1 1. Cinta perlu Pertimbangan

Langit masih gelap, Jarum jam baru menunjukan Pukul 3 Dini hari, Seorang perempuan 28 tahunan terlihat berjalan menuju dapur dengan tangan membawa setumpuk cucian, wanita itu adalah Kanya Putri sulung dari keluarga tersebut dia memiliki satu adik laki-laki tetapi sudah menikah dan kini dia hanya tinggal dengan kedua orangtua yang sangat disayanginya.

"Sudah Adzan Subuh Teh?".terdengar suara ibunya yang terbangun mendengar langkah kaki kanya menuju dapur.

"Belum Bu, masih Jam 3,Tidur lagi bu nanti kanya bangunin kalau sudah Adzan subuh".suara kanya halus meminta ibuny kembali tidur.

Kanya Sudah Terbiasa Bangun sebelum adzan subuh, Walaupun ibu dan Ayahnya masih sehat dan masih menjadi seorang petani Kanya tidak mau Ibunya melakukan pekerjaan rumah juga.

"Mmmm....Udah jam 3, harus cepet beres".kanya bergumam dalam hati.

Dengan Sigap kanya Memasukan pakaian kotor kedalam mesin cuci, mencuci semua piring kotor,membereskan dapur, menyapu,mengepel sampai menjemur pakaian ia selesaikan sebelum adzan Subuh berkumandang.

"Ayah, IBu Sudah Subuh".suaranya seperti alarm untuk kedua orangtuanya karena setiap hari mereka di bangunkan oleh Kanya.

-----

Diwaktu sarapan Kanya memulai obrolan dengan Keduanya.

"Yah,Kanya berangkat jam 5 ada meeting dengan konsumen ke jakarta,kayaknya pulang besok pagi, sudah pesan penginapan juga"

"Nyetir Sendiri?, nggak dianterin si ade?".

"Sendiri aja,Gpp"kanya Menjawab Pertanyaan Ayahnya diiringi senyuman di bibirnya.

"Hati-hati dijalan,kalo ngantuk berenti dulu jangan dipaksain".ibunya berbicara dengan halus.

Sesampainya dirumah Kanya Langsung bersiap, Kanya terlihat sudah sangat rapih dan siap untuk berangkat,Tas beriisi pakaian ganti, Laptop, Berkas - berkas sudah ia masukan kedalam mobil SUV Merah itu.

Dengan Gelas di tangan kirinya kanya berpamitan kepada kedua orangtuanya untuk berangkat bekerja, dan langsung mengemudikan mobilnya menembus dinginnya pagi.

-----

Kanya adalah Seorang putri sulung yang benar-benar menyayangi keluarganya, dia tidak keberatan ketika Adiknya Riko meminta izin untuk menikah terlebih dahulu, sebagai bukti dukungannya dia tidak keberatan sama sekali untuk membuatkan rumah tepat di hadapan rumah orangtuanya, Kasih sayangnya juga ia ungkapkan dengan membelikan kendaraan MPV hitam untuk keduanya dan adiknya berpergian.

Kanya bekerja di sebuah perusahaan Asing sebagai Marketing Depelopment,Karena Pekerjaannya dia sering berpergian keluar negri dan akhirnya dia bisa mengumpulkan sedikit demi sedikit uang saku yang diberikan perusahan,sekaligus mempertemukannya dengan Bramantyo.

-----

"Gimana kalau Tyo ada?"gumamnya ditengah suara alunan musik K-Pop kegemarannya.

Raut wajah Kanya jelas menunjukan Kecemasan,

Bramantyo, Lelaki 32 tahun yang dia Temui di Jepang ketika perjalanan bisnis yang lalu,

Lelaki Tampan, berkulit Putih dan memiliki postur yang tinggi tegap, Dia dikenal tegas dan sangat berwibawa di mata bawahannya dia adalah salahsatu jajaran Eksekutif di perusahaan yang menjadi konsumen Perusahaan Tempat kanya Bekerja.

Sudah hampir 3 bulan sejak kepulangan Kanya dari Jepang, Tyo panggilan akrabnya selalu berusaha menghubungi Kanya, Whatsaap, Email tetapi tidak pernah digubris oleh Kanya Karena 1 sudah ada Lelaki yang dikenalkan oleh orangtuanya, seseorang yang dikenalkan oleh Pamannya kanya kepada Ayahnya untuk menjadi Calon Suami Kanya, Hal itu mereka lakukan karena merasa sudah waktunya kanya untuk Menikah.

"Gimana nanti aja lah, yang penting Proyeknya lancar dan bisa langsung produksi", Kanya mencoba menyemangati dirinya sendiri di balik kemudi.

-----

Kanya memasuki Basement Hotel Tempat pertemuan, setelah menemukan tempat parkir kendarannya Kanya langsung mengirim pesan kepada seseorang.

"Saya sudah tiba di Hotel,saya menunggu di Lobby"pesan singkat itu ditunjukan untuk atasan Kanya yang juga seorang warga negara asing, pekerjaan kanya saat itu merangkap menjadi seorang penerjemah.

tiba-tiba ketika kanya sedang mengganti sepatunya dan merapikan pakainnya, mobil SUV Hitam berhenti dan parkir di sebrang kendaraan kanya.

Awalnya kanya Tidak mempedulikannya, karena begitulah kanya seorang perempuan yang Cuek.

"Bu Pagi, Sudah sampai?,dari Bekasi jam berapa?".terdengar suara ramah menyapa kanya.

"Eh, Pagi Bu, tadi jam 5, takut macet bu jd berangkat pagi."jawab kanya diiringi senyum mengembang di bibirnya.

"Oh,Maaf pagi pak....!!!"orang yang menyapa Kanya tiba-tiba membungkuk sopan.

Dan Kanyapun menoleh, Wajah kanya Terpaku melihat laki-laki yang ternyata sedari tadi mempaerhatikan kanya mengenakan sepatu, merapikan pakaian, meerapikan berkas-berkas dan laptopnya.

"Pagi...."Tyo menjawab sapaan tersebut dengan mata terus tertuju ke wajah kanya.

Dengan Refleksnya Kanya hanya membungkukan badannya tanpa berkata sepatah katapun.

Kanya di sadarkan oleh dering suara Telepon dari atasannya yang mengabarkan bahwa dia akan segera tiba itu berati Kanya harus segera menunggu di Lobby hotel.

Kanya mohon diri, diperjalanan kanya menyadari bawa langkahnya diikutioleh seseorang di belakangnya.

"jangan pernah mencoba untuk menghindar, kita bicara sore nanti,selesai pertemuan ini"suara itu terdengar seperti berbisik dari belakang,dan orang yang mengatakan itu berjalan menuju lift dihadapan Kanya,dan seketika lelaki itu tersenyum kepada kanya ketika mereka berhadapan,dan kanya malah memasuki lift sebelah menuju lobby.

Perasaan Kanya terus berkecamu, tetapi ketika dia melihat seseorang yang dikenalinya profesionalitasnya muncul dalam dirinya, kanya bertemu dengan atasannya.

"pagi, Kanya san apa saya terlambat?"

"oh tidak masih ada waktu"

dan mereka pun menuju ruang pertemuan

-----

Pertemuan itu pun dimulai dari pagi, jeda makan siang, siang, sampai sore hari dengan beberapa kali istirahat untuk sholat sekaligus coffee break satu persatu pembicara telah menyelesaikan tugasnya,Tibalah puncak pertemuan mengenai produk baru yang akan di luncurkan,dan dia adalah Bramantyo kepala Divisi Pengembangan dan Penelitian,kanya adalah kanya Profesionalitasnya sudah tidak bisa diragukan lagi,walaupun sudah jelas mata Tyo terus menatapnya, dengan tenang Kanya hanya memperhatikan semua penjelasan yang di paparkan oleh Tyo.

Jam Sudah menunjukan pukul 05:39 pertemuan itu berakhir, dan Kanya mengantarkan atasannya ke lobby tempat Driver atasannya menggunggu.

"Hati-hati" kanya membungkuk sedikit dan menutup pintu mobil.

kanya menunju ke parkiran tempat mobilnya, Dengan Langkah kelelahan karena sepanjang hari harus duduk, kanya berjalan pelan sambil terus Menonton Drama korea dihandphonenya, dan dia menyadari mobilnya terlewat.

"Kelewat ya....?".Gumamnya dalam hati

dan Tiba-Tiba seseorang menarik Tangannya dan badannya tersandar ke mobil, karena ketakutan Matanya terus terpejam, kanya Merasakan hembusan nafas tepat di hadapan matanya tangannya berusaha untuk lepas tetapi cengkraman itu semakin kuat dan perlahan dia menenangkan hatinya, perlahan Kanya mengenali aroma parfum dari laki-laki yang ada di hadapannya sekarang, perlahan kanya membuka matanya.

"Mas.....!!!!"hanya kata itu yang keluar dari mulut kanya.

"Mas kamu Gila ya?, lepasin !!! ini tempat umum mas..."

"ya, Mas Gila karena kamu". Tyo menjawab diikuti senyuman di wajahnya

"Oke, kita bicara, aku gk pulang malam ini kok"Kanya menyerah agar tangannya dilepaskan

"Oke, mana Kunci Mobil kamu"Tyo langsung melepaskan satu tangan kanya.

"Mau Apa?".Kanya balik bertanya

"pokoknya, mas mau kunci mobil kamu kalo nggakmas nggak akan lepasin kamu"Tyo berbicara dengan tegasnya

"Ini....".Kanya menyodorkan kunci mobilnya.

dan Tyo tiba-tiba menelepon seseorang.

"Pak bisa ke Bassment B1 , saya d dekat ATM ya pak"

"Baik pak"Suara ditelepon itu langsung menjawab.

"Ayo.....".dengan Tangan Kanan Kanya yang digenggam oleh Tyo berusaha mengajak Kanya Menuju lokasi yang disebutkan Tyo ditelepon.

"Mau ngapain mas...?"Kanya bertanya pada tyo yang sedari tadi hanya memegang tangannya.

"Mas....mas.....?".Kanya terus bertanya pada Tyo.

"Diluar ujan dingin, Lepasin High heelsnya pake sendal ini". Tyo melepas Jas dan mengeluarkan Sandal dari kantong yang sedari tadi ia bawa.

"gk usah gk apa-apa kok"kanya merasa sungkan.

Tyo hanya melihat mata kanya dan kanya langsung menuruti semua perkataan Tyo, dan Tyo berdiri dan kembali memegang tangan kanan kanya.

"Selamat Sore Pak"Sapa Lelaki paruh baya dengan stelan safari.

"Oh, Sore pak, ini pak kuncinya mobilnya di sana, nanti langsung ke Apartemen saja pak.

"Baik pak, nanti saya langsung ke Apartemen"jawab sang driver.

Kanya terus Terpana melihat apa yang dilakukan Tyo terhadap mobilnya, seperti tersihir oleh kewibawaan Tyo Kanya tidak berkata apapun.

"Ayo ambil tasnya dulu".Tyo terus Menarik tangan kanya dengan tatapan penuh cinta terhadap kanya.

Kanya mengeluarkan tas dari dalam mobilnya.

dan Tyo membukakan pintu mobil untuk Kanya, dan dia bersiap untuk mengemudi.

"kita kerumah"Tyo berkata dengan wajah terus tersenyum.

"ke rumah?".dengan bingungnya Kanya bertanya untuk memastikan apa yang didengarnya

"ke Aprtemen Mas, Rumah mah kejauhan".Tyo menjawab dengan santainya.

"Tapi aku udah pesen kamar mas,....".Kanya mencoba meyakinkan Tyo

"Gpp, nanti mas ganti".nada suranya berubah tegas dan mobil pun melaju menuju Apartemen Tyo.

"Oke..Oke..Aku tau aku salah mas, aku minta maaf udah gk baca samasekali pesan ataupun email dari mas, tapi mas kita memang tidak ada apa-apa, waktu terakhir kali kita ketemu aku samasekali gk ngejanjiin apapun"suara Kanya terdengar semakin lemah karena mencoba untuk tidak menangis.

"kamu tau gimana perasaan mas,setelah kamu lakuin itu, apa kamu peduli?".Kedua mata Tyo terlihat berkaca-kaca dan suaranya terdengar lirih.

Keduanya Tampak menahan Tangisan, dengan mata yang berkaca-kaca,Akhirnya Setelah cukup lama terdiam mereka tiba di Parkiran Apartemen Tyo.

Kanya Tidak bisa menahan tangis, terus terisak agar tidak terlihat oleh Tyo.

Padahal sedari tadi Tyo sudah menyadari bahwa Kanya mencoba menahan Tangis.

Tyo Turun dari mobil dan menuju Pintu Kanya berada, Dia Membuka Perlahan Pintu mobilnya dan memeluk Kanya,Seketika Tangisan kanya pecah.

"maaf...maaf..."suara kanya seperti tertahan seperti menahan sakit yang begitu dalam.

"Liat Mas..Liat mas..."Tyo seperti ingin menyakinkan kanya bahwa dengan berdua dengan Kanya itu sudah membuatnya bahagia.

Kedua Mata Itu bertemu dan perlahan Tyo mengecup Cepat Bibir Kanya diikuti senyuman di wajah Tyo...

---To be Continued---

avataravatar
Next chapter