56 Menyelesaikannya satu persatu

Sekarang ini bella bukan hal yg penting untuk nita.

Dia merasa ada satu hal yg harus dia selesaikan hari ini,dia melangkahkan kakinya menuju tempat yg sebenarnya sangat tidak ingin dia kunjungi lagi.Tapi ini akan menjadi yg terakhir dia menginjakan kakinya disana.Dia begitu dalam menarik napasnya,sebelum mengetuk pintu.

"Nita"sosok elsa yg muncul dibalik pintu,dia memperhatikan nita yg terlihat lebih baik dari yg dia perkirakan dengan penampilan barunya itu,ada sinar yg begitu indah dibaliknya.

Nita tersenyum"apa berkas yg harus aku tanda tangani ada padamu?"

Elsa kemudian mengerti maksud dan tujuan nita datang padanya.

"Masuklah"elsa melangkah terlebih dahulu diikuti nita"duduklah,aku akan mengambilnya"

Nita terduduk dan mengamati setiap penjuru rumah yg terlihat sebagai saksi bisu kejadian yg merubah hidupnya itu.Elsa belum kembali dari ruangannya cukup lama.

Nita menanggapinya dengan senyuman,dan satu hal yg terlintas dalam pikirannya.Dia pasti menghubungi yoga dan memberitahukan alasanku datang kerumahnya.Karena nita tahu elsa tidak pernah bisa melakukan apapun tanpa bantuan orang lain.

Dan seperti wanita yg memiliki kekuatan supranatural,yoga muncul di hadapan nita dan elsa sudah bergabung.Elsa melihat nita yg sama sekali tidak terkejut melihat kehadiran yoga.

"Apa aku bisa menanda tanganinya sekarang?"tatapan nita bergantian ke arah elsa dan kemudian yoga.Setelah nita sudah mengikuti semua permainan yg elsa buat,sekarang ini saatnya dia menekan tombol game over untuk dirinya sendiri.Menerima kekalahannya dan menghapus semua memorinya.

"Tapi,ada satu syarat yg harus kamu lakukan sebelum kamu menanda tanganinya"elsa yg duduk dikursi berhadapan dengan nita menatapnya begitu tajam,mengeluarkan sesuatu dari sebuah map yg dia bawa.Dan menyimpannya dihadapan nita.

Beberapa helai kertas dan sebuah kunci,nita menggapai helaian kertas itu dengan tangannya,dan membaca sebuah tulisan yg menyebutkan bahwa rumah yg pernah ditempatinya dulu kini menjadi miliknya,dan sejumlah uang yg menurut nita itu jumlah yg fantastis.

"Apa ini kalian sebut sebagai santunan dalam kecelakaan kerja?"suara nita begitu tegas dan kali ini dia menatap dengan begitu lekat ke arah yoga"atau kompensasi karena masa kerjaku sudah habis?"

"Bukankah kamu mau axel mengunjungimu"kali ini yoga menjawab"aku akan memberikanmu ijin,jika kamu tinggal dirumah itu.Bukan di tempat kost"

Nita tersenyum,dan menyadari kebodohannya yg yakin bahwa yoga tidak akan menemukan tempatnya sekarang ini.Dan menangkap dari pembicaraan yoga,sepertinya dia berhasil membujuk elsa dan mengijinkan axel menemuinya kapanpun axel mau.

"Baiklah"nita memikirkannya untuk waktu yg panjang,walaupun dia akan terlihat seperti mengincar hal yg elsa berikan tadi,tapi itu tidak apa.Membuat dia puas mempermalukannya,karena dia memastikan ini terakhir kalinya dia bertemu dengan elsa.

Dan semua ini untuk axel,nita juga sepemahaman dengan yoga.Dia tidak bisa membawa axel ke tempat kostnya yg hanya memiliki satu tempat tidur.Dia harus membawa axel di tempat yg layak.

"Baiklah,kalau kamu telah sepakat kamu harus tanda tangan disini"elsa menunjukannya pada nita.

Nita melihat ke arah yoga sebelum membubuhkan tanda tangannya ditempat elsa yg tunjukan,sekilas matanya kembali ke arah yoga masih memandangnya.

Nita memberikannya sebuah isyarat senyuman dan satu anggukan kepalanya,untuk memberitahukannya bahwa dia akan baik-baik saja.Kali ini pun yoga menjawabnya dengan senyuman yg paling indah yg pernah nita lihat.Dan jarinya menunjukan sebuah pena yg nita berikan,yg masih berada di jas putihnya.Itu seperti sebuah intrik yg mereka lakukan di belakang elsa.

"Baiklah"nita beranjak dari duduknya"karena semua sudah selesai saya akan pergi"

Nita memasukan map yg elsa berikan ke dalam tasnya,sambil melanjutkan langkahnya untuk secepatnya pergi dari tempat yg sebenarnya sudah membuatnya begitu sesak.

Dia melihat langit yg sudah berhias awan hitam,sepertinya hari ini akan turun hujan.Tapi setetes air matanya lebih dulu turun dari matanya,ini akhir dari pertahanan kesombongannya tadi yg ingin terlihat begitu baik-baik saja.

Semakin cepat tangannya menghapus bulir-bulir airmatanya,semakin lebih cepat dan lebih banyak air matanya yg keluar.Dia hanya sendirian ketika tangisan dimulai,sampai kemudian sebuah mobil yg berhenti di depannya.Dia mengharapkan sosok yogalah yg kali ini menghampirinya,tapi yg muncul di hadapannya itu adalah aditya.Dia menghampiri nita yg tengah menangis sendirian.Sepertinya kesedihan yg melanda nita membuatnya untuk tidak peduli siapa yg kali ini ada di hadapannya.Dia hanya butuh seseorang dalam kesedihannya kali ini,dia membiarkan aditya membawanya ke masuk ke dalam mobil dan melihat tangisannya yg begitu lama.

Hujan pun meredam suara tangisan nita di dalam mobil,aditya membiarkan nita mengeluarkan tangisannya.Dan memberikannya sekotak tisu.

Tadi itu dia melihat nita yg keluar dari tempat kostnya dengan terburu-buru,dan mengikuti nita yg pergi menemui elsa dan yoga.

"Sudah baikan?"tanya aditya ketika tangisan nita terhenti"apa kamu mau pulang sekarang?"

"Bisakah kita pergi ke tempat lain?"pinta nita"aku tidak mau penghuni kost melihatku seperti ini saat pulang,apalagi kamu yg mengantarku,bisa-bisa mereka kira kamu yg sudah membuat aku menangis"

Aditya tersenyum membenarkan apa yg diucapkan nita,dan mengemudikan mobilnya untuk pergi ke suatu tempat.

"Tenagamu pasti berkurang setelah menangis seharian"aditya menghentikan mobilnya di depan sebuah kafe"kamu harus makan sekarang"

Nita menyetujuinya karena nita yg memintanya untuk membawa pergi ke tempat lain.

"Biar aku yg memesankanmu makanan yg terenak disini"aditya tidak memberikan nita pilihan,karena dia tahu wanita itu akan tidak berselera makan jika hatinya sedang sedih,tetapi akan begitu ingin banyak makan ketika pikirannya sedang dipenuhi kegalauan dan stres.

"Baiklah"nita mengikutinya,dan kali ini melihat ke arah aditya"terima kasih"

Aditya pun menatapnya dan tersenyum"aku senang sudah bisa membantumu"

Kali ini pikiran nita kembali ke isi map yg telah diberikan elsa tadi,dan menyambungkannya dengan aditya.

"Apa kamu bisa membantuku sekali lagi?"nita merasa aditya orang tepat untuk menolongnya mewujudkan pemikirannya

"Elsa memberikanku ini"dia menyodorkan sebuah kertas kepada aditya untuk dibacanya.

"Kamu mendapatkan uang sebanyak ini darinya?"aditya teraneh

Nita mengangguk"dia menjadikan ini sebagai syarat supaya aku bisa menanda tangani berkas perceraian,dia sepertinya ingin menghinaku dengan uang ini"

"Lalu apa yg akan kamu lakukan dengan uang ini?"tanya aditya

Nita berpikir sejenak"aku akan menggunakan uang yg mempermalukanku ini menjadi awal dari satu hal yg akan membuatnya malu juga nanti"

"Lalu kenapa kamu memberitahuku?"tanyanya kembali

"Apa aku bisa meminta pertolongan padamu jika aku menjelaskan rencanaku?"

Aditya dibuatnya tersenyum,dia melihat nita yg beberapa jam yg lalu begitu larut dalam kesedihannya dan sekarang begitu bersemangat seolah-olah yg terjadi tadi hanyalah sebuah angin yg berlalu begitu saja.

"Baiklah"aditya menyetujuinya"tapi sebelum itu sebaiknya kamu memakan semua makanan yg kupesan kali ini"

Nita terkejut melihat semua makanan yg ada di mejanya itu,aditya sepertinya sudah mengetahui makanan yg menjadi favorit nita.

"Aku tahu itu makanan kesukaanmu"aditya tersenyum ke arah nita"kalau kamu menghabiskannya aku berjanji akan membantumu"

"Benarkah?"nita begitu berantusias,jika hanya soal menghabiskan makanan kesukaannya itu hal mudah.Dia hanya ingin segera memberitahukan rencana besarnya itu.

Nita segera membicarakan sesuatu hal yg terlintas di pikirannya yg dia sebut itu mungkin ide bagus yg akan membuatnya diuntungkan dari penghinaan ini.

Aditya begitu memandang takjub dari setiap ucapan yg nita keluarkan,nita tidak hanya seorang wanita yg cantik dan kuat.Ternyata walaupun dia menempuh pendidikan di akademi yg hanya mempelajari ilmu kesehatan,dia tidak bisa menyembunyikan kecerdasannya dalam ilmu ekonomi yg dia rencanakan.Dia begitu tahu secara detail ilmu investasi yg akan dipakainya,dan selama aditya bekerja dia tidak memungkiri jalur yg nita tempuh adalah investasi yg keuntungannya tidak akan pernah menurun.Dia menjadi semakin tertarik untuk lebih mengenalnya,dan juga sekarang ini dia sudah menanda tangani berkas perceraiannya itu berarti sekarang dia tidak mempunyai ikatan apapun lagi dengan yoga.

avataravatar
Next chapter