webnovel

PROLOG

***

"HEH LO!! JADI CEWEK JANGAN SOK JAGO ANJING!" Teriak salah satu pemuda dari arah yang berlawanan dengan diiringi gelak tawa teman-temanya.

"LO YANG JADI COWOK KOK BANYAK BACOT YA JING, MENDING PULANG AJA NANTI BUNDA LO NYARIIN!" Balas Citra tak kalah keras dengan mengedipkan sebelah mata dan tersenyum manis pada sang lawan dibantu sorakan dan ledekan dari kubunya membuat suasana tauran semakin panas.

"BERANI JUGA LO....SERANG!!!"

Dengan merentangkan tangan dan menyeringai Citra menerima serangan musuh, gerakan santai ia lakukan untuk menghindar pukulan-pukulan tersebut.

Satu pukulan mengenai pipi Citra hingga Daffa yang berada tepat di belakangnya langsung menendang orang tersebut di bagian perut hingga terungkur.

"Aman?" Tanya Daffa sambil was-was melihat sekeliling.

"Santai baru juga mulai, lanjut!!" seru Citra brutal membuat Shaka dan Brayen yang masih berkelahi terkekeh.

Bugh..

"Anjing lo berani banget nyentuh pipi mulus gue!!" ketus Citra setelah menampar orang yang tadi ditendang Daffa.

Setelah selesai dengan satu orang, kini Citra membantu Shaka yang dikepung oleh empat musuh sekaligus.

"Ka, gue lawan satu lo tiga ya!!" Tukas Citra sambil cengegesan.

"Sekalian aja gak usah bantuin gue, dodol! " balas Shaka sambil terfokus dengan kedua musuhnya.

***

"Yes!! mereka semua tumbang, menang nih kita.." sahut Brayen yang dahulu beres membuat musuh tumbang.

"Bra...awas!!!" Teriakan Daffa membuat Citra seketika menoleh pada Brayen yang ada di hadapanya.

Bugh...

Sebuah balok kayu mengenai pelipis Brayen hingga ia tersungkur dengan pelipis yang mengeluarkan darah.

"ANJING LO, BANCI!!" Teriakan Citra pada Damian si ketua dari kubu lawan yang kini tertawa melihat Brayen yang terkapar.

Dengan Cepat Shaka dan Daffa menghampiri Brayen sedangkan Citra dengan langkah marah beserta wajah yang merah padam menghampiri Damian.

Damian terkekeh atas keberanian Citra yang menghampiri dirinya, dilihat dari dekat pun Citra hanya sebatas dada membuat Damian kembali menertawakan si gadis yang terlihat marah besar padanya itu.

"Lawan gue B.A.N.C.I!!!" teriak Citra sambil menekan kata terakhirnya dan mendorong dada Damian untuk membuat jarak.

"Gede nyali juga lo" ujar Damian.

"Dan lo GEDE BACOT ANJING.." Balas Citra dengan sinis dan tanpa aba aba..

Bugh....

Satu pukulan Citra layangkan tepat pada uluh hati hingga membuat Damian langsung memegang bagian itu.

"Buat lo yang ngusik wilayah gue"

Bugh....

Satu pukulan kembali diterima Damian dibagian hidung hingga darahnya menetes keluar.

"Karena lo udah bikin sahabat gue pingsan"

Bugh....

Citra kalap oleh amarahnya hingga satu pukulan lagi ia layangkan di bagian Dagu damian.

"Karena lo udah jadi pengecut dengan cara nyerang pake balok"

Bugh...

Pukulan terakhir di bagian pipi damian yang kini telah berjongkok.

"Yang terakhir bonus dari gue Citra Ayuningtyas"

Kemudian Citra berjongkok di dekat Damian yang sudah tersungkur tak berdaya di atas tanah lapang.

Puk..puk..

Dengan santai Citra menepuk pipi Damian agar sang musuh melihatnya, walaupun pelan namun karena keadaan damian yang kini sudah lemah dan lebam dimana-mana akibat pukulan yang Citra berikan berulang ulang Damian meringis samar.

"Jangan pernah ganggu orang lain, kalo lo gak tau siapa yang lo ganggu, dan kali ini gue beri lo kesempatan. Selamat tidur, D.A.M.I.A.N"

Detik itu pun Damian pingsan hingga beberapa temannya membawa Damian ke tempat mereka.

"Bawa dia kerumah sakit, nanti gue yang tanggung biayanya!!"

Beginilah Citra, apapun dan berapa besar perbuatan yang ia buat ia harus bertanggung jawab akan itu semuanya.

"Satu lagi, bilangin pesen gue sama ketua lo pada. Jangan ngusik lagi wilayah gue sebelum lo semua nyesel." Desis Citra yang di beri anggukan oleh kubu lawan.

***

Next chapter