68 Hapus aku oleh waktu

"Ada surat untukmu!"seru leri siang itu sebelum dia pulang,.Nita menerimanya dan membacanya sekilas,surat balasan dari dinas kesehatan.Dulu dia pernah mengirimkan lamaran itu,ketika dia masih belum mendapatkan pekerjaan.Dia memasukannya ke dalam tas,dan harus segera menemui adit yg sudah menunggunya.

"Apa aku terlambat?"nita masuk ke dalam mobil adit dengan napas cepat,karena harus sedikit berlari supaya adit tidak menunggunya lama.

Adit tersenyum lega,melihat nita yg tampak baik-baik saja.Tadi pagi bella memberitahunya,kemarin setelah pulang dari suatu tempat nita mengurung diri di kamarnya begitu lama.

"Kenapa melihatku seperti itu?"nita teraneh

"Kamu cantik sekali hari ini"pujian adit ini membuat wajah nita berubah menjadi merah.

Adit tertawa kecil melihat nita yg berwajah merah seperti itu,sambil terus fokus pada jalan di depannya.

"Nita,kamu tahu lagu ini?"adit sedikit membesarkan volume musiknya.Dia ingin nita mendengarkan lagu itu:

....Tuliskan kesedihan

Semua tak bisa kau ungkapkan

Dan kita kan bicara dengarkan jiwaku

Buang semua puisi antara kita berdua

Kau bunuh dia sesuatu yg kusebut itu cinta

Yakinka aku tuhan dia bukan milikku

Biar waktu..hapus aku..

Sadarkan aku tuhan dia bukan milikku

Biarkan waktu..hapus aku..

Nita mengerutkan alisnya sambil tersenyum,kali ini nita mengecilkan volume musiknya.Dia tidak begitu senang dengan liriknya.

"Sejak kapan kamu suka musik"nita sedikit mengejeknya.

Terdiam untuk sesaat dan menarik napasnya begitu dalam.

Adit tertawa kecil"sejak tadi pagi,ketika aku memikirkan semua tentangmu.Memikirkan untuk bisa melepasmu kali ini"

Keterkejutan begitu terlihat di wajah nita"Adit,aku sedang tidak ingin bercanda"

Padahal,hari ini dia berniat memberitahukan adit sesuatu hal untuk kelanjutan hubungan mereka.

Adit tersenyum ke arah nita"aku sudah memaksamu menerimaku,walaupun aku tahu kamu masih terluka.Aku selalu berharap hanya bisa mendapatkanmu tanpa mempedulikan hatimu,maapkan aku"

Nita terdiam membenarkan perkataan adit itu,dalam hatinya.Kini perasaan bersalah telah berada di hatinya.

Dia terlalu memaksakan hatinya untuk bisa menerima adit,tetapi itu malah memperlihatkan ketidak siapannya untuk menerima seseorang yg baru dalam hatinya.

"Aku hanya ingin kamu bahagia"sambung adit"kamu hanya akan bisa bahagia dengan yoga"

Lagi,nita hanya terdiam tanpa mengeluarkan kata-kata.

Nita tersenyum lemah"Apa ini artinya kamu ingin mengakhiri hubungan kita?"

Adit terdiam untuk beberapa waktu,mengambil keputusan yg sulit.Namun dia selalu ingin yg terbaik untuk wanita yg ada disampingnya itu.Dan kemudian berkata:

"Mari kita akhiri saja"

Suasana hening seketika,hanya ada perasaan bersalah dihati nita untuk adit.Karena hanya setengah hatinya yg bisa dia berikan.Namun ada satu hal yg sebenarnya adit belum ketahui darinya,tetapi dia sudah terlebih dulu membuat keputusan itu.

"Hubungan kita akan baik-baik saja"sambung adit"kita hanya tidak memiliki hubungan khusus saja,bisnis yg kita lakukan akan tetap berjalan dan jika kamu membutuhkan bantuan apapun aku akan dengan senang hati membantumu"

Dan sepertinya nita hanya membiarkan adit yg terus berbicara,biarlah sekarang ini dia yg menjadi pendengar.Dia tahu adit sedang begitu ingin mengatakan apa yg selama ini dipendamnya.

"Jadi mari kita bersahabat untuk sekarang ini"sepertinya inilah akhir dari keputusan adit untuk hubungan mereka.

Adit memberhentikan mobilnya tepat di depan rumah,tapi mereka masih harus menyelesaikan pembicaraan.

"Aku tidak bisa berkata lain jika kamu yg menginginkan itu"kali ini nita akan menjelaskan semuanya pada adit"sebenarnya kemarin aku bertemu dengan yoga,untuk mengucapkan perpisahan.Tapi aku tidak menyangka kali ini juga aku akan mengucapkan perpisahan ini padamu...aku sudah terlalu banyak menyakitimu,maapkan aku.Aku sudah berusaha untuk menunjukan bahwa aku sedang berusaha menerimamu,tapi dipikiranmu sudah terpatri bahwa sampai saat ini aku tidak bisa melupakan yoga.Dan kalaupun aku memang tidak bisa melupakannya.Sebenarnya aku hanya ingin kamu memberikan aku waktu saja,bukankah kamu tahu melupakan seseorang itu membutuhkan proses lama"

Kini apa yg dikatakan nita membuat adit menjadi berpikir keras,perasaan wanita tidaklah sama dengan perasaan laki-laki.

"Nita,aku.."adit tersadar dia begitu egois pada keputusannya ini,bagi seorang wanita hubungan pernikahan yg harus berakhir itu merupakan hal yg sangat tidak akan mudah dilupakan.Tetapi seharusnya dia menyadari bahwa hati itu bisa berubah seiring waktu,jika saat ini dia belum bisa menerima orang lain di hatinya.Bukankah bila hanya dengan selalu memberikannya cinta itu akan membuat hati nya luluh.Ini hanya masalah waktu saja.

"Tidak apa-apa"nita tersenyum memegang tangan adit"kamu lelaki yg sangat baik dan penuh perhatian,kamu akan mendapatkan yg lebih baik"

"Nita maapkan aku"adit merasa lebih bersalah ternyata kali ini dialah yg membuat nita mengeluarkan air matanya.

Seharusnya,dia mendengarkan penjelasan nita terlebih dulu.Tetapi dia telah mengutamakan keegoannya sebagai lelaki,dia tidak ingin nita yg mengucapka perpisahan padanya terlebih dulu.Dan akhirnya harus menyesal dengan apa yg telah diucapkannya.

"Aku yg seharusnya meminta maap"nita menghapus tiap bulir-bulir airmata yg jatuh dengan kedua tangannya"Jagalah dirimu baik-baik"

Adit teraneh mendengar ucapan nita itu,dia seperti mengucapkan salam perpisahan yg menyatakan mereka tidak akan bertemu lagi.

Nita mengakhiri pembicaraannya dengan adit,seperti dia mengakhiri pembicaraan dengan yoga kemarin.Keduanya begitu sama di akhiri dengan tangisan yg menyedihkan.

Dia hanya teringat ucapan leri,jika nita tidak bisa menetapkan hatinya untuk satu orang saja,dia akan kehilangan semua.Dan itu terjadi padanya kali ini.Dia tidak bisa membiarkan adit begitu lama untuk menunggunya menerima dia sepenuhnya,tapi juga tidak ingin menerima yoga kembali karena itu akan menyakiti hati adit.Dan tidak memilih keduanya adalah hal yg terbaik sekarang ini.

Malam itu bella tidak berhenti memeluk nita,begitu tahu adit yg mengakhiri hubungan mereka.

Nita tersenyum ke arah bella"kamu sudah berjanji padaku,untuk kembali kerumah"

"Padahal aku sudah ingin kamu yg menjadi kakak iparku"bella yg sedar tadi tidak berhenti menangis berkata"kamu harus membawa aku bersamamu"

"Aku juga bercita-cita ingin menjadi bidan sepertimu"sambung bella.

Nita tersenyum"baiklah,aku senang mendengarnya.Kamu harus bisa menjaga dirimu baik-baik"

Bella menjawab dengan anggukan dalam pelukan nita,dia tidak menghentika tangisannya"aku berjanji akan pulang dan belajar dengan baik"

Pelukan yg begitu lama dia berikan untuk bella,dia akan sangat merindukan sikap manjanya itu nanti.

Nita memasuki kamarnya dan membaca kembali surat yg dikirim untuknya,kali ini dia memang akan memantapkan hatinya.Dia tidak akan menyakiti yoga dan adit yg sudah begitu memberikan warna dalam kehidupannya.Mendoakan mereka walaupun dari tempat terjauh agar mereka diberikan pendamping yg lebih bisa membuat mereka bahagia.

avataravatar
Next chapter