1 Hari pertama kenal dia

Mama Nana : Nana.. bangun nak, tidak ke kampus?? hari pertama ini!! telat nanti dikunyah senior kamu!!

begitulah ucapan selamat pagi dari seorang ibu untuk anaknya yg masih di alam mimpi.

brakk!!

Nana : astaghfirullah.. mama, kenapa begitu banget buka pintunya?!

mama : kamu masih tanya?? lihat ini jam berapa Athanasia Firmanda!!!

Nana : kyaaaa.. mama aku telat, mati aku dikunyah senior.. aku mandi dulu!!

Nana berhamburan ke kamar mandi untuk ritual mandi dengan secepat kilat karena dia sudah terlambat. dijalan menuju kampus, ban mobil Nana malah ngambek dan bocor.. dia sudah di jam genting,, beruntung tidak terlalu jauh dari posisi mobilnya, ada bengkel disana.

Nana : Ya Allah apa lagi ini?? aku sudah di jam genting.. kalau telat bisa dikunyah beneran sama senior!!

kemudian Nana melangkah ke arah bengkel yg dilihatnya tak begitu jauh.. dia meminta si montir untuk membantu mengurus mobilnya.. sementara itu, dia membuka ponsel untuk memesan ojol agar tidak benar-benar terlambat. namun ketika hendak memencet orderan,ada suara bass yg menyapa dan membuyarkan pikiran Nana.

Satria : heiii.. kamu Maba ya??

Nana merasa bingung kenapa orang itu bertanya kepadanya seolah sudah kenal lama.

Nana : maaf, kakak bicara denganku?

selambil melihat kesekitar karena memang hanya Nana yg berseragam Maba saat itu.

Satria : iya kamu, sama siapa lagi kalau bukan kamu!!

sentak lelaki itu mengarah pada Nana,, sebenarnya dia sudah memerhatikan Nana sejak mobilnya berhenti karena bocor ban, namun dia masih ragu menyapanya.

Satria : kamu kuliah dimana?? tidak takut telat?? aku antar saja,, mau??

ada keraguan dihati Nana, dia takut laki² itu cuma modus tapi berniat buruk dengannya.

Satria : kamu ragu ya?? tenanglah, aku tidak akan berbuat aneh² padamu.. kalau boleh tau, dimana kamu kuliah??

Nana : aku kuliah di universitas Pancasila kak.

Satria : kalau gitu, aku senior mu.. ayo bareng denganku saja, daripada kamu makin terlambat, setidaknya denganku kamu bisa selamat dari amukan senior yg lain, gimana??

Nana : ohh.. baiklah kak, terimakasih.. maaf jadi merepotkan kakak.

Satria : santai aja,, Aku cuma bantuin kamu karena bocor ban itu.

kemudian Nana berbalik ke arah si montir.. dia meminta montir membereskan ban yg bocor, kemudian mengganti oli dan di stel ulang kalau ada yg kurang baik di mobilnya. kemudian Nana menitipkan si mobil untuk di jemput nanti siang sepulang kuliah. si montir hanya mengiyakan permintaan Nana, dan melanjutkan kerjanya.

Satria : sudah??

Nana : sudah kak, terimakasih sudah mau membantu.

Satria : sama².. masuklah,, kita segera ke kampus sekarang.

Nana : baik kak

kemudian mobil melaju ke universitas Pancasila dengan sisa waktu kurang dari 10 menit.. jarak kampus dengan bengkel ada sekitar 300 meter. selama diperjalanan, Nana hanya diam tidak banyak bicara, hanya sesekali memerhatikan jam tangannya untuk memastikan dia terlambat atau tidak.

Satria : kamu cemas telat??

Nana : iya kak, ini hari pertama.. jadi aku tidak mau dapat predikat buruk..

Satria : kutu buku ya?? sampai secemas itu?!

Nana : ehh.. emm.. nggak juga kak, aku biasa saja, tapi di sekolah cukup baik di prestasi. suka baca tapi gak suka rumus matematika.. hehehe..

Satria : hahaha,, kamu lucu juga ya.. sudah, tenang aja,, gak bakal ada yg marahin kamu kalau kamu sama aku perginya

Nana : ehh, kenapa gitu kak??

Satria : karna aku ketua BEM-nya

seketika Nana terpaku, bagaimana bisa tadi dia berpikir jelek pada ketua BEM-nya. dia hanya merutuki dirinya saat itu. dengan senyum kikuk ke arah Satria.

Nana : bodoh kamu Na, gimana sekarang.. dia BEM, ketuanya pula.. mampus kamu dikuliti dia (gumam Nana dalam hati)

Satria : kaget ya, takut sekarang.. tadi kamu udah mikir jelek tentang aku kan.. sekarang aku ada hukuman buat kamu.. tapi nanti setelah sampai di kampus.

Nana : (mati aku) emm.. anu kak, emm.. maaf,, aku gak maksud berpikiran jelek kak, habisnya aku waspada saja, bagaimana mungkin belum pernah kenal lalu ditawari untuk tumpangan ke kampus. sekali lagi maaf kak, jangan hukum aku yg berat² ya kak.. ku mohon (dengan wajah memelas dan mengapitkan kedua telapak tangannya)

Satria : hemmm.. kita lihat saja nanti..

Satria kembali fokus untuk menyetir, mereka akhirnya sampai di kampus dengan kondisi para Maba sudah berbaris. untungnya baru mulai berbaris, jadi belum ambil absen dari senior. melihat mobil ketua BEM masuk parkiran kampus, semua Maba terpesona saat Satria keluar dari mobil, namun seketika berubah masam kala Nana ikut turun dari mobil tersebut. mereka langsung membatin dalam hati, mengatai Nana pasti selamat karena dekat dengan ketua BEM sekalipun dia terlambat.

Nana : kak, makasih ya..

Satria : sama² cepat masuk barisan.. nanti makin parah di cerca senior.

Nana : iya kak.. (tersenyum manis ke arah Satria)

ketika hendak masuk barisan, langkah Nana tercekat sebab dia di tegur seniornya. dan hal itu mendapat pandangan sinis dari si senior. terlebih senior itu juga seorang cewek, pastilah dia salah satu fans si ketua BEM

Marissa : kamu, Maba yg telat. siapa yg suruh langsung masuk barisan?? sini dulu!!

Nana : maaf kak, tadi ban mobil saya bocor.. jadi saya terlambat..

Marissa : bocor atau nunggu dijemput dulu?!

Satria yg mendengar Marissa mengomel langsung menghampiri sumber suara. dia merasa yg diomeli adalah gadisnya tadi, saat sampai di lapangan ternyata dugaannya benar, Marissa memang sedang memarahi Nana,, lebih tepatnya dia cemburu karena Nana pergi dengan Satria.

Marissa : siapa nama kamu??

Nana : Athanasia Firmanda kak, panggilan saya Nana.

dari jauh Satria yg mendengar nama itu ber oh ria.. (ooh.. jad namanya Nana, aku sampai lupa tanya tadi saking terpesona ke dia) Satria bergumam sambil terus melangkah ke arah dua gadis tersebut.. Nana yg mendapat perlakuan seperti itu merasa malu dan sedih sekaligus.

(Nana bloon, makanya jangan bangun telat, malu kan jadinya.. berapa mata yang lihat kamu dimarahin gini Na) gumam Nana merutuki nasibnya di hari pertama kuliah. kuping Nana terasa panas dikatai dan dimarahi terus oleh Marissa seniornya. namun ada satu kalimat yg tidak bisa Nana terima. (kalau cuma modal tampang, uang sama buat tebar pesona.. bukan disini tempatnya) begitulah kalimat terakhir Marissa untuk Nana. dan kemudian

Nana : saya memang terlambat, dan saya akui saya salah.. tapi anda sebagai senior tidak berhak mengatakan hal yg hanya anda benarkan sendiri.. anda pikir bagaimana orang tua saya mendidik saya, hingga saya bisa seperti sekarang..

Marissa : oh jadi lu gak terima.. terus mau melawan Kating.. sekarang jelaskan apa yg lu bilang tadi ke gue

(suasana menegang, semua mata menatap mereka, termasuk Satria yg ingin melihat sejauh mana kemampuan Nana)

Nana : saya tegaskan pada anda ya, NONA KATING YANG TERHORMAT (dengan penekanan) orang tua saya jauh lebih baik mendidik saya daripada orang tua anda, buktinya kalimat yg anda lontarkan terakhir menunjukkan seperti apa kualitas didikan orang tua anda.

suasana makin riuh melihat Maba manis itu emosi pada katingnya. Marissa makin terpancing untuk melakukan hal lebih buruk lagi pada Nana. dengan cepat dia melesatkan tamparan ke wajah Nana

Plakkk!!!

semua mata langsung terbelalak melihat hal itu. namun tidak dengan Nana, dia malah mengeluarkan senyum sinisnya pada Marissa

Nana : cuma itu kemampuan lu dibesarkan orang tua lu.. Cih!! gue lebih baik dari lu!!

Marissa : makin jadi lu ya.. mau gue tambahin lagi tamparannya??

Nana : coba aja.. lu boleh nampar gue tadi, tapi coba sekarang, bisa gak tangan jalang lu itu nyentuh gue!!

Marissa : Brengs*k

ketika tangan Marissa kembali melayang ke arah Nana, Satria sudah mencekalnya lebih dulu. menatap keduanya bergantian. kemudian menarik mereka berdua keruang BEM kampus. mereka duduk dengan emosi masih belum turun.

Nana : maaf kak, kenapa aku ikut dibawa kesini?? kalau mau sidang, dia saja.. sekalian ajarkan lagi sopan santun dimulutnya itu.

Satria : sudah diam.. jangan memulai lagi keributan.. kalian saya bawa kemari agar Maba lain tidak mendapatkan contoh lebih buruk lagi dari kalian.. bisa²nya kalian berkelahi di depan banyak orang seperti itu.

Marissa : tapi aku hanya melakukan apa yg seharusnya aku lakukan.. namun dia malah melawan ku..

Satria : aku melihat dan mendengar semuanya Marissa.. bagaimana kamu bersikap padanya.. itu bukan hal yang pantas.

Marissa : tapi sat, itu kan sebuah pelajaran agar dia tidak mengulangi kesalahan yg sama

Satria : dengan mengatakan seseorang tebar pesona, itu pantas menurut mu?? bahkan kamu sendiri tidak tau apa yg sebenarnya terjadi kan?!

Nana hanya diam, dia tidak merasa menang namun dia merasa lega karena Satria membelanya. namun dia punya firasat Marissa tidak akan diam saja menerima hal ini terjadi padanya.

Satria : kalian kembali ke lapangan sekarang, dan jangan buat ricuh lagi.. Marissa, selesaikan masalah yg tadi dengan baik². tunjukkan profesional sebagai senior yg baik pada juniormu.

Marissa : ya.. ya.. ya.. (mengulurkan tangannya pada Nana) maafkan aku, aku salah berkata buruk padamu.

Nana : aku juga minta maaf pada kakak karna sudah tidak sopan dan melawan.

kemudian mereka meninggalkan ruangan BEM untuk melanjutkan kegiatan Maba di lapangan kembali. ketika kembali semua mata tertuju pada Marissa seolah mengatai buruk padanya.. dan berdecak kagum pada Nana yg membela harga dirinya. saat masuk barisan, ada seseorang yg menepuk pundak Nana dari belakang.

Acha : kamu keren, bisa lawan Kating itu, gak takut poin kamu rusak??

Nana : aku tak peduli kalau itu menyangkut harga diriku dan keluarga ku..

Acha : aku Acha (menyodorkan tangan)

Nana : aku Nana (menyalami Acha)

Acha : kita berteman ya Na, kebetulan aku belum dapat kenalan.

Nana : iya Cha, dengan senang hati (mengulas senyum di bibirnya)

hari pertama yg beragenda lapangan usai, kemudian semua masuk ke aula kampus. sesi pengenalan dan tatap muka dengan senior junior itu dibuka oleh sekretaris BEM kampus kak Yona. kemudian dilanjutkan oleh ketua BEM, siapa lagi kalau bukan Satria. semua mata kaum hawa menatap kagum padanya.. begitu juga dengan Nana.. namun Nana masih dalam batas sadar mengagumi Satria. dia hanya fokus pada materi yg Satria sampaikan, hingga kemudian Acha mengganggu konsentrasinya

Acha : Na, tadi kamu pergi bareng kak Satria kan?? kok bisa sih Na??

Nana : aku kan udah bilang tadi, ban mobil aku bocor, kebetulan kak Satria lewat, awalnya aku juga ragu, aku takut cuma modus buruk kan.. ehh pas di dalam mobil aku baru tau dia ketua BEM kita.

Acha : astaghfirullah.. terus dia bilang apa Na??

Nana : kak Satria yg di mobil sama yg dikampus itu beda Cha, di mobil dia humble banget.. cukup cepat akrab, lumayan humoris.. tapi begitu di kampus, auranya langsung beda. dingin dengan sikap kepemimpinan yg terpancar jelas. (Nana menjelaskan)

Acha : terus Na, kamu gak tertarik jadi fans dia juga??

Nana : nggak ah, aku cukup jadi pengagum dia aja.. kalau bisa dia yg ngejar aku, bukan aku yg gatel ke dia..

Acha : hahahaha.. Aamiin

mereka berdua tertawa bersamaan, yg kemudian di tegur oleh Kating yg berada dekat mereka. seketika mereka terdiam tanpa berekspresi lagi.

........🌸🌸🌸🌸🌸....

akhirnya, ritme hari pertama Maba yg melelahkan berakhir. namun saat ini ada beban dikepala Nana, bagaimana caranya balik ke bengkel tadi untuk mengambil mobilnya kembali. saat langkahnya sampai di gerbang kampus, ada klakson motor yg berbunyi.

tin.. tin..

sontak membuyarkan lamunan Nana. dia menoleh kebelakang memastikan siapa yg berbuat demikian?!

Nana : astaghfirullah,, siapa sih ngagetin aja..

Arthur : haiii, kamu Maba pemberani tadi kan??

Nana : just call me Nana, who are you??

Arthur : sorry, I'm Arthur..

Nana : ohh.. ok

Arthur : tadi ku perhatikan kamu seperti memikirkan sesuatu, boleh aku tau??

Nana : aku bingung untuk jemput mobilku lagi yg tadi aku tinggal di bengkel, dan aku nebeng kak Satria ke kampus.

Arthur : oh, I see.. yuk sama aku aja.. aku anterin,, oh iya kita sekelas btw. tapi karena sama² baru, mungkin kamu belum tau aku... yuk naik, aku anterin

Nana : Arthur, thanks before

Arthur : santai aja Na,

dari jauh ternyata ada sepasang mata memerhatikan Arthur dan Nana. dia hanya tersenyum simpul melihat Nana yg cepat akrab meski tergolong Maba. (ah sudahlah, kenapa jadi memikirkan Nana sih) gumam Satria.

mari kembali pada Nana dan Arthur

Arthur : Na, ingat dimana bengkelnya?

Nana : +/- 300m dari kampus Thur, kalau dari arah kampus, sebelah kanan posisinya..

Arthur : Oooo... Ok Na,

dari jauh sudah terlihat mobil Nana yg terparkir di samping bengkel.. dia mengarahkan Arthur untuk ke sana dan berhenti tepat di depan bengkel.

Nana : Arthur, itu mobil aku.. berhenti didepan ya Thur..

Arthur : ohh.. ok Na.. sebentar yaa

kemudian motor Arthur berhenti tepat didepan bengkel, menurunkan Nana untuk mengambil mobilnya disana.

Nana : thank you Thur, see you yaa..

Arthur : pleasure Na, gue cabut dulu.. hati² pulangnya.. (melambaikan 5 jari isyarat perpisahan, meninggalkan Nana di bengkel tersebut)

Nana langsung menuju bengkel, mencari si montir untuk membayar apa yg sudah diperbaiki dari mobilnya. setelah membayar, montir bengkel pun menyerahkan kunci mobil Nana beserta kwitansi pembayaran. setelah mengambil kunci dan kwitansi, Nana bergegas pulang. rasanya sudah cukup lelah dia menghabiskan waktu di kampus hari ini. sepertinya kasur dirumahnya adalah tempat ternyaman untuk kembali.

Nana : huufttt.. nanti sampai rumah minta ganti duit bengkel ke papa deh,, hehehe.. ini kan lumayan tabungan buat jajan 1 Minggu. (gumam Nana yg duduk bangku kemudi mobilnya)

kemudian Nana meninggalkan bengkel untuk pulang kerumahnya, saat sedang diperjalanan, Nana terpikir untuk membeli cemilan dan beberapa barang yg kurang di swalayan yg sejalan dengan arah pulang, ketika turun mobil, tanpa sengaja mobil Satria juga baru saja sampai di swalayan itu.

Nana : kaya kenal deh ni mobil (gumamnya). ahh.. iya,, mobil kak Satria..

Satria : haiii Na, ketemu lagi ya kita?! wahh, kebetulan banget yaa.. (sambil tersenyum kearah Nana)

Nana : ehh, iya ni kak.. mobil Nana baru di ambil tadi pulang kuliah, terus keingat ada yg mau di beli, jadi mampir deh.

Satria : sama teman cowok di kampus kan??

Nana : ehh,, kok kakak tau??

Satria : gak sengaja tadi liat waktu mau pulang juga. yaudh aku masuk duluan ya, bye Na..

hati Nana berdesir, ntah kenapa baginya sikap Satria padanya seolah pacar yg sedang cemburu dengannya. tapi pikiran itu ditepisnya, dia tidak ingin sejajar dengan fans Satria di kampus. seperti katanya pada Acha, dia ingin jadi yg dikejar cintanya.. bukan dia yg mengemis pada Satria. jadi dia menetralkan perasaan dulu setelah itu ikut masuk ke swalayan.

sambil membawa keranjang belanja Nana melihat apa saja yg ingin dibelinya di swalayan tersebut. matanya bergerak kesana-kemari mencari yg dia ingin beli. ketika matanya tertuju pada satu Snack matcha, saat itu juga ada tangan lain yg ikut memegang Snack itu.

Satria : ohh,, maaf Na.. kamu juga suka ini??

Nana : i.. iya.. kak, ternyata kakak juga suka ya, kalau gitu kakak ambil yg ini aja, biar aku ambil yg satunya lagi.

Satria : (tersenyum) untung banyak yaa.. kalau cuma sisa satu bisa rebutan kita..

Nana : hehehe.. iya kak, untung banyak.. btw, kakak beli apa sih, kepo dong..

Satria : gak boleh kepo,, kamu masih kecil

Nana : heiii... kita cuma beda 2 thn jadi jangan mengatai aku anak kecil (memajukan bibirnya)

Satria : hahaha.. baiklah,, aku kalah!! aku cuma beli ini (memperlihatkan belanjaanya)

kemudian Nana hanya ber oh ria. dan melanjutkan belanjanya, namun kali ini Satria mengikuti langkahnya.

Nana : kak, ngapain ngekor di belakang aku..?

Satria : kepedean (menoyor kepala Nana) aku juga lagi nyari barang yg kebetulan satu rak sama yg kamu cari.

Nana : ohh,, hehehe.. maaf deh, habisnya ku kira kakak sengaja ikutin aku tadi.

Satria : ngarep wleee... (menjulurkan lidahnya)

Nana : ternyata ketua BEM yg cool itu begini ya aslinya (kalimat Nana menghentikan langkah Satria)

Satria : aku juga bingung, kenapa didekat kamu, aku malah hilang pamor.. (senyum menggoda)

blush...

pipi Nana merona, jarak keduanya sangat dekat, kalimat Satria yg setengah berbisik membuat Nana bergidik. hatinya berkecamuk.. (apa ini, kenapa aku jadi deh degan) gumam Nana. Satria juga demikian, dia merasa berbeda didekat Nana, walaupun baru kenal tadi pagi, tapi Nana membuat pikiran dan hatinya bergetar.

Nana : kak, jangan begitu.. diliatin banyak orang

Satria : hehehe.. kenapa, malu ya?? sampe pipinya kayak tomat gitu..

Nana : apa sih kak (makin merona) udah ahh.. aku mau cari barang yg lain lagi.. jangan digoda terus.

Satria tertarik dengan sikap Nana, tidak seperti anak cewek lainnya.. Nana cukup pandai menyimpan rasa, tidak langsung baper digoda Satria.. malah terkesan jual mahal,, hal itu yg membuat Satria betah menggodanya. saat hendak membayar, tangan Nana dicekal oleh Satria.

Satria : kakak aja yg bayar,..

Nana : loh, kenapa kak?? ini kan belanjaan aku, gapapa kak.. biar aku aja yg bayar.. aku gak enak masa seharian ini aku hutang Budi terus.

Satria : udah,, simpan aja kartunya... kamu udah tekor banyak buat mobil kan, jadi biar belanjaan aku yg bayarin.

Nana : nanti kan uang mobil diganti lagi sama papa kak, gapapa aku aja yg bayar.

tanpa aba² Satria sudah memberikan kartu miliknya untuk membayar belanjaan Nana. Nana hanya bisa menerima karna tak ada celah untuk menolak.

Nana : kak makasih.. aku hutang budi banyak ke kakak hari ini

Satria : gapapa Na, aku senang... see you Na

Nana : see you kak.

sebelum masuk mobil, Satria berbalik ke arah Nana, mengetuk kaca mobil Nana yg baru saja tertutup. Nana pun menurunkan kaca mobilnya.

Nana : ada apa kak??

Satria : minta kontaknya Na, hehehe.. (menggaruk tengkuknya yg tidak gatal)

Nana : ohh, ku kira ada apa.. sinikan hp kakak.

Satria : (memberikan hp pada Nana) ok sip, aku save ya Na. sebentar aku tes

Nana : ini kak?? (memperlihatkan nomor yg masuk ke hpnya) aku save ya..

Satria : iya Na, see you again di kampus (melambaikan tangan)

Nana hanya menggeleng sambil tersenyum melihat tingkah ketua BEM yg berbeda padanya, setelah itu melanjutkan perjalanan untuk pulang.

avataravatar