Semua berawal dari ...

resign!

Ku sudah lelah tinggal jauh dari rumah. Bukan aku tak menyukai pekerjaanku menjadi seorang guru sd di sebuah sekolah swasta dengan kurikulum luar negeri.

Bukan karena gajinya, bukan karena lingkungannya. Hanya saja terlalu jauh. Uang tabunganku selalu habis untuk membeli tiket pesawat pulang pergi setiap 6 bulan sekali, untuk pulang ke rumah. Mungkin aku tidak ditakdirkan untuk merantau.

Sayangnya aku tak memiliki tabungan yang cukup saat resign, mungkin hanya cukup untuk biaya hidup sebulan-dua bulan ke depan.

Aku sudah memasukkan banyak lowongan pekerjaan secara online. Ada yang memberiku kesempatan untuk tes dan interview, hanya saja.. aku belum beruntung.

Selang beberapa hari, email yang aku tunggu-tunggu akhirnya masuk juga ke dalam inbox ku. Alhamdulillah.. aku mendapat interview lagi di sebuah perasahaan pengelola pasar modal. Namun, sebagai seorang peserta magang.

Baiklah daripada menganggur. Akhirnya aku membulatkan tekad untuk berani ke Jakarta lagi untuk interview ke-3 kalinya. Dengan tekad pasrah, modal jual cincin dan laptop, semoga kali ini lolos!