21 Kamu Adalah Wanitaku (3)

"sebenarnya apa yang coba kau katakan Direktur, langsung ke intinya aja deh, gak perlu basa basi" tanya Zuan.

"Zuan, kamu tau kan kejahatan yang kamu lakukan, hahaha kamu kira dengan kekuatan ku Sekarang kamu bisa macam-macam dengan orang-orang di sekitar ku?"

"aku tau kamu tidak lah sebodoh itu" Jawab Rio terang-terangan.

"Hahaha, sudah ku duga itu! kamu pasti tau tentang apa yang saya lakukan, lalu kenapa jika kamu adalah direktur Arstar? aku tidak takut, jika hanya ini yang mau anda katakan, anda tidak perlu takut. saya akan segera meninggalkan perusahaan anda"

Triak Zuan, ya .. memangnya kenapa? aku tidak pernah takut selagi Salsa ada di pihak ku! untuk sesaat Zuan tenggelam dalam pikirannya sebelum tersadar kembali dan keluar dari ruangan.

"Rio, ingatlah jika kamu berbuat macam-macam dengan ku! aku tidak akan menjamin Salsa akan baik-baik saja!" Ancam Zuan dan tanpa mendengar jawaban Rio langsung keluar!

"Sial! aku tidak percaya Zuan memiliki keberanian Seperti itu." Rio menggertak kan giginya,

"Huh.. Kita lihat saja nanti"

dingin, tatapannya dingin seolah-olah niat membunuh terpancar dari dirinya. Adi yang ada di belakang nya pun merasa merinding, dan segera menenangkan Rio.

"Apa rencana mu setelah ini Kak"

Adi segera menggambil inisiatif untuk melunakkan hati Rio.

"sementara jangan bongkar kejahatan nya dulu. aku ingin fokus mengembalikan ingatan Salsa. dan...

Suruh orangmu melindungi Salsa dari kejauhan!"

"baiklah. aku tak kan mengecewakan mu!"

Adi pergi dan Rio kembali bekerja.sementara Zuan Pulang dengan kemarahan.

melihat Zuan marah Salsa bertanya

"Zuan, Ada apa? apa ada masalah di kantor?" tanya Salsa.

"um, tidak ada masalah, Sa berjanjilah kamu tidak akan meninggalkan ku apapun yang terjadi" Zuan memeluk erat Salsa seolah-olah Zuan benar-benar sangat takut kehilangan Salsa. sayangnya di dalam Hati Salsa hanyalah sebuah perisai.

"Zuan! apa yang kamu katakan? aku sangat mencintaimu mana mungkin aku meninggalkan mu! sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Salsa dengan cemas.

'Mungkin ini sudah waktunya aku memanfaatkan nya hahaha,dasar wanita bodoh!' pikir Zuan dengan senyum diam-diam belakang Salsa.

"Sa, aku sudah di PHK, dan aku tidak tau harus berkerja di mana. Sayang, bolehkah aku mengatakan sesuatu?"

"Ya. katakanlah Zuan, ada apa?"

"orang tuamu meninggalkan Warisan perusahaan atas namamu, apakah aku boleh mengambil alih perusahaan itu? aku .. aku janji akan mengembangkannya. dan mengurusnya dengan baik, Sayang. kamu tau kan aku tidak bisa bekerja di lain tempat.aku malu padamu, aku juga sebagai laki-laki ingin menafkahi mu, calon ibu dari anak-anakku" Jelas Zuan, dengan ekspresi Sedih.

"apa yang kamu katakan Zuan? orang tua ku memiliki perusahaan? lalu. kenapa tidak ada yang memberi tahuku?" Salsa jelas terkejut karena selama ini tidak ada yang mengatakan bahwa sebenarnya ayahnya memiliki perusahaan,

"Aku mengatakan yang sebenarnya," Jawab Zuan dengan malu

"aku tidak tau alasan apa yang di miliki orangtua mu, tpi sayang mereka mengatakan agar aku menjagamu dan mengelola perusahaan bersamamu"

'Apa benar seperti itu? jika memang kebenaran nya tpi kenapa aku merasa tidak nyaman? bukankah seharusnya aku merasa bahagia karena Zuan membantuku?'

Secuil keraguan berada di hati Salsa, tpisetelah beberapa saat Salsa tidak mampu menolak dengan apa yang di minta Zuan. Hinga akhirnya Salsa Setuju.

Setelah mendapat persetujuan Salsa, Zuan segera memikirkan Cara untuk membujuk ayah salsa, tentunya Zuan tidak akan menggunakan Cara baik-baik..

"Zuan, Saat ini aku tidak memiliki siapa-siapa lagi di sekitar ku. orang tua ku sudah tiada, hanya kamu. aku harap kamu tidak akan mengkhianati ku..". Salsa mendongak menatap wajah Zuan dengan penuh harapan, penuh cinta kasih..

avataravatar
Next chapter