4 Usaha yang Sangat Sulit

Starla berdecak sebal ketika kembali dibuat ingat dengan Galaksi, untuk yang kesekian kalinya. Rasanya menyakitkan di balik rasa cintanya yang besar. Seenaknya saja Galaksi bilang mau menikah lagi sementara Starla tidak mau dimadu. Wanita lain mungkin setuju dengan ikhlas, tapi tidak dengan Starla. Karena gadis itu punya hak untuk tidak ikhlas.

Pilih Starla atau... "Oh, Tuhan! Seenaknya juga dia masih menganggapku sebagai istrinya!"

"Aku bukan gadis lemah seperti yang kaupikirkan, Galaksi! Aku tidak sepasif yang kaubayangkan! Aku gadis yang kuat!" hati Starla meledak-ledak penuh amarah.

Kemudian Starla menggelengkan kepalanya sekali dengan keras. Ia tidak boleh berlarut-larut dengan mengenang Galaksi jahat itu. Seberapa hebatnya Galaksi bahkan seberapa kejamnya dia di akhir cerita... Starla harus berbenah. Bukankah inilah tujuannya kembali ke New York?

"Kau kasar sekali!" Rey bangkit sambil mengelap hidungnya yang berdarah.

Starla terkikik. "Aduh, kasihan! Sini biar kubersihkan hidungmu!" ledeknya sambil mengambil tisu di tas kecilnya. Selalu dibawanya ke mana-mana untuk menyimpan barang keperluannya seperti HP.

Alat make-up? Yang benar saja. Starla itu tidak hobi berdandan, lebih memilih natural atau disebut dengan alami. Lagi pula tanpa di lipstick, bibirnya sudah merah menggoda.

Galaksi selalu menyukai bibir Starla... "Ah, lupakan alien itu!" batin Starla dengan muak.

"Gantengnya jadi luntur begini. Aduh, kasihan sekali, Rey yang malang," ujar Starla kemudian, mengalihkan pikirannya.

"Berisik," ketus Ray. "Pokoknya aku mau minta ganti rugi."

"Ganti rugi? Di sini kau yang salah, jadi seharusnya aku yang minta ganti rugi kepadamu," balas Starla seraya tertawa. Ia menekan hidung Rey dengan gemas.

"Aw! Sakit!" Reflek Rey memegang pergelangan tangan Starla.

Seketika waktu mendadak berhenti...

Tatapan mereka bertemu, dan entah kenapa Starla ikut terhanyut dalam tatapan Rey. Hingga wajah Rey mendadak maju. Starla tahu apa yang akan terjadi...

"Rey!" Starla tiba-tiba mendorong muka Rey dengan kasar. "Berhenti mencoba melakukan hal mesum kepadaku!"

Rey langsung menukas. "Aku tidak mesum, tapi aku menyukaimu. Kenapa kau selalu menolak? Terus terang saja kalau kau juga suka padaku, Starla. Iya, kan?"

Siapa yang tidak menyukai berandalan berwajah tampan di hadapannya sekarang ini. Dari dulu sampai sekarang tidak ada yang berubah. Starla selalu menyukai kaum lelaki, yang secara fisik mampu membuatnya mendesah diam-diam. Melakukan hal-hal tidak senonoh.

Apalagi Starla masih berada di usia yang masih panas-panasnya ini. Tidak mampu menjaga kenakalan diam-diamnya. Ya, ia selalu memimpikan seks.

Tapi Starla mampu menahan diri untuk tidak melakukan kenakalan yang lebih besar. Ia ternyata bisa menjaga harga diri yang penting baginya tersebut. Karena seks bebas dalam kamusnya tidaklah ada. Keluarga Mazaya selalu menjunjung adat seks boleh dilakukan saat menikah. Silakan saja bebas menertawai adat mereka yang aneh di zaman modern ini,

Starla tidak akan repot-repot memikirkannya.

Hingga tiba Starla melepaskan keperawanannya oleh adik kecil-nya Galaksi yang perkasa. Impiannya terwujud kala itu. Biarpun kasar, rasa nikmatnya dapat dirasakan oleh Starla.

Sampai sekarang.

"Sudah waktunya makan siang, aku pergi, bye," kata Starla akhirnya dengan helaan napas. Ia sungguh tidak mau membahas ini apalagi di saat...

"Alien itu seakan tidak bisa dihilangkan!"

Usaha yang sangat sulit...

"Jawab aku dulu, Starla Mazaya!" seru Rey berang. Starla tidak acuh, ia tetap berjalan menjauhi Rey yang kedua tangannya terkepal.

"Cinta..."

Itulah yang ada di pandangan Starla. Rey tidak memilikinya bahkan dirinya sendiri. Mereka sama-sama menyukai tapi tidak dibarengi dengan cinta.

"Ah, kalau orang-orang mendengar ini, pasti mereka akan bilang kalau cinta itu omong kosong jika intinya mau melakukan seks."

Starla geleng-geleng kepala dan tertawa cukup keras saat memasuki sebuah kafe kecil untuk makan siang. Sudahlah, ia tidak mau membahas soal cinta. Karena cinta pertamanya saja berakhir pengkhianatan.

Mungkin ada benarnya ucapan salah satu teman Starla di bar dulu. "Kalau kau memakai perasaan pasti akan terluka. Kusarankan saat kau berpapasan dengan seorang pria, lalu you know what... Kau langsung buang! Abaikan perasaan tersebut dan fokus saja dengan adik kecil-nya yang panjang dan besar. Uh."

Starla tertawa lagi ketika ingat temannya tersebut bilang, "uh." Menggemaskan dan lucu. Bukannya terpancing untuk berpikir jorok soal pria, tetapi malah sebaliknya.

"Kau lagi," ketus Angie Smith saat Starla duduk di meja dan memanggil pelayan.

"Nona Smith, aku pesan kentang yang banyak dan segelas susu asli no implan, bisa?"

Angie mendengus sebal lalu pergi dari sana dan berseru pada kasir sekaligus penyampai pesanan kepada kokinya. "Kentang ukuran dua porsi dan segelas susu asli! No implan!"

Starla sontak tergelak begitu mendengarnya. "Dasa--"

Tapi belum selesai bicara, secara tidak sengaja Starla seperti melihat orang yang dikenalnya...

"Tidak mungkin." Starla menggeleng-gelengkan kepalanya.

***

avataravatar