2 Bab 1 : Telat Dan Masalah

Di kediaman mewah milik keluarga Kusuma yang hanya ada 4 orang itu bersandar nama belakang Kusuma yaitu Kakeknya Reno Arya Kusuma, Papanya Arsyad Ardana Kusuma, Kakaknya Lintang Keano Kusuma juga si bungsu cantik Bulan Adeeva Kusuma.

Kakeknya memimpin perusahaan Kusuma Company, Yang mana perusahaan ini akan memberikan seluruh tugas dan tanggung jawab perusahaan kepada Lintang setelah dewasa Nanti.

Hari Senin yang Indah Bagi Bulan yang selalu menaati peraturan sekolah dengan datang tepat waktu dan mengikuti upacara sekolah, berbeda dengan Lintang yang terlihat santai beberapa kali Anindita membangunkan si sulung untuk pergi sekolah akhirnya mau ketika dia Acam agar sang Kakek yang membangunkan nya.

"Kak Lintang!!!! Itu yang Bulan heiiiii!!!!"

"Kakak cuman pinjam sebentar doang kenapa sih!!."

"Kakak juga kan punya handphone kenapa mesti pakai punya Bulan sih!!"

Kedua Remaja yang sudah rapi menggunakan pakaian seragam nya itu sibuk berebutan handphone, sang Kaka yang memiliki sifat keras kepalanya tetap mempertahankan handphone adiknya untuk dia pinjam dan sang adik yang dingin dan tidak mau di ganggu oleh siapa pun tetap pada pendiriannya untuk mendapatkan handphone miliknya yang di rebut oleh sang Kaka.

"HEI!! Kalian ini apa apaan sih, ini sudah siang waktunya pergi sekolah dann?? Astaghfirullah ya ampun kalian malah sibuk merebutkan handphone itu!."

Wanita paruh baya menghampiri kedua remaja itu sambil berkacak pinggang dan berusaha menghentikan keributan adik Kaka itu, Anindita Wulandari sang Wonder woman Untuk Lintang dan Bulan.

"Masih pagi Ma, ini baru jam 6 kok tenang aja!!" Teriak Lintang yang masih berusaha menghindar dari sang adik yang ingin merebut kembali handphone nya.

"HEI!! MASIH PAGI GIMANA INI SUDAH MENUNJUKKAN PUKUL 7!!." Teriak Anindita kesal, seketika kedua remaja itu diam dan saling memandang dan melirik sang Mama.

"APA MA?!! JAM 7?"

"APA?! JAM 7!!."

* * *

"Nay, pelan pelan oii gue ga mau mati dulu!!" Teriak Agata sambil berpegangan keras pada jok mobil depan.

"Kalem dikit Napa oii!!" Kali ini Sherly yang bersuara, Bulan yang duduk di depan mendengus dan merasa takut pasalnya hari ini adalah hari Senin dia tidak mungkin telat untuk mengikuti upacara sekolah.

"Bersabarlah sayang,, aku akan pulang~"

"HEI!! Berhentilah bernyanyi ini sudah sangat siang bagaimana kalau kita terlambat masuk sekolah." Bulan menegur Naya yang mengendarai sambil bernyanyi khasnya sendiri.

"Kita telat juga gara gara Lo tau!." Pekik Sherly kesal,

"Bukan salah gue tapi salah Kak Lin--"

"Ahhh intinya kalian berpegangan lah bentar lagi sampai, gue mau gaspoll!!"

"NAYA AWAS!!!"

"AHHH"

"BRUGHH"

* * *

Suara bariton milik Pak Gandi guru BK, membuat Bulan, Sherly, Agata dan Naya yang duduk di depan pria baru baya itu menahan rasa sakit di telinganya.

"Apa kalian tau? Hari ini hari apa?" Tanya Pak Gandi dengan nada yang masih rendah namun terdengar sekali tidak ikhlas nya.

"Hari Senin pak." Jawab keempat gadis itu.

"Bagus, Dan kalian tau hari Senin itu kita?..."

"Upacara Pak!."

"NAH! KALIAN TAU TAPI KENAPA KALIAN TERLAMBAT HA?! DAN ASAL KALIAN TAU, KALIAN SUDAH MELAKUKAN KESALAHAN YANG SANGAT FATAL!"

Pria baru baya itu memandang kesal ke arah keempat gadis yang semakin menunduk itu "Bisa bisanya kalian merusak fas--"

"Pak, Bisa saya bicara dengan Bapa?" Ujar seorang remaja pria yang bersandar santai di ambang pintu baju seragam yang di keluarkan dengan tangan di letakkan di saku celananya.. Seketika semua orang menoleh termasuk ke-empat gadis itu.

"Bintang ada apa kamu di sini?" Tanya Pak Gandi sambil berdiri dari duduknya. Yah, Cowok Badboy di sekolah, Anti menaati peraturan, hobinya bolos dan terlambat.

"Bisa saya bicara dengan Anda pak?" Bintang mengucapkan kata katanya kembali, Pak Gandi mengangguk dan mengikuti Bintang.

Ke empat gadis itu akhirnya bernafas lega, Bulan memperhatikan Bintang dan pak Gandi yang tengah berbicara di luar ruangan.

"Untung ada anak gila itu, kalau tidak bisa bisa kita mendapatkan lebih banyak ocehan dari si bapak tua itu." Celetuk Sherly sambil mengelus dadanya,

"Demi Oppa Jimin gue rela nonton drakor dari malam sampai pagi asalkan tidak mendengarkan kembali ocehan si bapa itu!" Agata meraih kacanya dan menambahkan bedak di wajahnya.

"Kisah kasih di sekolah, dengan si dia adalah mas~"

"Berhentilah bernyanyi dan berceloteh gue bosan mendengarkan itu semua huh!" Pekik Bulan yang memang awal pagi ini moodnya sudah rusak berantakan. Ketiga gadis itu saling menatap dan mengangkat bahunya masing masing.

Tak lama Pak Gandi datang membuat keempat gadis itu kembali menunduk "Bulan Adeeva, gata Blinda, Naya Aulialinda dan Sherly Seaniva."

Ke - empat Gadis itu sontak menonggak saat nama mereka di sebut, Bulan menelan saliva-nya susah payah. Biasanya jika nama di sebut dengan lengkap akan mendapatkan hukuman yang berat.

"Bapa sudah memutuskan, Kalian tidak akan bapa hukum dengan hukuman yang sangat berat."

"Terus hukuman apa pak? Jangan berat berat yah nanti Naya susah bawanya pak tas Naya juga penuh." Celetuk Si muka polos Naya, Pak Gandi menahan kekesalannya dengan menarik nafas.

"KALIAN AKAN BAPA PINDAHKAN KE KELAS IPS 2!"

"APA?!! PINDAH KELAS?!"

"IPS 2?!"

"KELAS BOBROK ITU?"

"MOMMY TOLONG AGATA!!!"

avataravatar
Next chapter