1 00

Hai,temen temen.

Makasih udah mau baca

•Happy reading•

'Tuk' 'Tuk'

'Tuk' 'Tuk'

Itu adalah suara langkah kaki dari seorang gadis yang tengah berjalan.Ia memiliki paras yang cantik dengan kulit putih pucat dan rambut hitam legam dan jangan lupakan matanya yg indah namun memiliki sorot tajam.Yang memberikan kesan dingin dan misterius dan siapa lagi kalau bukan Adinda Rainata yang biasa di panggil Rain.Anak kelas dua IPA Sekolah Menengah Atas.

Dibalik tatapannya yg tanpa emosi ia menyembunyikan sejuta pikiran.Ia yang tak bisa menunjukan rasa sukanya seperti orang orang pada umumnya.Memang sulit sangat sulit,sakit sangat sakit.Namun semua itu berubah karna seseorang yg ada di hatinya.

"Dug"

"Aw,sakit" erang rain

"Makanya jalan liat liat"omel seorang laki laki yang memiliki paras yg tampan, rahang yg tegas, dan tubuh yang tinggi

Rain pun mendongakkan kepalanya ia menatap Bagas. Satu satunya orang yang dia suka sejak SMP namun,bukan Rain namanya jika tidak mengungkapkan rasa sukanya dengan kebencian.

"Maaf"ujarnya dengan sorotmata yang menantang.

"Ck,Rain....Rain.Lo gak berubah y masih kek dulu" balas menatapnya dengan sorot mata yang tidak bisa di baca

Lalu Bagas menangkup wajah Rain.Ia terus memperhatikan wajah nya yang cantik.

"Kalo di liat liat y.Muka Lo itu..."kata nya dengan jeda yang cukup panjang yang membuat jantung Rain berdegup lebih kencang "Jelek.Makanya g dapet dapet pacar"ujarnya sambil terkekeh

Rain membatu untuk sementara waktu dan setelah sadar ia menyingkirkan tangan Bagas dari wajahnya.

"Biarin,dari pada Lo ganteng ganteng tapi bekasan."cibir Rain tak terima

Bagas Ter kekeh pelan mendengarnya,lalu ia mencubit pelan hidung Rain.Lalu membalikan tubuhnya dan merangkul pundak nya.

Rain menarik nafas tegang.Ia kaku seketika,karna untuk pertama kalinya ia diperlakukan sedemikian rupa oleh seorang laki laki.Sebelumnya saat mereka bertengkar Bagas tidak seagresif ini entah ada apa dengannya.

"Bolos yuk"ajak Bagas yang di jawab dengan tatapan tajam Rain.

"Ogah,awas!!"

Ia pun berbalik ke jalan yang seharusnya ia tempuh dan bukan jalan belok yang Bagas buat.Ia berjalan cepat bahkan sesekali berlari.

Di belakang Bagas terkekeh pelan sambil menggaruk rambutnya.Ia pun tak lupa tersenyum cerah.Entah kenapa moodnya meningkat setiap bertemu Rain.Keinginannya untuk menggandeng tangannya pun kian meluap.

"Udah lah mending bolos"ujarnya pada diri sendiri ia pun berjalan menuju roof top,sambil terus mengingat wajah Rain.Pikirannya hanya tertuju padanya akhir akhir ini namun ia menolak percaya bahwa ia menyukainya.

_____________________________

Di sisi lain Rain sampai di toilet ia langsung membasuh wajahnya,lalu menengok kiri kanan takut ada orang lain di toilet.Setelah memastikan tidak ada orang ia langsung menatap kaca di depannya dan tertawa.Rasanya ia seperti melayang namun ia takut akan terjatuh jadi ia tetap menyembunyikan semuanya,bukan tanpa alasan.Bagas Argantara atau yang biasa di panggil Bagas adalah salah satu fuck boy ia memiliki sangat banyak mantan dan terkenal bahkan hingga luar sekolah.

Dan sedangkan Rain ia hanya seorang siswa biasa yang cukup terkenal di kalangan laki laki karna ia cantik dan pintar.Namun itu tidak bisa dibandingkan Bagas.Ia merasa kecil jika melihat Bagas yang sempurna.

Itu adalah sebuah kesedihan yang terus membebani hati Rain namun ia tak bisa mengatakan nya kepada siapa pun.Setelah menenangkan dirinya ia pun bejalan kembali menuju kelasnya yang berada di ujung koridor.Awalnya ia ingin berkeliling untuk melihat Bagas tapi karna ia sudah bertemu dengannya ia mengurungkan niatnya dan langsung menuju kelas.

Semua mapel hari ini cukup menyebalkan menurut Rain.Karna ia sudah memahaminya sejak lama.

'tok tok tok'

"Silahkan duduk Rain"

"Terimakasih Bu"ucap Rain ramah sambil sedikit membungkuk saat melewati Guru

"Kok lama banget,dari mana aja Lo?"tanya Anisa teman sebangkunya sekaligus sahabat nya sejak kecil.

"Em..ketemu dia"ujar Rain dengan sedikit malu malu

"Pantes"seru Anisa pelan sambil menatap Rain lucu.Ia sangat heran dengan sahabatnya yang satu ini,karna Rain memiliki wajah yang cantik tidak tidak sangat cantik tapi dia belum pernah memiliki pacar dengan alasan menyukai Bagas yang seorang fuck boy.Padahal banyak sekali yang menyukainya di luar sana.

Tapi ia tetap mendukungnya dan selalu memberikan saran karna asalkan Rain bahagia ia pun bahagia.

'Ding Dong'

Bel istirahat pun berbunyi setelah 3 jam pelajaran.Semua siswa pun berhamburan menuju kantin.Dan termasuk Anisa dan Rain.

Di sepanjang jalan ada saja orang yang menatap mereka karna penampilan Rain yang agak mencolok dari yang lain.

"Mau makan apa?"tanya Anisa

"Mie ayam kek biasa"Jawab Rain sambil memegang perutnya yang lapar

"Yang banyak acarnya kan,gue Ampe hafal astagah.Minumnya kek biasa?"tanya nya lagi

Yang di balas anggukan oleh Rain.

"Sanah Lo cari tempat duduk gue pesenin"ujar nya lagi sambil berjalan menuju kedai penjual.

Rain melihat ke setiap penjuru kantin dan menemukan tempat kosong namun hanya satu yang berisi 4 tempat duduk.Ia pun langsung berjalan cepata menuju tempat itu di sisi lain Bagas pun tengah menuju ke sana.mereka berlari dari arah yang berlawanan dan menarik kursi yang berbeda bersamaan.Langsung saja mereka mendudukinya lalu melihat ke depan.

"Loh,ini tuh tempat gue.Gue duluan yang sampe"ujar Rain kesal

"Kata siapa orang kita bareng juga sampe sini nya"sanggah Bagas tak terima

"Enggak, gue"

"Gue"

Keduanya terus bertengkar,di belakangnya Anisa dan Rafi berjalan dengan santai ke arah ke duanya sambil membawa makannan.Mereka memang sudah terbiasa dengan kejadian semacam ini.

"Udah sih,tinggal duduk.Ga usah rebutan deh"omel Anisa

Yang langsung ditatap dengan tatapan kesal oleh Rain walaupun raut wajahnya tak berubah.Rain memang aneh ia menyukai Bagas namun tidak pernah mau kalah dengan nya bahkan jika di suruh duduk bersama ia akan menolak dan memilih berdiri.

Anisa dan Rafi pun ikut duduk di kursi yang masih kosong.Mereka berempat duduk dalam posisi Rafi menghadap Anisa dan Rain berhadapan dengan dengan Bagas.Rain masih terlihat kesal sampai ia melihat mie ayam yang di bawa Anisa dan langsung mengambilnya tak lupa ia menambahkan saos dan kecap.Itu adalah kesukaannya,y semua yang berhubungan dengan mie.

Sedangkan Bagas masih saja menatap Rain namun tak di pedulikan olehnya yang masih sangat fokus dengan makannanya.Setelah selesai makan mereka pun menuju kelas ingat Rain sudah bayar y teri titip sama Anisa.Jangan makan terus g bayar minta kembalian lagi.Nanti dosa.

"Rain"Panggil Bagas

Rain berbalik dan menatapnya Rain tidak menjawab dan hanya menaikan satu alisnya.

Bagas melemparkan susu strawberry kesukaanya.Rain bingung kenapa Bagas tiba tiba memberinya minuman kesukaannya ini.

"Makasih,dah balikin mood gue.Sampe ketemu besok Rain."ujar Bagas sambil berbalik menuju kelasnya yang berada di gedung sebelah.

Sedangkan Rain masih membeku sambil menatap susu strawberry di tangannya.Ia pun menaikan sudut mulutnya.Walau hanya senyum kecil dan tak mudah untuk terlihat namun Anisa melihat kebahagiaan dari senyumnya itu.

"Yuk"ajak Anisa

Mereka pun kembali ke kelas dan melanjutkan pembelajaran.Hingga pulang sekolah mereka pun pulang ke rumah masing masing.

________________________

"Assalamualaikum,mah"

"Waallaikum salam,sanah ganti baju cuci kaki,terus makan.Oke"

Rain mengangguk dan menuju kamarnya,setelah sampai kamar ia langsung menjatuhkan dirinya di tempat tidur dan tertawa kecil mengingat kejadian hari ini.Lalu ia mengambil tasnya dan membukanya ia mengeluarkan susu strawberry tadi.Ia terus memandanginya seakan tak tega untuk meminumnya.

Ia berjalan menuju meja dan menaruh susu strawberry tadi dan pergi berhati baju.Pada malam harinya ia mendekati susu tadi dan membawanya ke arah balkon ia mengambil kursi dan duduk,ia minum susu strawberry sambil menatap langit malam.Memang tidak berbeda rasanya namun ia sangat bahagia hari ini dan ia akan mengingat hari ini untuk selamanya.

__________________________________

Oke, chapter pertama nihh bagus ga?aku harap kalian suka y.Jangan lupa vote dan komen.Makasih karna dah mau baca.Sampe jumpa lagi.😊🖐️

avataravatar