ayah minta maaf uda mengganggu mu tapi ayah perlu bantuan mu, ayah butuh uang dengan wajahnya yang memelas itu dia berkata padaku , sungguh kasian ak melihatnya tapi ak teringat dengan perbuatannya padaku dan ibu. ayah tidak punya apa2 lagi sekarang nak... ibu mu tak mau menerimah ayah lagi sahutnya, sungguh ak tak sanggup melihat dia seperti itu, bagaimana pun dia ayah ku juga tak bisa juga ak melupakan jasanya kepadaku, ak ajak ayah ke rumahku badanya begitu lesu dan begitu stresnya dia tampak ak, ak menyiapkan makanan dan minuman teh kesukaan ayah, dia tampak lapar sekali dan ak mempersilakan dia makan , begitu lahapnya dia makan dan tak menyadari keberadaanku di sisinya, oh ayah mengapa kau seperti tak terurus begini tanpa ak sadari air mataku jatuh dan membasahi pipiku, ak berusaha tak memperlihatkan kesedihanku karna ak tau dia akan memanfaatkan keadaan ini, setelah dia makan ak pun menyuruhnya mandi dan istirahat dahulu. setelah ayah ak istirahat ak pun pergi membersihkan diriku dari keringat lari tadi pagi, sungguh bertambah kecewa hati ini setelah melihat keadaan ayahku, dia hancur karna seorang wanita yang selama ini dia bela belain dari pada keluarganya, sungguh ak tak bisa berpikir jernih dengan semua cobaan ini . setelah ak siap ak pun menemui ayah ketika ak menuju kamarnya hp ak berdering ,,,hallo ! iya rev sahutku ada apa ?? kata pak toyo kamu membawa lelaki kedalam rumah sahutnya ?? oh itu adalah ayahku dia mampir ke sini dan ak mengajaknya ke rumah, ak lupa memberitahu pekerja mu kalau itu ayahku, dalam hatiku menggerutu karna rasanya kesal sekali semua pekerjanya di rumah ini jadi mata2 revan, oh ayah datang sahutnya,? mengapa kamu tak mengabari ku , maaf ak belum sempat ini baru siap mandi dan mau menelpon mu sahutku dengan sedikit cemberut, ak pun menutup telepon dari revan dengan sedikit kesal , dia meletakan ak di rumahnya agar dia bisa mengawasiku rupanya , hhhhmmmm....apa maksud dia seperti itu oh sungguh menjengkelkan rasanya . ak langsung menuju kamar ayahku dan melihat dia tertidur pulas, sepertinya dia letih sekali ayah dulu kau gagah dan tampan mengapa sekarang tak terurus seperti ini ,,,, ak sedih melihat keadaan ayahku , dia rela mengorbankan semua demi kesenangan sesaatnya. ketika hari telah senja ak pergi mengendarai motor metik ku mencari buah2an ke supermaket dekat komplek perumahanku, ak mencari buah2an kesukaan ayahku . ketika ak asik2 mencari buah tanpa sengaja ak memegang tangan seorang pria karna dia juga mau mengambil buah yang ak ambil, eeehhh maaf sahutku padanya , kamu gak punya mata ya !!!!, main pegang2 tangan orang !!! jawabnya dengan ketus , ini cowok ngeselin banget ya pikiran di benakku, eh pak ak kan gak sengaja jadi jangan asal nuduh donk bentak ku kembali, eeee kok kamu yang jadi nya marah sahut pria tersebut, jelas2 kamu yang pegang2 tangan saya tadi, aduh pede banget si pak jawabku dan ak pun berlalu pergi karna bagaimana pun ak males berdebat dengan lelaki sombong . setelah ak siap belanja ak pun pulang dengan wajah sedikit kesal dan cemberut, kenapa sial kali ak hari ini pikiran dalam benakku. pas di simpang mau masuk ke perumahanku tiba2 ada mobil yang masuk ke simpang itu, dia hampir menyerempet motorku, hai...!!!! berhenti kamu gak lihat kamu ada orang di jalan ini !!! ak emosi melihatnya mentang2 mobilnya mahal dia seenaknya aja di jalanan, mobil tersebut berhenti dan keluarlah pengemudinya , eh bukannya laki2 yang sombong di supermaket tadi ya, aduh mengapa dia lagi sih sahutku, eh kamu juga ngapain halangin jalan orang sahutnya dengan sombongnya, pembantu macam kamu ni bisa gak sopan sedikit sahutnya , dasar manusia angkuh jawabku kamu pikir ini jalan bapak mu suka2 ak lah ak mau jalan di mana sahutku dengan ketus, sial banget ak hari ini ketemu manusia seperti mu, jawabku lalu pergi meninggalin dia yang ngomel2 gara2 ak ketusin, ak pun melajukan kendaraanku menuju rumah, ternyata dia mengikuti ku dari belakang dan mencari tau ak tinggal di mana, hallo pak jiden blok cemara no 11 itu milik siapa sahutnya bertanya pada yang mempunyai villa tersebut, oh itu punya pak revan bos sahutnya pada lelaki sombong tersebut. oh jadi kamu kerja di sini rupanya, kamu tunggu saja kejutan dari ak, ak akan membuat kamu di pecat sahut lelaki sombong tersebut. ak tak menyadari orang sombong tadi mencari tau kehidupanku . ak pun memberikan buah untuk ayah , hallo kenapa kamu tak mengangkat teleponku sahut ayah berbicara pada seseorang, sungguh kamu tak punya perasaan ketika ak begini malah kamu menyampakanku, kurang apa pengorbananku sahutnya ayah di telepon, ak berdiri di balik pintu kamar ayah sambil membawah buah kesukaannya hanya diam dan mendengarkan pembicaraannya di telepon, rupanya dia sedang menelpon kekasihnya. ayah ak pikir kamu sudah sadar ternyata kamu menemuiku karna ada sesuatu, ak meletakan buah dan pergi meninggalkan kamar ayah, sunggu hati ku kecewa kembali di buat ayah, padahal ak berharap ayah bisa sadar dan kembali pada kami ternyata hanya harapan dari ku saja, bukan dari ayah .

avataravatar
Next chapter