3 Bab 2 : Kelas Baru

"Mama!!!!!! Kyakkk!!" Teriak Bulan sembari menuruni anak tangga menuju ruang tamu, Anindita yang tengah memainkan handphone nya itu mendadak mengelus dadanya.

"Astaghfirullah Bulan, kamu ini apa apaan ha? Kamu mau membuat mama kena serangan tawon."

"Jantung Maaa jantung!! Please deh Bulan lagi ngga mau bercanda!." Bulan mengembungkan pipinya kesal, Anindita terkekeh melihat ekspresi wajah anak gadisnya.

"Iya, jadi ada apa?"

"Mama!! Masa iya Bulan di pindahkan ke kelas XI IPS 2?? Bulan ngga mau Ma!! Mama tau sendiri kelas itu seperti apa!."

"Apa!! Bagaimana bisa?! Sudah lah biar nanti Mama hubungi pihak sekolah." Bulan mengangguk lemas dan akhirnya kembali ke kamarnya, meninggalkan Anindita yang berdiri tak percaya.

"Jadi begini Buk, Saya sangat ingin mengubah anak anak kelas IX IPS 2 dengan adanya Bulan, Naya, Agata dan Sherly kemungkinan besar dia akan membawa pengaruh yang baik juga motivasi untuk teman temannya nanti." Anindita diam, tapi mendengarkan semua penjelasan itu membuatnya cukup untuk mempertimbangkan keputusannya.

"tapi Buk, ini semua usul dari Lintang." Tambah pria yang berada di seberang sana. "APA! Lintang?!"

Tak lama terdengar suara khas pria remaja yang siapa lagi kalau bukan Lintang, Anindita mematikan sambungan nya dan berjalan ke arah Lintang seperti biasa Lintang mencium punggung telapak tangan Anindita.

"Lintang, Apa kamu yang menyuruh Bulan di pind-"

"Iya Ma, Lintang sengaja asalkan Mama tau kelas itu mungkin di mata sebagai orang adalah kelas buruk, ngga ada akhlak tapi jangan salah Ma, Lintang cuman pengen yang terbaik untuk Bulan, Lintang tidak ingin Bulan menikmati masa masa SMA nya dengan tekanan seperti yang Lintang Rasain sekarang, Mama tau Bulan dan keempat sahabat nya itu adalah anak yang teladan, rajin mereka selalu bersama kemana mana, di balik itu banyak yang merasa iri terhadap nya mereka mungkin bisa saja melakukan hal hal yang buruk untuk Bulan dan itu Lintang ngga mau, jadi dengan usul Lintang ini Insyaallah 100 miliar persen Bulan akan baik baik saja, dan setelah lulus nanti Lintang yakin Seseorang akan menjaganya siap siaga kaya PMR gitu tapi ini beda Ma!" Jelas Lintang sambil membuka jaket hitamnya melempar kan asal ke sofa yang di ikuti badannya duduk di sofa.

"Gitu yah, intinya kalau sampai Bulan sedih terus atau dia merasa tidak nyaman Mama yang akan pindahkan dia." Ujar Anindita yang berlalu.

"OKE MAAA!" Teriak Lintang kepada Anindita yang sudah berada di dapur itu.

"Ke kelas XI IPS 2?!!! Gila beneran edan!!! Gendeng!! Geblekk!! Ogebb!!! Penghuninya masyallah subhanallah walhamdulillah, beraneka ragam!! Bervariasi!!" Ucap Bulan Adeeva ketika dia tahu bahwa dia akan dipindahkan ke kelas Legendaris itu "Banyak Ragamnya, ada Mimi periii, ada Barbie yang mukanya tebel 5 cm, ada nakalanya kuadrat pangkat 5, yang tawuran nya ahhh pasti ada, dan bolos??? Itu udah menjadi kebiasaan mereka gue ga mau ahh!!!"

Bulan membayangkan bagaimana dia berada di kelas IPS 2 itu, dia meluapkan segalanya kepada Sherly, Agata, dan Naya lewat Video call di laptop nya. Mereka sama seperti Bulan yang frustasi bagaimana bisa mereka anak yang baik, menaati peraturan juga anti hukum sekarang? Mereka tiba tiba di pindahkan ke kelas Legendaris itu.

"Benar!!! Gue ga sanggup kalau kita masuk kelas itu!!" Teriak Frustasi Sherly.

"Demi film drama Korea The King Eternal gue bakalan pacarin Le Min Ho dan selingkuhi Oppa Jungkook asalkan gue ga pindah deh!" Agata tak kalah pusing dengan keputusan pihak sekolah ini.

"Ku menangisss, membayangkan, betapa kejamnya dirimu atas diriku, kau pindahkan aku ke kelas~ Palingg Legend~ " Begitu juga dengan Naya yang benar benar tidak terima dengan keputusan ini.

"Gimana dong? Gila kan sekolah itu?! Masa iya kita cuman nabrak itu pagar rusak? Cuman sedikit doang dan mereka paksa kita buat pindah?? Ga banget ahh!!" Celoteh lagi Agata membuat Bulan menutup kedua telinganya.

"Kakek Setuju kalau kamu di pindahkan ke kelas IPS 2." Ujar Kakek Reno yang membuat Bulan berhenti menyendok makanan kedalam mulutnya.

"Kok kakek bisa setuju gitu aja sih?! Bulan ngga terima yah! Kita bisa ganti itu pagar bahkan pagar emas atau perak juga kita ganti asalkan Bulan ngga di pindahkan kek!!" Rengek Bulan masih tetap menentang keras keputusan sekolah.

Bulan benar benar menentang keras, tidak tahu bagaimana kehidupan gadis supel itu bila ada di sana. Pikirannya melayang menerka nerka apa yang Pak Gandi bicara tadi dengan Bintang sehingga Otaknya jadi gesrek seperti itu.

Kakek Reno menatap Lintang yang sedang makan dengan santai itu, Bulan menyadari itu kini dia juga menatap Lintang.

"Kenapa kalian menatapku seperti itu?" Tanya Lintang yang merasa heran.

Bulan memincing kan matanya mengintrogasi Kaka gila nya itu "Kakak kan yang hasut Kakek?" Celetuk bulan dengan garpu di tangannya.

Lintang menatap garpu yang di pegang Bulan "Lah, kok Kaka sih mungkin emang udah takdir nya aja kamu masuk anak IPS apa lagi IPS 2 kelas itu kan terkenal."

Bulan menjatuhkan garpunya keatas piring " Kaka benar banget kelas itu sangat terkenal, saking terkenalnya Kepala sekolah juga tidak bisa berbuat apa apa akan kenakalan mereka!." Pekik Bulan yang kini menyandar tubuhnya di punggung kursi.

"Sudah lah Nak, Mama dan Papa juga setuju kok!." Ucap Anindita membuat Bulan kembali duduk tegap dan menatap semua orang yang berada di hadapan nya itu.

"Bagaimana bisa?? Ahkkk Bulan males!" Bulan beranjak dari duduknya dan meraih tasnya lalu menunggu jemputan dari teman temannya di teras rumah.

Sedangkan Di ruang makan semua orang merasa bingung akibat Bulan benar benar bersih keras menolak keputusan ini.

"Apakah Bulan akan bisa menerima ini?" Tanya Anindita, dia benar benar khawatir akan anaknya itu.

"Bisa Ma, tenang aja ini juga demi kebaikan dia dan ngga mungkin dong Lintang nyakitin Bulan adik Lintang sendiri."

"Kamu benar!" Ucap Arsyad dan Reno berbarengan, Lintang tersenyum.

"Hei!! Cewek pendek ayo pergi bareng sama gue!" Ucap Lintang yang menepuk lembut kepala Bulan.

"Ngga mau...males gue, ohh iya. Gue ga pendek yah Kaka aja yang ketinggian." Balas Bulan dengan ketus.

"Alah anak pendek kan banyak alesannya udah ayo."

"Mama!! Papa!! Kakek!!! Liat Kaka stres!!!! Gila!!! Gendeng!!!." Teriak Bulan dengan menghentakkan kakinya

"Hei, sudah lah kalian pagi pagi selalu saja ribut, sudah sana pergi bareng sama Kaka nanti telat loh!." Teriak Anindita dari dalam rumah.

"Ngga mau! Kalau Bulan pergi bareng sama Kakak bisa bisa Bulan jadi artis dadakan yang langsung digosipin satu kampung sekolah dan iya. Bulan juga di jemput sama Naya, Agata juga Sherly."

"Iya jelas dongg! Lo takut di gosipin gara gara bareng kakak! Secara kan Kaka ini tampan juga famous." Jelas Lintang terkekeh sendiri, membuat Bulan semakin memanyunkan mulutnya.

Yah memang seperti itu, hanya beberapa orang dan orang orang tertentu yang tahu bahwa Bulan adalah Adik dari Lintang. Memang sengaja dia tidak mengumbar umbarkan identitas nya karena Bulan tipe cewe yang tidak ingin ribet, banyak di ganggu oleh orang orang dan kalau semua orang tahu bahwa dia adalah adik dari Lintang Keano Kusuma tentu saja semua orang akan mendekati nya berpura pura baik agar bisa dekat dengan sang kakak yang anti perempuan itu.

"BUSET!!! BERISIKK-" (Tin Tin) suara klakson Mobil Naya, yang mana di sana sudah ada Agata juga Sherly, mereka turun dan memberi salam kepada keluarga Kusuma itu, Bulan mencibir lalu masuk ke dalam mobil, Lintang mendekati motornya dan mencubit pelan lengan Bulan membuat sang pemilik meringis.

Memang begitu keluarga mereka sangat lah Harmonis jika di lihat lihat, Lintang sangat menyayangi adik perempuannya itu, dan tak jarang loh kakak laki laki selalu senang menganggu adik perempuannya namun jika ada seseorang yang menganggu dan menjahilinya tentu saja dia tidak akan tinggal diam.

"Awas Lo Kak!!! Gue tabol Lo pake Gergaji milik tetangga!!!" Teriak Bulan kesal, Lintang sama sekali tidak menoleh dia menjalankan motornya menuju sekolah.

Bulan memang gadis cerewet dan manja di rumahnya namun jika di sekolah dia terkenal dengan cewe yang anggun ,dingin ,elegan dan bijaksana. Kalau ngomong sudah pasti dia sangat irit dan seperlunya saja kalau ngeluarin kata ibarat mengeluarkan emas dan perak juga berlian. Wajahnya yang cantik di tambah dengan baby fice yang benar benar membuat kesan imut di wajahnya, tubuhnya yang pendek juga sering kali membuat para cowok di sekolah merasa gemas akan dirinya. Begitu pun dengan ke empat sahabat nya Naya, Agata dan Sherly mereka juga memiliki sifat yang sama hanya saja mereka selalu mengeluarkan ocehan ocehan yang dapat membuat gendang telinga seseorang rusak dalam sekejap, ahh. Ke empat cewek ini memiliki sifat yang angkuh dan arogan terbukti ketika mereka berjalan selalu saja menonggak tak pernah menunduk. Menunjukkan kesombongannya.

avataravatar
Next chapter