63 Sebuah kejujuran

Nita berjalan cepat setelah keluar dari rumahnya,melihat jam ditangannya menunjukan pukul lima sore.Dia harus mengantarkan file kerja adit yg tertinggal tadi pagi.

Sebenarnya dia enggan kesana,tapi sepertinya itu penting sekali.Dia sudah begitu lama berdiri di ujung jalan menunggu taksi.

Sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti di depannya,kaca yg berada di hadapan nita perlahan turun dan memperlihatkan sang pemilik kendaraan,yoga.

Nita melihatnya dengan ekspresi datar

"Masuklah"yoga bicara pada nita"kamu akan sulit dapat taksi disini,sepertinya barang yg kamu bawa itu penting dan harus segera diantarkan"

Nita melihat ke arah file milik adit,dia berpikir untuk waktu yg lama.Dia tidak boleh terlambat dan memutuskan ikut karena memang sedari tadi dia sudah berjalan jauh dia tidak menemukan taksi satu pun.

"Ke rumah sakitkah?"tanya yoga,sepertinya dia begitu tahu kemana dia akan pergi

"Ya"jawab nita singkat,pandangannya lurus ke depan begitu serius memperhatikan arah jalan.

Suasana di dalam mobil menjadi begitu hening.

"Yoga"nita memanggil namanya begitu bersamaan dengan yoga yg juga memanggil namanya,membuat tawa-tawa kecil dan mencairkan suasana.

Yoga tahu pasti ada sesuatu yg ingin dia tanyakan"kamu bicara lebih dulu"

"Kapan kamu dan elsa menikah?bukankah seharusnya kalian bersama untuk axel"nita hanya sekilas melihat ke arah yoga sebelum fokus kembali ke arah yg ada dihadapannya.

Yoga tersenyum dia terdiam untuk sesaat tidak langsung menjawab pertanyaan nita"aku akan menikahi elsa jika kamu menikah dengan adit ataupun orang lain"

Itu terdengar seperti hal memaksakan yg lucu di telinga nita sampai dia harus tertawa,tapi di tawanya itu terselip kekesalan"bukankah itu sangat menunjukan keegoisanmu"

"Benarkah"yoga tersenyum menerima dengan hati terbuka apa yg nita katakan padanya.

"Bukankah adit adalah seseorang tepat untukmu,jadi dia akan menjadi pendamping terbaik"

"Iya benar"nita menyetujuinya"dia lelaki yg jujur dan baik,aku akan memberitahumu jika kami akan menikah"

"Baiklah aku tunggu"terlihat lengkungan senyum di wajah yoga yg mengakhiri pembicaraan.Mereka sudah tiba di rumah sakit.Jarak rumahnya begitu jauh dari,kantor adit tapi menjadi begitu singkat karena obrolan mereka.

Nita berjalan cepat menuju ke kantor adit,suasananya sudah begitu sepi.Dia begitu tahu persis letak kantor adit.Pintu kantornya yg setengah terbuka dan terlihat adit tengah terduduk tersenyum senang melihat kedatangan nita.

"Terima kasih sudah mengantarnya"seraya menerima file yg diantarkan nita

Nita tersenyum"kalau begitu aku akan kembali kerumah"

Adit begitu cepat dan lebih dulu menutup pintu"rapatnya sudah selesai"

Dahi nita mengernyit mendengar ucapan adit

"kamu sengaja mempermainkanku"tebak nita melihat senyuman adit seperti itu,dan kali ini tangannya dengan cepat membalasnya dengan pukulan-pukulan kecil.

"Aku senang kamu mau datang kesini"adit memeluknya dari arah punggung nita,mencium aroma wangi lavender dari rambut nita yg lurus dan lembut.

"Tunggu sebentar lagi pekerjaanku selesai,baru kita pulang"bisik adit di telinga nita,dan mendaratkan satu kecupan di pipi nita.Membuat wajah nita memerah,dan adit begitu menyukainya.Dia kembali ke posisinya duduk di depan laptopnya.

Nita mengambil satu buku dari meja adit,dan membacanya dengan serius.

"Sepertinya sekarang kamu sudah mulai berpindah dari ilmu kesehatan ke ilmu ekonomi"adit bersuara tanpa mengalihkan pandangan dari laptopnya.

Nita mendengar itu seperti sindiran dan memicingkan matanya"selesaikan saja pekerjaannya,atau aku pulang sekarang juga"

Adit tersenyum senang sudah membuatnya marah,wanita yg duduk dihadapannya itu terlihat sangat cantik dalam tatapan sinisnya,matanya yg coklat adalah yg begitu menyempurnakan wajahnya.

"Adit"nita memanggilnya ketika adit masih sibuk memainkan jari-jarinya di setiap huruf di laptopnya.

"Ada apa?"dia masih terus fokus

Nita terdiam sejenak"tadi yoga yg mengantarku ke rumah sakit,kami bertemu di ujung jalan di sekitar komplek rumah"

Jari-jari adit terhenti dia melihat ke arah nita yg sedang memperhatikannya.Dia tersenyum ke arah nita sebagai apresiasi dari kejujurannya.

"Apa kamu baik-baik saja?"adit memastikan

Nita tersenyum "tentu saja aku baik"

"Syukurlah"adit terlihat lega mendengarnya"sebentar lagi akan selesai,aku akan mengantarmu pulang"

Nita menjawab dengan anggukan,dan membiarkan adit menyelesaikan pekerjaannya itu.Setelah hampir setengah jam,akhirnya mereka beranjak meninggalkan kantor.

"Telpon aku bila sudah sampai dirumah"nita melihat ke arah adit,ketika mereka sudah sampai di depan rumah.

"Sekarang ini,berapa persen hatimu yg sudah diberikan padaku?"

Nita mengernyit mendengar pertanyaan adit,dia menyadarinya pasti adit merasa ragu dengan nita saat ini setelah pembicaraannya dengan adit tadi.

Nita tersenyum dan melayangkan satu kecupan di pipi adit"apa itu cukup?"

Adit tertawa kecil dia selalu merasa akan kalah di hadapan nita.dan berkata:

"Tidak.."adit menarik nita,mereka saling bertatapan untuk sesaat dan mulai begitu dekat.Dan saling membalas ciuman yg mereka mulai,untuk waktu yg cukup lama.

"Aku harus masuk sekarang"nita menghentikannya,suaranya begitu pelan tapi masih terdengar oleh adit yg begitu dekat dengannya.

"Baiklah"adit tersenyum,dan mengucapkan perpisahan dengan satu lagi ciuman di bibir nita,sebelum wanita yg sudah menjawab semua keraguannya tadi pergi.

Rasa lelah begitu dirasakan nita malam ini,dia harus segera istirahat karena besok dia harus bekerja kembali.Tapi bella tiba-tiba mengetuk pintu kamarnya dan memaksa untuk tidur dengan nita.

"Hei"panggil bella,posisi tidur mereka saling membelakangi"kamu sudah tidur?"

Nita tersenyum"ada apa?"

"Bagaimana rasanya berciuman dengan orang yg menyukaimu?"

Nita terbelalak mendengar pertanyaan bella,wajahnya memanas karena malu.Sepertinya bella melihatnya dengan adit tadi

"Itu hanya untuk orang dewasa"nita mempertahankan sikapnya"tidurlah"

Bella menarik nita supaya melihat ke arahnya"wah,wajahmu memerah seperti itu.jangan-jangan tadi.."

"Hentikan"nita menyela"tidurlah sekarang"

Dan posisi mereka kembali seperti semula,saling membelakangi.

"Kalau kamu tahu menanyakan sesuatu tentang mantan pacar kak adit sewaktu kuliah di luar negeri,aku sangat tahu"ucapan bella yg menutup pembicaraan mereka menngusik nita.

Dia menjadi begitu penasaran,tapi bella tidak mengeluarkan suaranya lagi.Nita berbalik ke arahnya dan tersenyum melihat bella yg sudah tertidur.

avataravatar
Next chapter