1 Prolog

"Apa mungkin itu James?" ucapku dalam hati.

"Bunga? Oh tidak tidak, mana mungkin dia datang untuk memberi bunga itu untukku." Lanjutku.

Tak lama kemudian dia mendekat dengan membawa setangkai bunga mawar sembari melemparkan sebuah senyuman indahnya padaku.

"James" Ucapku. (dengan wajah kebingungan).

"Ya Sherina, ada apa? Kenapa kamu terlihat bingung". Ucap James.

"Aku merasa ada yang beda dari kamu, apakah benar ini kamu?"cetusnya.

"Ya ini aku. Kenapa bertanya seperti itu?. Apakah wajahku tampak meragukan?" Jawab James.

"Akh Tidak, Tidak." Ucap Sherina tanpa menunggu waktu lama.

Lelaki itu menyodorkan bunga yang dipegangnya dengan menatapnya penuh makna, Wajah Sherina yang kian merah merona itu pun tak dihiraukan oleh James.

Dan kini, wajah yang sudah tidak asing itu semakin mendekat serasa hampir mendarat dalam sebuah Ciuman. Tiba - tiba terdengar suara teriakan..

"Sherina...!!! Sherina..!! Bangun..!!" Teriak suara orang yang sudah tidak asing lagi, Ya Dia mamaku.

"Apakah kamu tidak mau masuk sekolah hari ini?" Lanjutnya.

Aku terbangun dari mimpi indahku lalu tersentak ketika melihat sebuah jam dinding yang menunjukkan pukul 06.15 am.

Sambil berlari menuju kamar mandi aku berkata kata dalam hati.

"OMG, aku pasti akan terlambat" Gumannya.

Dengan Gesit Sherina bersiap siap dan tak lama kemudian Sherina pergi tanpa sarapan dan hanya bersalam dengan kedua orangtuanya.

****

Nama Saya Sherina Marcellina, Orang memanggilku dengan sebutan Sherina. Saya berusia 16 tahun, Saya memiliki 3 saudara

yaitu 1 kakak laki laki dan 2 Adik saya perempuan. dan kami hidup dalam kesederhanaan, setelah ayahku meninggal 5tahun yang lalu.

Dan ini adalah hari dimana aku pertama kali masuk SMA yang sudah pasti dengan seragam Putih Abu Abu.

Oh iya James, James adalah sahabat terbaikku. Kami berteman sedari kecil hingga beranjak remaja saat ini, namun tidak bisa dipungkiri bahwa dalam persahabatan ini aku memiliki perasaan yang lebih.

****

"Untung saja aku tidak terlambat" Bisik Sherina dalam hati. Dengan nafas yang terengah - engah masuk ke dalam ruangan kelas.

"Sher !" Panggil seseorang yang tidak asing lagi baginya.

Sherina menoleh ke arah pemilik suara itu.

"Ya James, apakah kau merindukanku?" jawabnya dengan candaan kecil yang sebenarnya adalah ungkapan hatinya sambil tersenyum manis kepada James.

"Bagaimana mungkin aku tidak merindukanmu nona Sherina!" jawab James dengan dengan senyuman yang mampu menangkap hati Sherina.

James dan Sherina sudah terbiasa mengawali pagi dengan candaan yang kadang - kadang pun tak logic untuk di dengar hingga mereka bercanda layaknya teman tapi mesra.

Banyak dari teman satu sekolah mereka menginginkan posisi Sherina, namun mereka tidak tau bahwa menjadi seorang Sherina juga tidak diinginkan oleh pemilik nama tersebut jikalau keberadaan nya hanya dianggap sebagai sebatas sahabat..

****

Bel sekolah telah berbunyi menandakan bahwa mereka telah selesai belajar hingga seluruh siswa keluar berhamburan dari pintu gerbang sekolah, sementara Sherina dan James masih di parkiran sekolah.

Bagaimana mungkin seorang Sherina tidak menaruh hati pada James, karna sifat James yang begitu manis padanya.

Dia selalu mengantar Sherina pulang ke rumahnya.

Orangtua Sherina pun sudah menganggap James seperti anak kandungnya sendiri,

dan itulah yang membuat Saudara laki - laki

Sherina sangat membenci James.

Dia merasa bahwa kedudukan nya menjadi seorang anak laki - laki telah terbagi, padahal Dia tidak tau bahwa cinta seorang ibu tidak pernah luntur pda anaknya..

Bersambung...

avataravatar