14 Pertemuan Besarchapter 1

Nita menatap heran wajahnya di depan cermin"ini aku?beneran aku ya? "

"Gimana cantik?suka gak? "tetiba muncul uka-uka disamping nita, dia pemilik butik sekaligus salon yg ditunjuk dokter yoga tadi siang.

Orang itu menghalangi pemandangan indah nita yg masih takjub memuji dirinya sendiri.

"bagus.. "nita sumringah

"kamu itu harus memasang senyum manjah, cantik"nasehatnya"karena,wajah kamu itu gak genit. jadi harus pake umpan senyuman maut"

Wkwkwk, nita kegelian melihat kelakuan pemilik butik yg sedikit melambay. Gak genit? langsung saja dia teringat ucapan axel dulu, ketika mengomentari wajahnya.

Untuk kesekian kalinya, dia memandang dirinya dicermin. Baru kali ini dia memakai pakaian feminim seperti ini, warna navy itu tampak cocok di kulit putihnya. Dan juga rambutnya yg lurus dibiarkan terurai,berjajar rapi dibelakang pundaknya.

Dari arah cermin, nita melihat axel yg memasuki butik.berlari menuju ke arahnya.

"bi... "suara axel terhenti melihat nita memberikan isyarat untuk tidak memanggilnya bibi.

Masa sudah cantik begini, dipanggil bibi. Haha, kali ini egonya muncul karena merasa cantik.

"Ayah sedang menerima telpon diluar, dia menyuruh kita menunggu di mobil"

Jalan nita terseret-seret, karena axel menarik tangannya dan berlari ke arah mobil.

"dimana pa itor? "nita dan axel duduk di belakang.

"Ayah yg bawa mobilnya, pa itor ada dirumah"

Tak lama, dokter yoga masuk kedalam mobil. memutarkan pandangannya ke arah nita,dalam beberapa detik tertegun menatapnya.

Nita salah tingkah, merapikan rambutnya yg sudah sangat cantik"ada yg aneh? "

"Sebaiknya kamu pindah kedepan, apa kamu pikir aku ini supir! "lalu membetulkan kembali posisi duduknya.

Nita terbelalak dibelakangnya, bibirnya komat-kamit marah. Aku pikir, dia mau memuji. Tapi malah menyebalkan.

Seperti perintah atasannya itu, nita duduk di depan. Dan mobil bergerak melaju perlahan menjauh.

Setelah beberapa detik, akhirnya mereka berhenti di sebuah rumah berlantai dua. Perpaduan warna dindingnya indah, membuat nita terkagum-kagum. Pemandangan yg indah, karena halaman yg luas itu dipenuhi berbagai tanaman hias.

"oh, iya"dokter yoga menarik tangan nita, menghentikan langkahnya"ingat,didalam sana kamu jangan sekali-kali panggil aku dokter, kamu harus panggil aku, yoga"

"Ya, siapp".nita dengan cepat mengerti

Tapi bukan karena perintah yg mengharuskan dia memanggilnya yoga yg membuatnya deg-degan. Melainkan tangannya yg dituntun oleh seseorang berhati dingin bernama yoga

menuju ke arah rumah orang tuanya.

Apa yg ada di dalam sana? apa aku bisa melewati semua yg latar belakangnya sama sekali berbeda jauh.

Setelah pintu itu terbuka, menyambutku dari sinilah semua akan merubah jalan hidupku..

avataravatar
Next chapter