11 Pesta Ulang Tahun

"Rio?" tanya salsa

Rio dengan sengaja menyamarkan suaranya hingga seperti anak kecil "hai? saya bukan Rio.. coba tebak siapa?"

bibir Salsa melengkung dan berpura-pura kesakitan . "aduh ..!! mataku!!" jerit Salsa.

Rio mendengar jeritan Salsa dan langsung membuka jarinya yang menutupi mata Salsa.

"eh maaf Sa? mana yang sakit?" tanya Rio dengan cemas.

"ppfff hahahaha!!! Nah kan? ketauan? " Salsa menjulur kan lidahnya, mengejek dan menertawakan Rio.

,, "oh.. jadi kamu hanya menggertak ku saja? awas kamu ya!" Rio mencoba untuk membalas Salsa, namun sebelum menyentuh Salsa, Salsa sudah lari menjauh, Rio pun mengejar Salsa.. mereka seperti anak kecil. hingga mereka tidak menyadari sepasang mata mengawasinya dengan kebencian mendalam.

Siapa Dia? tentu saja Amel. pelayan yang sangat tergila-gila terhadap majikannya. bahakan di masa lalu Amel selalu menggertak siapa saja yang dekat dengan Rio, bahkan meracuninya dengan obat yang akan membuat Si wanita itu sakit perut. dengan begitu wanita itu tidak akan ada waktu untuk Rio. waktunya hanya untuk pergi ke toilet. tapi meskipun demikian tingkah laku Rio itu sungguh membuat Salsa terhibur. tapi membuat Amel sangat Jijik. 'tunggu kau 'Jalang, aku akan membuat Rio meninggalkanmu! kamu jalang tidak pantas bersanding dengan Rio!!' pikir Amel diam-diam sambil menggertakkan giginya. matanya melotot ke arah Salsa

setelah lama berlari akhirnya Salsa berhenti. menatap Rio dan menunjukkan ekspresi dingin, kesal dan marah. berdiri di hadapan Rio, Salsa berpura-pura lagi untuk menakuti Rio. Rio yang menyadari itu berfikir bahwa mungkin ada yang salah dengan kelakuannya yang keterlaluan hingga membuat Salsa tersinggung, Rio juga merasa bahwa Salsa memang benar-benar kesal. Rio menyekah keringat di dahinya, efek dari ketakutannya itu sungguh membuatnya mengigil. Dia sangat takut wanita dihadapannya akan 100% menolaknya dan tidak memberinya kesempatan.

"um.. ada apa Sa? kenapa kamu berhenti?" Rio berpura-pura tidak menyadari ekspresi Salsa. namun Salsa menyadari bahwa Rio menekan dan menyembunyikan rasa takut.

'ppffff baru pertama kali aku melihat laki-laki seperti ini' pikir Salsa

Salsa menyipitkan mata, berbicara dengan nada yang seakan Salsa sangat kecewa.

"Apa kamu berfikir kamu bisa menggodaku? Rio kamu sunggu 'tidak lucu'!!

Rio menunduk, tidak berani menatap Salsa.

"maaf kan aku Sa, aku tau aku tidak akan mampu menghiburmu! tapi aku tidak tahan melihat kesedihan di matamu, Salsa! apa menurutmu aku sudah keterlaluan?" tanya Rio cemberut.

"Yah, kamu sudah keterlaluan. akhirnya aku menyadari. bahwa dirimu terlalu Takut terhadapku hahahaha!!!" Salsa tertawa terbahak-bahak.. tidak bisa menahan tawa ketika melihat ekspresi lucu di wajah Rio..

"Ayo lah Yo.. aku hanya bercanda. dan lagi apa menurutmu suaramu yang seperti anak domba itu indah!! hahaha. itu sungguh konyol..!! ejek Salsa.

"em.. yah aku rela menjadi konyol dan seperti anak domba asalkan kamu bisa tertawa, oh ya Sa, sudah siang, nanti sore kita akan ke pesta.aku ingin kamu tampil beda malam ini. dan datang sebagai kekasihku, aku tau bahwa kamu belum menerima ku, tapi aku tidak ingin orang lain mengambilmu dariku! bagaimana menurutmu?"

"apakah Zuan juga akan hadir?"

"ya ku rasa begitu, ini adalah ulang tahun teman sekelas kami, dan acaranya cukup meriah." jawab Rio.

"tapi... tapi aku takut tidak bisa mengendalikan diriku yo, saat berhadapan dengan Bila ataupun Zuan! itu mustahil. rasa sakitku masih sangat mendalam!"

"aku tahu Sa, tapi ada hal yang harus kamu tau! semakin kamu menghindar dan tidak melawan mereka atau rasa sakitmu. itu sama saja kamu akan membuat Bila semakin menjadi-jadi, Bila akan selalu menemukan cara untuk menghancurkanmu! percayalah Sa, aku akan ada di sampingmu, kamu jangan takut ya?" Rio membujuk Salsa, walaupun Rio tidak yakin tapi Rio terus mencoba.

'kata-kata Rio memang benar! tapi apa aku mampu?' pikir Salsa. tapi akhirnya Salsa menerima dan setujuh untuk pergi bersama Rio. Rio pun yang mendengar jawaban Salsa hatinya sangat bahagia.. dan segera Rio mengajak Salsa untuk bersiap-siap. tidak jauh beda dengan Bila, Rio membawa Salsa untuk perawatan bahkan lebih mahal dan berkelas dari pada Bila.

tentu saja karna Rio adalah CEO sedangkan Zuan hanyalah wakil Direktur di perusahaan Cabang Arstar,

sampai akhirnya jam 15.00 Rio sampai di Hotel tempat perayaan Ulang tahun temannya. tetapi mereka tidak langsung masuk.

"kita sudah sampai? jadi kenapa kita pergi ke tempat lain?" bingung, Salsa bertanya..

"Sa kita akan pergi di saat terakhir. Teman ku akan menunggu kita, aku ingin membuat Semua orang melihat kamu sebagai kekasihku malam ini! tentu saja aku tidak ingin Bila mempunyai kesempatan menindas mu! aku sangat tau apa yang Bila pikirkan, Dia akan membuatmu malu dan marah ketika melihat Zuan bersamanya!" kata Rio.

benar saja, jika Salsa Hadir sebagai kekasih Rio tidak akan ada yang berani mengejeknya atau mempermalukannya.

"kau benar yo, Bila tidak akan tinggal diam, dia akan melakukan sesuatu sampai Zuan benar-benar menghina dan membenciku di depan semua orang! tapi aku tidak tau kenapa kamu membawa ku kemari sebelum aku bersiap-siap, kita baru pulang dari Salon tapi lanhsung kesini tanpa berganti pakaian?" tanya Salsa.

"hmmm... aku sudah mengatur itu, penata Rias yang tadinya akan datang ke rumah ku. aku batalkan dan akan datang ke sini beberapa menit lagi. lagian acaranya akan di mulai jam 16.00. kita masih ada waktu 1 jam."

avataravatar
Next chapter