55 Mencari celah untuk memasuki hatiku

"Kamu baik-baik saja?"tanya aditya pada nita yg sedari tadi hanya terdiam,setelah bertemu axel.Tatapannya begitu kosong.

"Tidak apa"nita menjawab tanpa ekspresi

"Ini salahku"sambung aditya"menyarankanmu menemui axel di rumah sakit,apa yoga juga berada disana?"

Nita menjawab dengan anggukan,dan tiba-tiba tersenyum ke arah aditya"terima kasih atas semuanya"

Aditya tersenyum senang,sesuai prediksinya nita akan baik-baik saja.Dia tahu nita wanita yg selalu bisa mengendalikan pikiran dan hatinya dengan sangat baik,dan itulah yg selalu menjadi poin utama dia menyukainya,wajah cantiknya itu hanya poin tambahan saja.

Bella teraneh melihat kakaknya itu pulang bersama nita,terlebih lagi melihat ekspresi wajah nita yg begitu sedih,dan lama tidak keluar dari kamarnya sepulangnya dia bersama aditya tadi sore.

"Ada apa?"lagi-lagi bella mengganggunya,malam inipun dia sudah berdiri di depan kamar nita.

"Temani aku makan"bella masuk ke kamar nita tanpa persetujuan nita,dia terduduk di lantai dan membuka bungkusan yg berisi nasi goreng,dan menyodorkan satu bungkus lainnya kepada nita"ini untukmu"

Nita menerimanya dengan tatapan aneh

"Aku tahu kamu belum makan"lanjut bella"dan nasi goreng ini kak adit yg belikan"

Benar dugaan nita,bella mana mungkin sengaja membelikannya.

Nita menatapi bella untuk beberapa saat,dia selalu menggunakan cara ini untuk mengetahui karakter seseorang yg ingin dia kenal.

"Kenapa kamu memilih tempat kost?"tanya nita"padahal kakakmu sendirian dirumahnya"

"Aku ingin seperti kakak yg sudah mandiri semenjak sekolah dulu"bella berkata dengan mulutnya yg masih mengunyah nasi gorengnya.

Nita tersenyum menggelengkan kepala dan memberikannya segelas air minum.

Bella berhenti dan menatap nita,wajahnya yg cantik seperti maudy ayunda itu benar-benar menatapnya dalam.

"Ada apa?"tanya nita

"kalau kamu menyukai kakakku,sebaiknya berhenti dari sekarang"celetuk bella"ibu pasti tidak akan menyetujui hubungan kalian,apalagi kalau dia tahu kamu sudah punya anak!"

Nita dibuatnya tertawa"berapa kali aku bilang,aku tidak ada hubungan apapun dengan kakakmu.Kamu sepertinya ketakutan sekali kehilangan kakakmu"

Ekspresi bella begitu aneh,setelah nita menebaknya seperti itu.Dia bergegas menghabiskan makanannya,dan pergi.Biasanya dia selalu membuat nita kesal.Nita tersenyum melihat bella seperti itu,dia sudah mempunyai jawaban dalam pikirannya tentang semua perlakuan bella padanya.

Pagi ini,aditya melihat nita keluar dari kamar kostnya tidak dengan seragam kerjanya.Dia begitu cantik dengan pakaian berwarna biru yg sangat menyatu dan serasi dengan warna kulitnya.Dia membiarkan rambutnya tergerai dengan indah.

"Kamu tidak kerja?"tanya aditya

Nita tersenyum"hari ini libur,kamu mau antar bella?"

"Ya"jawab aditya"akhir-akhir ini dia selalu manja,apa kamu mau pergi?"

Nita tersenyum"ada yg harus aku beli di toko buku pusat"

"Biar aku antar"sekarang aditya mulai berani memegang tangan nita,dia sedikit memaksa nita untuk masuk ke dalam mobil.

Nita masih yg masih terkaget tidak bisa mengeluarkan kata-kata, dan dia sudah terduduk di kursi belakang.

Bella muncul dengan wajah yg lain dari biasanya begitu melihat nita yg sudah ada di dalam mobil.

Di tengah perjalanan ,mata nita menangkap tatapan aditya padanya.Mereka saling bertatapan untuk waktu yg cukup lama,kali ini dia memberikan senyumannya pada nita.

"Aku seperti wanita penggoda,kalau seperti ini"hati nita berbicara"untuk seorang wanita yg bahkan belum bercerai ini sudah termasuk golongan orang yg lupa diri,apa aku seperti itu?karena selalu memberikannya kesempatan"

Nita membalas senyumannya,ujung matanya menatap ke arah bella yg sedang memperhatikan mereka.Dan ada kemarahan di wajah bella.Karena kali ini nita sepertinya sengaja sekali ingin membalas bella.

"Bella sepertinya berbeda denganmu"perkataan nita sesampainya di toko buku, sepertinya ingin memancing sesuatu dari aditya,sambil memfokuskan mata pada buku-buku yg berjajar"dia sangat pintar bergaul"

"Dia memang berbeda denganku"aditya tersenyum"Dia itu adik tiriku,ayah membawa bella sewaktu usianya delapan tahun.Dia sangat cengeng,tapi semenjak dia mandiri dia tumbuh menjadi gadis yg ceria dan mempunyai banyak teman"

Nita terkejut mendengar ucapan aditya,pantas saja bella selalu bersikap seperti itu padanya.Bella selalu overprotektif kepada setiap orang yg dekat dengan aditya,terlebih itu adalah seorang wanita.

"Ternyata benar dugaanku,bella mengalami sister complex"nita berbicara dalam hatinya,jika dilihat dari kepedulian aditya pada bella yg bukan adik kandungnya membuat dia mengidolakan sosok aditya.

Pantas saja,dia begitu memusuhi nita.

"Apa kamu pikir bella menyukaiku?"aditya menebak pemikiran nita.

Nita tersenyum"mungkin saja karena kamu kakak yg paling dia idolakan"

Aditya tersenyum"bella tahu,kok siapa orang yg disukai kakaknya.Aku selalu bilang padanya"

"Benarkah"nita mengantuk-antukan kepalanya,kembali fokus membaca pada buku yg dibawanya.

"Apa kamu tidak mau tahu siapa?"tanya aditya.

Nita hanya tersenyum tidak menjawab apapun,dia merasa untuk tidak menanyakan.Bukan karena kepercayaan dirinya yg terlalu tinggi,tapi dulu aditya juga pernah mengungkapkan perasaannya,dan saat itu dia sudah menikah.Dan sekarang pun perhatiannya yg begitu berlebihan,pastilah nita akan berpikiran kalau aditya sedang mencoba mendekatinya,dan mencari sedikit celah untuk menerobos dinding hatinya.

Biarlah nita berpura-pura saja tidak mengetahuinya,untuk tidak memberikan harapan apapun pada kebaikan yg sudah aditya berikan padanya.

Sepertinya aditya pun menyadari dari diamnya nita,diapun sudah mempersiapkan dirinya itu.

"Aku akan menunggumu"perkataan aditya dalam hatinya untuk wanita terhebat yg ada di hadapannya itu"selama kamu belum bercerai aku tidak akan melakukan apapun"

Dan kali ini,keduanya menyadari posisi masing-masing walaupun tidak ada pembicaraan yg menjelaskan.

avataravatar
Next chapter