1 ApA Salah Ku

Diambil dari kisah nyata

Ini kisahku, kisah yang seharusnya bahagia. Aku terlahir dari cinta 2 anak manusia. Orang tuaku saling mencintai mereka tak ingin terpisahkan namun cara mereka salah. Mereka khilaf melakukan hal yang sepatutnya tidak dilakukan. Kehilafan mereka mendatangkan aku. Tapi karena akulah mereka bisa bersatu sampai saat ini. Namun apa yang terjadi.....?????

Setelah eyangku tau ibuku hamil kedua belah keluarga berembuk untuk menikahkan mereka diam-diam. Selagi perut ibuku belum besar. Waktu berjalan seperti biasanya, sampai ibuku melahirkan aku. Seharusnya mereka bahagia memiliki aku namun kenyataannya salah.

Ibu : Ma mau diapakan anak ini.

Eyang : ya kamu rawatlah. Karena dialah kalian nikah bisa bersatu.

Ibu : Aku gak mau melihatnya Ma...

Eyang. : apa salahnya. Kalian sudah menikah dan dia sudah lahir. Apa kamu tidak menyayanginya?

Ibu : tidak. Aku belum siap memiliki anak . aku mau melanjutkan kuliahku dan kerja.

Eyang : Sudah gila kamu ya. Kalau emang kamu tidak mau dia ada kenapa kamu jadikan dia anak.

Ibu : semua sudah terjadi. Aku ingin mengejar karirku ma. Aku minta tolong Mama rawatkan awan ya ma.ntar semua kebutuhan Awan aku kirim.

Eyang : terserah mu lah.

Aku di titipkan Ibu di rumah Eyang. Eyang merawatku seperti anaknya sendiri. Aku tidak pernah melihat sosok Ibuku. Yang kutahui Eyangku itu Ibuku. Sampai aku besar dan mereka datang untuk pertama kalinya, tapi mereka yang aku kenal mengenalkan dirinya sebagai tante dan om ku.

Dan seorang wanita paruh bawa itu dikenalkan sebagai ibuku. Sejak itulah aku memanggil ibu kewanita lain. Eyang dan ibu bersama sama menjagaku. Aku pun bertanya kenapa ibu baru datang selama ini ibu dimana kataku dan eyang menjawav ibu kerja jauh jadi TKW.

Aku pun bertanya. Dimana bapakku. Ibu menjawab bapakmu meninggal saat kerja diluar Negeri mebjadi TKI. Aku pun percaya dengan semua perkataan ibu dan eyang.

Saat aku 6 tahun Eyang memasukanku sekolah dasar disana aku mulai belajar ini dan itu.

Selain sekolah aku juga mau bantu eyang dan ibu jualan dirumah sepulaang sekolah. Seiring waktu aku pun mulai beranjak remaja dan aku pun mendengar eyang dan ibu akan memasukan ku ke pesantren. Jujur aku tidak mau jauh dari mereka tapi Ibu dan Eyang ingin aku menjadi orang yang hebat didunia dan akhirat. Setelah aku beranjak SMP ibu membawaku ke pesantren jauh diJawa sana.

Berat rasanya hari-hari kujalani disana. Tapi dikarenakan aku anak tunggal Ibuku ,aku ingin membuat ibu dan Eyang bahagia. Dipesantren aku banyak belajar Agama secara mendalam aku terbayang apa kata Eyang dan Ibu kalau Bapakku sudah meninggal. Tapi jujur aku gak tau siapa nama dan bagai mana wajahnya.

Setiap libur sekolah aku sampai lalu bertanya sama Ibu dan Eyang siapa nama bapak dan bagaimana wajahnya. Tapi ibu dan Eyang selalu mengalihkan pembicaraan mengajakku jalan atau makan-makan. Entah apa yang disembunyikan mereka. Disaat aku pulang kembali ke Pesantren Ibu kenapa tidak sedih sedikit pun. Apa Ibuku tidak sayang aku. Kenapa Eyang saja yang sedih melihatku. Tapi itu gak mungkin,mana ada Ibu yang tidak sayang anaknya. Pasti karena Ibu seorang wanita hebat membesarkanku sendirian berdua bersama Eyang juga. Mereka berdua wanita hebat dimataku.

Waktu pun berlalu aku pun naik sekolah SMA, tapi tetap dipesantren cuma disaat SMA Ibu terlihat mulai sakit sakitan ibu sering keluar masuk rumah sakit dikarenakan sakitnya. Aku pun merasa bersalah. Apa karena aku sering membebani ibu dengan pertanyaan Bapakku. Setiap berdoa aku selalu menyelipkan nama Ibu agar Allah menjaga dia dan memberikan aku kesempatan untuk membalas dan membahagiakan ibu.

Tapi allah berkata lain,disaat aku kelas 3 SMA ibu bertambah parah dan aku pun merasa sedih ibu pun menelpon ku disini dan bilang disuruh belajar bersungguh sungguh buat Ibu bahagia dan Ibu bilang untuk beberapa waktu Ibu tidak bisa sering nelpon. Aku Selalu berpositif thingking aja.

Aku pun bersungguh sungguh dan akhirnya aku pun tamat dari pesantren namun hadiah yang kuterima adalah Ibu semangkin parah dan disaat itu Ibu ada tercetus agar Eyang jujur dan beritahu aja yang sesungguhnya biar Awan tahu siapa Ibu Bapaknya. Lalu aku bertanya apa maksud Ibu . Jadi aku desak terus Eyang apa maksud perkataan Ibuku. Eyang cuma menangis dan pergi masuk kekamar.aku terus mendesak Eyang tiba tiba Ibuku pingsan dan kami pun langsung kerumah sakit dan di rumah sakit Eyang menelpon Om dan Tante ku untuk kerumah sakithivk. karena ibuku kritis.

Akhirnya Om dan Tante dateng cuma kenapa wajah mereka kok begitu banget ya. Masak jumpa Eyang dan Ibuku kenapa raut wajahnya tidak suka. Dalam hatiku sombong banget ni orang,dan akhirnya Ibuku sadar. Dia minta kami kumpul semua dan Ibuku mulai cerita dan menunjuk Om dan Tante adalah Ibu dan Bapak kandungku lalu setelah ibu berkata seperti itu Ibu cuma tersenyum dan bilang maaf saya cuma bisa menjaga Awan sampai disini saja dan meminta maaf jika ada salah.

Ibu bertambah lemah dan Ibu pun minta maaf kesaya tidak bisa jadi Ibu yang baik,lalu Ibu memelukku , aku pun memeluk Ibu dengan erat namun disaat Ibuku peluk tiba tiba tangan ibu tepas dari badanku dan Ibu pun tak bernapas. Aku pun teriak memanggil dokter. Agar ibu sadar kembali. Namun itu tidak mungkin,Allah menunjukkan jalan yang terbaik untuk Ibu dan aku. Selesai pemakaman ibu, Om dan Tante mengajak bicara .

Om dan Tante(Orang Tua Awan): ini ada uang dan jangan pernah berharap kami mau jadi orang tua kamu. Ini uang kamu bisa lanjuti kuliah Agama atau kamu bisa buka usaha apa saja yang kamu mau.

Eyang : sudah gila kalian. Awan lagi tertekan,kenapa kalian sekejam itu sama Awan.

Om dan Tante (Orang Tua Awan) : kami bukan kejam Ma. Emang dari awal aku gak suka dia ada dihidup kami.

Eyang : tapi karena dia kalian begini bisa menjadi keluarga, dimana hati nurani kalian.

Om dan Tante (Orang Tua Awan) : kami gak mau anak kami tau mereka punya abang yang lahir diluar nikah dan abang mereka itu anak haram.

Eyang : Dia tidak juga mau didunia yang fana ini dia juga tidak akan mau punya orang tua yang tidak punya hati nurani kayak kalian Orang Tua gak tau diri. Awan anak baik,dia punya hati nurani gak pantas Awan punya orang tua seperti kalian. Ntah salah apa aku punya anak kayak kamu dan itu suamimu juga gak pantas jadi manusia. Seperti binatang kalian berdua.

Awan : sudah.... Sudah.... Sudah... Kalau mereka tidak mau aku jadi anak mereka aku pun gak mau jadi anak mereka.kl Kenapa kalian biar kan aku lahir kedunia ini dan melihat kalian berdua manusia berhati iblis.

Eyang : sudah wan sudah jangan menangis lagi.

Awan : Awan tak apa Yang. Kalau mereka tidak mau aku ada di dunia ini pun Awan iklas Yang , Awan iklas , semua sudah terjadi hahahahaha hahahaha

Sejak perdebatan itu aku sering ngelamun menkaji ulang kenapa Allah memberiku hidup seperti ini kenapa allah kejam kenapa Allah gak ambil nyawaku saja. Kenapa harus Ibu yang di ambil. Sejak itu aku mulai berantam dengan hati nuraniku sendiri bertanya-tqnya kenapa kenapa dan aku pun menjawab sendiri gimana bagainana bisa terjadi. Dibilang Iklas ku Iklas orang Tua ku tidak Meng akui anak kandungnya karna Hamil di luar Nikah, Jujur aku belum iklas belum percaya kalau Aku anak kandung mereka dan di Anggap anak Haram anak sial.

Dikarenakan aku sering melamun Eyang memutuskan menikahkan ku dengan anak dari saudara jauh. Kata Eyang biar ada teman ngobrol. Jujur aku pun gak mau aku gak ingin aku ingin sendiri aja dulu. Aku ingin menenangkan jiwa ini.

Namun Eyang punya jalan pikir lain. Akhirnya aku dinikahkan dengan pilihan Eyangku. Namun jujur saat itu aku ikuti saja kemauan Eyang. Disaat malam pertama pun aku biarin Istriku di kamar dan aku pergi keluar rasanya enak bejalan kaki sendirian tanpa tujuan mengikuti kemana kakiku ingin melangkah.

Aku betul betul gak mengerti kenapa rasanya begini, rasanya campur aduk, jiwaku sedang berperang, Kok aku gak bisa seperti orang Tuaku yang gak punya hati,nyesek ,marah ,sedih, iri dan banyak lagi rasa yang bener bener gak bisa diungkapkan.

Istriku cuma status istri tapi dia sendiri di dunia dia aku diduniaku. Aku ngeblock semua dunia nyata. Dunia hayalku yang sudah memonopoli otak ku. Aku coba kerja tapi gak fokus ,aku coba bedagang hancur. Istri pun ikut mencoba mengajak bicara mencoba membantu, tapi bagiku mereka mengajak gadoh mereka gak ngerti apa yang kurasa. Ntah gimana aku melupakan dunia nyata. Aku asik berdiskusi dengan bathin ku yaitu dunia hayalku.

Istri yang seharusnya menjadi obat sepiku menurut Eyangku dia pun pergi meninggalkanku. Eyang pun sudah putus asa. Mencoba menghubungi orang tuaku tapi mereka sama saja. Cuma, solusi mereka aku dimasukan kerumah sakit Jiwa. Aku pun dirawat disana berbulan bulan, bertahun tahun, dan akhirnya aku sembuh. Aku coba menjalankan takdirku. Setiba di rumah dan melihat Eyang dan rumah kembali ntah kenapa perasaan yang dulu ada muncul kembali.

Ditambah lagi Om dan Tante seharusnya mereka orang Tua ku diriku seharusnya berada dioelukan mereka tapi kenyataan Kejam membuatku seperti ini. Mereka datang membawa anak-anak mereka yang penuh kasih sayang dimana mereka dipeluk dan disayang , bercanda tertawa bersama,dicium dipanggil sayang di belai rambutnya disitu iri dan marahku bertambah. Kenapa aku gak diperlakukan sama dengan mereka. Karena aku ada mereka direstui, karena aku ada mereka menikah. Bukan salah aku mereka saling cinta saling sayang. Aku hasil cinta mereka kenapa aku di buang dianggap sial atau apalah. Kenapa... ,apa yang salah didiriku. Aku juga ingin seperti saudara saudaraku. Aku dilarang memperkenalkan sebagai abang mereka . Kalau itu terjadi aku akan diusir dan dipisahkan dari Eyangku. Umurku sekarang sudah 25 thn tapi tetap saja aku tidak bisa terima. Aku sama adik adikku jauh jaraknya hampir 10 tahun.

Karena setelah aku lahir ibuku dan bapakku fokus dengan karir mereka. Dimana mereka selesai kuliah dan mereka bekerja disitulah mereka menggelar pesta pernikahan kembali. Pernikahan yang sah dan pesta besar. Mereka pun sedikit lama mendapatkan anak dan akhirnya selang 4 thn pernikahan mereka baru memiliki anak. Makanya aku dengan adik adikku jauh jaraknya. Aku 25 tahun mereka masih SMA kelas 2. Makanya ibu melarang aku memperkenalkan diri sebagai Abang.

Padahal aku tidak bodoh aku pintar aku juga hapal alquran sedangkan mereka tidak. Harusnya aku yang mereka sayang. Aku bisa menuntun mereka ke Surga sedangkan anak mereka bisanya apa. Nilai pun pas-pasan bukanlah Juara Umum. Terus dan terus otak ku berperang, bertanya sendiri menjawab sendiri. Karena semua yang aku pertanyakan tidak pernah mereka jawab.

Bagi Ibu dan Bapak kandungku Uang lebih utama, Sosial lebih dari segalanya. Kalau lah orang tau aku anak diluar nikah pastilah hancur harga diri mereka. Pantes mereka tinggal jauh dari kami. Setahun sekali belum tentu berjumpa Eyang Ibu kandung Ibu ku sekaligus orang Tua ku juga. Jika Eyang menelpon ini itu jawab mereka ntar aku kirim Ma . Butuh berapa Ma. Udah jangan diperpanjang Ma dll. Eyang wanita hebat ntah salah apa Eyang bisa punya anak seperti Ibuku ini. Setahu aku dulu hubungan mereka dilarang karena Ibu orang biasa sedangkan Bapakku orang Hebat. Eyang dari bapakku orang terpandang. Tapi sayang mereka tidak mau mengenali aku dan tidak pernah tau aku gimana wajah mereka dan dimana mereka. Semua orang disini pada tutup mulut.

Seiring waktu Eyang bertambah tua dan sakit2an. Dirumah ini kami bertiga . Aku eyang dan sepupu ku. Sejak Eyang sakit aku pun mengurus semua sendiri. Ntah apa yang terjadi aku pun tidak mengerti aku kembali lagi kedunia hayalku. Aku merasa Happy disana, aku pun tidak mengerti aku kali ini bener bener menutup dunia nyataku. Eyang sakit tambah parah aku pun tidak dirumah aku hidup dijalanan. Aku berjalan sesuka hatiku aku tidur dijalanan aku makan dari sampah ke sampah sisa makanan orang. Kadang ada yang kenal aku mereka memanggil dan memberiku Nasi kotak atau Nasi bungkus.

Aku betul betul Happy dijalan. Mau panas mau hujan mau ada orang berantam mau ada orang marah, aku bener bener gak perduli. Aku merasa diduniaku aku disayang aku dibutuhkan dan aku mendapatkan yang kumau. Cuma dunia hayalku yang buat aku hidup berarti.

Aku hidup dijalanan aku bahagia disini aku sudah tak perduli dengan semua. Aku bener bener happy. Aku gak tau gimana mengatakan kesenangan ini. Sampai disaat Eyang pun meninggal aku pun tidak perduli, bagiku Eyang cuma tidur sesaat.

Sampai kapan pun aku merasa ibu angkat ku masih ada dan eyang ku pun masih ada. Dunia ini indah dari sudut pandangku.

Kini aku sehidup sebatang kara didunia ini. Ibu dan Bapak Kandungku tidak menginginkanku mereka lupa aku ini anak mereka . Ibu bapak sebesar apa pun rumahmu sehebat apa pun jabatanmu takkan bisa menebus kesalahan kalian padaku. Kalian tidak menerimaku karena aku anak Haram kalian, begitu juga aku. Akan ku minta pertanggung jawaban kalian di Akhirat nanti. Biar kalian rasa apa yang kurasa didunia ini. Sendirian tanpa identitas dan sakitnya di campakan tanpa tau salahnya apa.

Nb :

Seorang anak terlahir

dalam kondisi suci dan tidak berdosa, sekalipun yang bersangkutan terlahir sebagai hasil zinah. Di Dunia dia dikatakan anak HARAM, seharusnya sebutan HARAM itu bukan hasil hubungan terlarang. HARAM kelakuan Orang Tua Biologisnya dan jika mereka bisa(anak) me milih pasti akan memilih orang Tua yang menyayangi nya bahagia di saat melihat anaknya terlahir didunia bukan di Anggap anak Haram atau pun anak sial.

Rasulullah SAW bersabda : "pria adalah seorang pemimpin di dalam kelurganya sebab dia akan ditanya tentang kepemimpinannya, wanita adalah pemimpin rumah suami dan anak-anaknya, dia akan ditanya tentang kepemimpinannya (HR Bukhari Muslim. Orang tua mempunyai 3 peran terhadap anak menurut Zakiyah Drajat dkk yaitu merawat tumbuh kembang anak, membantu anak dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta merawat psikologis dan emosional anak. Kewajiban orang tua terhadap anak adalah :

-Menyediakan hidup yang baik

-Menerima nama yang bai

-Disembelihkan aqiqahnya

-ASI selama 2 tahun

-Menyediakan makan, minum, pakaian, pendidikan, agama, akhlah, pengajaran Al-Quran

-Kesehatan yang baik

-Memberikan kasih sayang, keamanan dan perlindungan.

Azab Bagi Orang Tua yang sudah menyia-nyiakan Darah dagingnya titipan Allah SWT. Allah MELAKNAT orang Tua tersebut dan tidak ada Kata AMPUNAN Bagi nya.

Jadi kita sebagai manusia dan menjadi orang Tua Sayangilah anak-anak kalian walau jalan nya salah jangan Anggap anak dari hubungan HARAM kalian anak yang menanggung nya seharusnya kalian sebagai Ortunya Melindunginya dan jangan lah engkau membunuh Darah daging kalian nya karna Allah MURKA terhadap Umatnya berhati IBLIS. Semoga Kisah ini Anggap saja nama nya Awan menjadi pelajaran Bijak untuk kita menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Awan anak yang baik, pintar Kiyai karna otaknya gak sanggup menerima kenyataan kehidupannya seperti itu. Awan lulusan Ponpes ternama Kuat Agamanya cuma 1 masalah saat Tau jati diri nya siapa dan Orang Tua nya yang calon Kerak Neraka itu Awan menjadi terganggu jiwanya hingga sekarang. Hidupnya didunia nya sendiri. Eyangnya sudah Tiada dan yang merawat Awan orang-orang yang iba dengan kehidupannya. Semoga kita dijauhkan Sifat MURKA seperti orang Tua Awan. Sayangilah cintailah anak-anak kita. Karna anak penolong kita di akhirat. Jika ortu tidak Manganggap Darah dagingnya. Anak pun gak segan-segan mencampakkan orang tuanya ke JAHANAM.

Semoga A selalu dilindungi Allah SWT dari mara bahaya, setiap hari ku selalu melihat nya lalu lalang dengan tatapan kosong. Setiap Sholat Jumat tetap dilaksnakan di mesjid, dan Si A selalu duduk di teras Mesjid. Saat ku menulis kisah nya tak terasa Air mata ini jatuh di pipiku jika waktu bisa kembali lagi, alangkah baiknya Si A tidak tau orang Tua kandungnya sampai mati dan si A pasti menjadi Ustad ketimbang sekarang hidupnya hancur tidak bisa menerima kenyataan karna si A tau Agama tau mengenau hukum-hukum Agama dengan status nya seperti itu. makanya dia tidak sanggup menerima kenyataan hidupnya yang terlalu Kejam menghantam bathin nya😭

avataravatar