6 chapter 5

Indra sedang membuat beberapa potion dan barang ajaib, sebuah ketukan terdengar "masuklah" lalu yang muncul adalah Sulvi.

Dengan pesonanya yang mulia orang akan tahu bahwa dia adalah bangsawan atau keluarga kerajaan.

Awalnya Sulvi adalah anak dari  kaisar verses VI,  yang bernama Sulvi antion verses namun dia dijual sebagai budak karena kalah dalam perang.

"Yang mulia semua bahan yang kau butuhkan sudah aku dapatkan" {Sulvi}

"Bagus, oh Sulvi aku memiliki pekerjaan untukmu" {Indra}

"Ya?" {Sulvi}

"Kau tahu duke kekaisaran atias, Givano velhala un atias?" {Indra}

Mendengar nama itu membuat wajah Sulvi menjadi gelap, sedetik kemudian wajahnya kembali normal seakan akan tidak ada yang terjadi.

"Tentu tuan, dia adalah adik dari kaisar Atias XXI dan menurut rumor-" {Sulvi}

"Ya kita tidak butuh rumor" {Indra}

"Baik tuan dan maafkan kelancangan hamba" {Sulvi}

"Nah balik lagi ke intinya, aku hanya menginginkanmu menipu duke Givano untuk memberontak, walaupun aku tahu dia ingin melakukan kudeta intinya buat dia merasa rencananya berhasil oleh sebab itu bantu dia karena kita tidak butuh kaisar boneka" {Indra}

"Dimengerti tuan" setelah itu Sulvi menghilang ke dalam kegelapan. Indra yang melihat hanya bisa terkekeh

"Sepertinya anak itu belum bisa melupakannya ya, tapi aku yakin dia yang paling tahu ini juga akan menguntungkannya" {Indra}.

Ada seorang wanita manusia yang mencintai seorang demi beast di kekaisaran atias dimana diskriminasi antar golongan dan ras masih menempel kuat.

Wanita itu sangat menyukai pria demi beast tersebut, begitu pun pria demi beast mereka saling mencintai.

Namun nasib berkata lain sang wanita di jodohkan oleh pangeran dari kekaisaran Anveseria.

Nama wanita itu adalah Violet un atias anak perempuan ke 2 dari raja Atias XXI.

Dan sang pria demi beast adalah penjaganya Buffort seorang manusia kelinci.

Hari ini Violet sedang menatap burung dari jendela istana 'alangkah enaknya' pikirnya, bisa terbang bebas tanpa dikekang.

Buffort mendatangi violet dan memberinya peringatan

"Tuan putri pernikahan anda sebulan lagi lebih baik beristirahat demi menjaga kecantikanmu" {Buffort}

"Hei buffort bolehkah aku bertanya sesuatu?" {Violet}

"Tentu tuan putri"{Buffort}

"Apakah kau baik baik saja dengan ini?" {Violet}

Buffort hanya terdiam dia tidak bisa menjawabnya, sebuah hal yang rumit pikirnya karena menurutnya dia tidak pantas dengan kecantikan ini dia adalah rakyat jelata dan demi beast.

"Maafkan aku tuan putri aku tidak mengerti apa yang kau maksud" {Buffort}

"Begitu ya" Violet menundukkan kepalanya dan terdiam lalu dia mengangkat kepalanya lagi dan mengucapkan "tidak apa apa" sambil tersenyum.

Setelah itu Violet mengurung diri dikamarnya, Buffort hanya terdiam di tempat tidak bergerak.

Di tempat lain pangeran Bern dan Eonis sedang mempelajari seni divine dan berlatih bersama.

Eonis memulai percakapan

"Sepertinya kau semakin kuat ya pangeran" {Eonis}

"Tidak juga dibanding orang itu aku masih sangat lemah"{Bern}

"Jangan merendah gitu dong, dia itu berbeda" {Eonis}

Seorang pelayan datang dan membawa handuk, lalu menyediakan minuman.

"Yang mulia hamba membawakan handuk"

"Ohh terima kasih banyak Ernis" {Bern}

Pelayan pria itu bernama Ernis, seorang mainan bagi Bern.

Setelah mengantarkan handuk dan minuman Ernis minta izin pergi untuk menyiapkan makanan bagi Bern.

"Hmmm kau masih bermain dengan anjing itu ya" {Eonis}

Bern hanya terdiam mendengar pernyataan Eonis, dan dia mulai membasuh keringatnya dan meminum minuman yang dibawakan. 

Lalu seorang yang berpenampilan mewah mendatangi bern dia memiliki kepala botak yang berada di bagian depan dan gendut.

" wah wah halo pangeran Bern" si gendut menyapa bern

"Halo duke giveon" {Bern}

Benar pria gendut itu adalah duke Giveon adik dari kaisar atias XXI.

"Sepertinya kau masih sehat seperti biasanya ya hahaha" {Giveon}

"Terimakasih telah mengkhawatirkanku duke giveon, anda sepertinya semakin gendut juga" {Bern}

"Ah begitu ya" {Giveon}

Duk giveon yang mendengar itu memasang wajah kecut.

"Tuan sudah saatnya kita pergi"

Seorang wanita berpakaian maid mendatangi duke Giveon dan memberitahunya untuk pergi, wanita itu berambut pirang dan berdada besar terlihat menarik.

Karena diganggu, duke Giveon menunjukkan wajah kesal "nah pangeran aku akan undur diri sampai jumpa lagi" dengan memberi hormat setelah itu duke Giveon berjalan meninggalkan bern.

Eonis mendekati bern dan berbicara sesuatu tentang si gendut itu "heeee sepertinya si babi memiliki niat terselubung ya"{Eonis}

"Ya aku sudah tahu itu" jawab Bern dingin dan datar tanpa ekspresi sambil melihat di kejauhan dengan wajah haus darah.

_____________________________________

Di sudut sudut jalan kekaisaran atias ada seorang yang memakai tudung, orang itu berjalan dengan cepat.

Lentera di tangannya menerangi jalan sudut kekaisaran yang gelap dan jauh dari keramaian.

Dia berbelok kekanan lalu setelah melewati 2 belokan lagi dia berjalan lurus hingga bertemu jalan buntu langkah kakinya berhenti.

Tiba tiba dia berbalik kebelakang disana dia melihat seorang pria jangkung.

Wajahnya tertutup bayangan dan hanya terlihat siluet saja.

"Kau disini juga"

"Tentu, janji adalah janji"

Pria jangkung mengambil sesuatu dari sakunya dan memberikan benda itu ke orang bertudung.

"Campurkan ini ke minuman atau tuangkan di tempat tidurnya.... maka efeknya akan bereaksi"

"Bisakah aku percaya ini padamu?"

"Tentu kau tahu itu"

Setelah itu pria jangkung pergi dan menghilang dalam kegelapan, diikuti dengan orang bertudung tersebut.

Namun mereka tidak sadar ada seseorang yang memperhatikannya 'Aeuria apa yang kau rencanakan?' Gumam hati tersebut yang tidak terdengar.

----------------************-------------------

Violet sedang merawat bunga di kebun istana, dia potong tangkai tangkai usulla yang menganggu.

Setelah itu dia taruh pupuk, dan menyiram dengan air, bunga bunga usulla terlihat indah di siang hari.

Bunga Usulla adalah bunga yang terlihat seperti lilin, dan sangat dekat dengan afinitas api dan air.

Bunga Usulla hanya tumbuh di dasar gunung api dan dasar lautan, jika berwarna biru berasal dari laut dan berwarna pink berasal dari gunung api.

Dalam adat istiadat bangsawan benua tengah bunga Usulla digunakan sebagai lambang kehancuran dan kehidupan.

"Bunga yang kau rawat cantik sekali ya tuan putri" {Eonis}

"Eonis, lama tidak bertemu" {Violet}

"Ya lama tidak bertemu, kudengar kau dijodohkan dengan pangeran dari kekaisaran di barat?" {Eonis}

"Ya kami sudah semakin dekat, besok katanya dia akan membawaku ke kota musim semi" {Violet}

"Kalian sangat akrab ya putri yang cantik dan pangeran yang tampan menikah lalu hidup bahagia, tapi...." {Eonis}

Tiba tiba nada suara Eonis berubah membuat suasana menjadi tekanan.

"Ah berbicara tentang itu lebih baik kau mencoba kue yang dibawa dari pedagang benua terkutuk" {Violet}

Dengan seksama Violet mengeluarkan kue dari kekuatan ruangnya dan berusaha merubah suasana.

"Kue dari sana ya" {Eonis}

Dilihatnya kotak dengan gambar yang menyenangkan dan didalamnya ada kue yang berbentuk aneka hewan dan monster yang berada di dunia ini.

Saat eonis memakannya rasa manis memnuhi mulutnya, dengan kerenyahan membuatnya ingin memakan kue tersebut lagi dan lagi.

"Ah putri aku ingin membicarakan sesuatu denganmu" {Eonis}

"Tentu bicarakan saja" {Violet}

"Apakah kau tahu duke Giveon atau Aeuria tampaknya berusaha melakukan kudeta" {Eonis}

Mendengar ini membuat wajah Violet terkedjoet hingga menjatuhkan kuenya.

"Apa maksudmu, mana mungkin kakak ku bisa melakukan hal tersebut" {Violet}

"Entahlah ini yang kudengar dari intel ku tapi jika duke Giveon itu pasti" {Eonis}

'Memang jika duke Giveon pasti berusaha mengambil kekuasaan' pikir Violet.

"Tapi kau tahu Vio bisa saja duke giveon dan aeuria sama sama tidak mengetahui bahwa mereka memiliki tujuan yang sama" {Eonis}

"Maksudmu kau akan?" {Violet}

Ini adalah hal yang tidak bisa diterima bagi Violet, sejak kecil dia diajarkan berbuat jujur walaupun didalam lingkungan penuh konspirasi.

Menyalahkan orang lain walaupun dia jelas jelas bersalah tetapi selalu ada pengampunan daripada pembunuhan, itu adalah hal yang selalu dia pikirkan.

Itu adalah sebuah kenaifan.

Melihat Violet yang sedang dalam pertimbangan dalam pikirannya, Eonis mulai beranjak pergi.

Sebelum Eonis menghilang dia mengucapkan pesan untuk Violet.

"Jika kau ingin hidup bahagia dengan beast itu maka carilah kesempatan nanti"

Dengan kata kata itu Violet ditinggalkan sendirian, dan sebuah asap terlihat dari daerah kumuh ibukota.

Membuat Violet menetapkan hatinya. 'Demi bersamanya aku rela melakukan apapun'

avataravatar
Next chapter