1 Awam bukan Alasan

Tidak sama sekali aku mengenal sebuah cinta, Orang mengatakan cinta itu kita bisa menikmati sebuah kehidupan. sehingga saya terjebak oleh suatu perasaan yg mengetuk hati yg lama mengelam.

hari demi hari selalu di jemput oleh senja penutup terakhir. Di saat itu saya di kecam oleh kegelisahan, di mana hatiku kacau balau oleh Bunga Tanpa akar. Aku duduk sejenaq sambil berkaca di cermin berdimensi. Aku bertanya pada diriku "Apakah sosok keawamanku mampu seperti Orang Orang bijak itu?" hahhh itu hanya imaji yg taq sepatutnya aku Lontarkan, Lantas laki laki kuat malu menyerah Tanpa tindakan.

setelah malam sudah Mulai hilang, terdengar suara syair Islam berdendang ria di tengah kegelisahanku, seakan aku di tuntut untuk Menutup mata yg nampah lelah, namun aku bergegas melawannya dengan berwudu di air yg jernih, untuk mendirikan kewajibanku sebagai mahluk beriman.

pukul 07.30 Mata hari Mulai menyemburkan cahanya di celah jendela kamarku, sebagai tanda memulai hari baru dan Menciptakan suasana baru, itulah yg aku perbuat setiap hari. Tanpa di sadari tercipta ide dalam benaqku, Lalu aku langsung mencari Henpon ku, di zaman itu sangat sulit kita miliki kalau ngk kerja keras di ladang yg punya tuan. setiap ada pesan masuk dia berdering dengan khasnya sendiri begitu pula dengan panggilan masuk. Aku tekan tombol 12 angka Lalu menekan tombol oke, walaaahh nyambung betapa senangnya hati ini, beberapa detik kemudian Orang yg punya nomer menjawab, aku kaget ternyata laki -laki, dengan Alasan senonoh sambil melepas ke kesalahan, Lalu Henpon di matikan, namun aku tidak mau menyerah terus menerus aku lakukan dengan menekan 12 dikit yg berbeda beda. Hingga akhirnya saya mendapatkan sosok suara yg mendayu dayu dalam kegelisahan itu.

L: Deq?

P: Ia?

avataravatar