1 Pertemuan Kami

"Ma... Angel rindu Mama.... Mama lagi apa sekarang? Mama nyamankan di atas sana? Ma... peluk Angel ma." ucap Gadis Remaja bernama Angel yg sedang duduk seorang diri menatap langit malam di bukit buatan belakang komplek perumahan cukup elit.

"Siapa yg izinin lo di sini? Pasti lo penghuni baru?" ujar seorang Remaja laki-laki duduk di sebelah Angel menatap wajah Angel yg berkaca-kaca.

"Uupssss... sory kayaknya lo lagi sedih lanjut deh anggap aja gue gak ada,kali ini gua izinin lo make tempat gue ini." ujar Remaja laki-laki itu lagi.

"Gue udh selesai kok,sory gue gak tau kalo ini tempat pribadi lo." jawab Angel hendak berlalu namun tangannya di tahan oleh Remaja lelaki itu.

"Kalo lo mau nangis... nangis aja jangan sok tegar,gua gak tau apa yg buat lo sedih tapi sebaiknya lo tuntasin dengan menangis,nangis aja sekenceng yg lo mau gak akan ada yg dengar kok dan anggap gua gak ada di sini."

"Kita gak saling kenal jadi gak usah sok akrab!"

"Yaah terserah lo deh" jawab Remaja lelaki itu berlalu meninggalkan Angel sendiri.

Angel kembali menatap langit malam yg nampak indah itu tak banyak bintang malam di sana, Angel mengangat ke 2 tangannya seakan hendak meraih bintang itu dengan mata terpejam seakan benar menyentuh bintang itu.

"Bintang..... itu nama gua,memang benar bintang itu indah siapa pun yg memandangnya akan terpikat dengan keindahannya." ucap Remaja lelaki itu bernama Bintang.

"Ah lo datang lagi! Kenapa gak jadi pergi!" ketus Angel.

"Karna ini tempat gue,setiap gua ada masalah pasti gua datang kesini... sebelum gua puas luapin semuanya gak akan bisa gua pergi dari sini? Problem?" Tanya balik Bintang tersenyum.

"Oh yaudh gue yg pergi." jawab Angel hendak berlalu namun lagi Bintang menahan tangan angel.

"Apa sih!" bentak Angel.

Bintang hanya tersenyum melepas tangannya yg menahan tangan Angel menarik nafas cukup panjang menutup kedua matanya dan ia pun mulai berteriak...

"AAAAAHHHHHHHHHHHHHHHHH !!!!!!!!!!!!!!!! GUA AAAAA BIIIIINNTTAAAANGGGG TAMPAAAAN DI BUMI!!! MEMBERI PERINTAH PADA BINTANG DILANGIT UNTUK CABUT RASA KESAL DIDADA GUA SEKARAAANG!!!!! AAAAHHHHHHHH!!!!!!!!!!!!!! SIIIIIAAAALLLLL!!!!!!" Teriak bintang cukup memekikkan telinga Angel yg ada disampingnya.

"Lo gilak ya!" kesal Angel.

"Huach leegaanya.... Coba deh lakuin kayak apa yg gua lakuin gua jamin lo pasti lega." ujar Bintang tak mengubris ucapan Angel.

"Apasih kekanakan banget."

"Udh coba aja,gak enak loh ditahan-tahan serius deh."

"Ya ya bawel!" kesal Angel menyembunyikan senyumnya.

"1....2...3...." aba-aba Bintang.

"hm.. AAAHH.. hmm malu ah." berhenti Angel.

"Anggap gua ini bintang dilangit bukan Bintang tampan dibumi samping lo haha." ledek Bintang.

"Aih apaan sih." jawab Angel tersenyum singkat.

"Coba deh."

"AAAHHHHHH!!!!!!! MAAAAA.... INI ANGELL!!!!!! PUUUTRIIII KESAYANGAN MAMA!!!!! ANGEL KANGEN MAAA!!!!!!!! ANGEL KANGEN MAAA!!!!! KANGEN MAMA!!!!!!" teriak Angel dibarengi dengan airmatanya yg menetes.

Bintang tersenyum mengangguk paham bahwa maksud dari Angel adalah mama Angel sudah meninggal karena itu Angel sangat merindukan mamanya, Bintang menggengam tangan Angel berusaha menguatkan Angel.

Angel tersadar melepas genggaman tangan Bntang namun kembali Bintang genggam tersenyum menatap mata Angel yg berkaca-kaca itu,

"Mulai hari ini... gua izinin lo untuk datang kapan aja ke bukit ini untuk meluapkan rasa rindu lo sama mama lo? Gak akan ada yg ganggu saat lo disini,semua penghuni disini ramah kok... lo juga boleh lepasin semua sesak dihati lo bukan karena rindu mama lo aja." ucap Bintang tersenyum.

"Kenapa? Lo baik sama gue? Sementara kita gak saling kenal??" Tanya Angel.

"Memangnya kita harus baik sama orang yg kita kenal aja? Gak boleh baik sama orang asing? Kalau kayak gitu gak akan ada namanya Polisi dan Hukum dong? Bukannya mereka gak saling kenal? Sungguh akan kacau dunia ini jika semua orang punya fikiran Primitif  kayak lo Angel."

"Ya gak gitu juga sih,., tapi kan..." ucapan Angel terhenti.

"Gua siap jadi temen lo di saat lo butuh seseorang untuk berbagi cerita? Jangan merasa sendiri lagi Angel,mari kita berteman.. bukankah itu lebih baik? Ingat lebih baik bersama dari pada seorang diri." ujar Bintang mengulurkan tangan mengajak Angel bersalaman.

"Makasih Bintang" jawab Angel membalas uluran tangan bintang.

"hmm yaudah gue pamit pulang dulu Bintang." ujar Angel melambaikan tangan berlalu meninggalkan Bintang yg hanya tersenyum.

"hmm ... Dia anak yg manis." ucap Bintang dalam hati.

Sampai di rumah barunya Angel masuk begitu saja ke kamarnya ia tak menyapa orang tuanya yg berada di ruang keluarga sedang berbincang,orang tua Angel sudah terbiasa dengan sikap Angel itu.

Mama Angel meninggal saat angel berumur 10 tahun kini Angel menginjak usia 15 tahun mulai masuk masa remaja, Papa nya setahun lalu menikah lagi dengan Sekretarisnya d ikantor lebih muda ibu tiri Angel 7 tahun dari Papa nya itu.

Angel tak pernah merestui pernikahan Papa nya itu sejak setahun lalu sikap Angel yg manis telah berubah drastic,dan Papanya memakluminya.

Keesokan paginya Papa Angel sudah mendaftarkan Angel ke SMA Tirtayasa yg Direktur SMA itu adalah teman masa kuliah Papa nya dulu, Angel tak banyak bicara ia hanya mengiyakan saja.

"Angel nanti Mama antar ya?" ucap Mama Tiri Angel

"maaf Tante, Angel bisa sendiri jangan sok baik deh!" jawab Angel cukup kasar.

"Angel! Sudah berapa kali Papa beritahumu bahwa kamu harus memanggilnya Mama! Sekarang dia Mamu angel!" bentak Papa.

"Mama Angel cuman 1 ! Mama Rani! Wanita itu bukan Mama Angel! Sampai kapanpun Angel gak akan menganggap dia Mama Angel!" marah Angel.

"makin hari sikap kamu semakin menjadi ya Angel! Papa kecewa sama kamu!"

"terserah!" jawab Angel berlalu pergi tanpa sarapan terlebih dahulu.

"Angel jangan pergi kamu!" teriak Papa

"sudah lah Pa? biarkan saja Angel,dia belum bisa menerima aku sebagai Mamanya,tapi aku akan berusaha yg terbaik untuk Angel agar dia menerimaku.. Papa yg sabar ya Angel masih teringat pada mendiang Mamanya,aku tak apa kok Pa." ujar Mama Tiri Angel menahan tangan Papa Angel yg hendak menghampiri Angel.

"hmmm kamu sangat baik sayang,seharusnya Angel bisa melihat itu kita sudah 1 tahun bersama namun sikapnya semakin jadi,aku bingung harus bagaimana.. terima kasih sayang kamu bisa memaklumi Angel" ucap Papa Angel mencium kening Istrinya itu.

**

Angel sudah tau dimana SMA nya itu karna saat mendaftar ia bersama Papanya itu juga dengan paksaan Papanya untuk ikut,keluar komplek perumahannya Angel langsung saja masuk angkot yg menuju sekolahnya.

Cukup banyak siswa-siswi dari SMA nya yg naik angkot bersamanya semua menatap kearah Angel yg berpenampilan sangat cantik, Angel memiliki rambut lurus hitam dengan bibirnya yg merah sejak lahir dan kulit yg putih sempurna.

Angel seperti Angel sungguhan cantik sempurna seakan tak ada kurang seidikitpun dari Angel,semua siswa di dalam angkot selalu tebar senyum pada Angel namun Angel menutup matanya agar tak melihat mereka yg berusaha menggodanya.

"Angel.. wah benar-benar seperti Angel pas banget sama orangnya" ucap seorang siswa membaca bet nama Angel.

"Bidadari sudah turun ke bumi." ujar siswa lainnya.

"boleh dong kami kenalan Angel cantik." ujar siswa yg berani mengajak berkenalan.

"plise gak usah berisik! Duduk yg tenang sampai sekolah,mood gue lagi gak bagus." jawab Angel seketika membuka matanya yg terpejam membuat semua siswa yg memandangnya terkaget melihat tatapan tajam angel.

"anjer! Ngeri bener tatapannya"

"slow neng!"

"ya gak usah galak-galak jadi cewek? Nanti banyak yg benci loh"

"EGP!" jutek Angel kembali menutup matanya.

"salah mengartikan gue bro!"

"ya ternyata dia sama aja anak cwek cantik yg songong belagu,sialan." kesal salah 1 siswa

"TERSERAH!" cletuk Angel.

Sampai di SMA Tirtayasa semua siswa-siswi keluar dari angkot beberapa siswa tadi cukup kesal dengan sikap sombong Angel,namun Angel tak perduli itu,saat hendak memasuki gerbang seseorang menabrak Angel hingga jatuh.

"ups sory."

"kalau jalan liat-liat dong!" marah Angel

"sini gue bantu bangun."

"gue bisa sendiri!"

"oh oke,bagus deh jadi kan gue gak repot-repot mengotori tangan gue ini" ujar siswa itu cukup kasar

"eh lo! Ngomong apa tadi! Ngotorin tangan lo!" kesal Angel menarik tas siswa itu.

"slow jangan main tarik tas gue dong! Ini tas mahal gue beli di paris! Emang kenapa dengan omongan gue hah! Lo gak terima??"

"ya gue gak terima!! Gue gak perduli semahal apa tas lo itu! Percuma lo pake tas mahal tapi sikap lo murahan!"

"murahan! Hah! Lo gak tau gue siapa disini! Beraninya lo ngatain gue murahan! Lo pasti anak baru kan! Oke gue lepasin lo kali ini! Tapi inget baik-baik... Nama gue Panji Prasetio Prabowo! Gue anak Direktur SMA Tirtayasa ini Pak Prabowo! Lo ingetin itu dan gak usah cari masalah sama gue!"

"Dan gue gak perduli!! Mau lo anak direktur kek anak presiden sekali pun gua gak perduli! Asal lo tau gue gak akan pernah takut sama lo yg cuman numpang nama sama bokapnya bersikap semena-mena sama murid lain! Itu cukup membuktikan bahwa lo sebenarnya PENGECUT!!!" ujar angel cukup membuat Panji kesal.

"Sialan lo!" kesal Panji hendak memukul angel.

"slow Panji? Jangan main tangan sama cewek,malu sama kelamin" ujar seseorang yg suaranya cukup familiar di telinga Angel.

"oke,kali ini lo gue lepasin anak baru!" ujar Panji berlalu meninggalkan angel bersama siswa itu dengan perasaan sangat marah sekali pada Angel

"jadi lo sekolah disini juga Angel"

***

Follow ig @oktakurniasari12

avataravatar
Next chapter