1 Inilah Cinta

Galaksi adalah suami dari Starla Mazaya. Ia tampan, kaya dan seorang jagoan.

Sebenarnya Starla benci dengan hobi Galaksi yang berbau kekerasan tersebut. Galaksi suka sekali berbuat ulah dengan memukuli siapa saja yang berani padanya. Tidak kenal kompromi dan tanpa ampun.

Tapi demi kebahagiaannya Starla rela mengubur kebenciannya. Ia rela asalkan Galaksi tetap bersamanya. Karena Starla mencintainya. Tidak peduli apa kata orang bahwa cintanya itu membutakan, membuatnya menjadi budak cinta.

Persetan.

Tapi itu belum selesai soal yang mengejutkan dari Galaksi. Asal tahu saja ia berasal dari Bintang. Sumpah demi apa pun, Starla tidak berbohong. Ia masih mengingat pertemuan mereka ketika Galaksi tanpa busana berada di dalam sebuah bar tempatnya bekerja.

Starla yang awalnya terpesona dibuat ketakutan saat Galaksi memukuli semua orang yang ada di dalam bar. Semuanya kalah dan tak berkutik. Hingga tiba ia mendekati Starla dan mengangkat dagunya.

'Kau Starla Mazaya, bukan?' tanyanya kala itu.

Starla mengangguk takut-takut. Tapi hatinya tengah mengagumi paras Galaksi. Oh, Tuhan, ia begitu tampan terlepas ada bercak darah di pipinya.

Bolehkah Starla bilang kalau ini jatuh cinta pada pandangan pertama?

Setelah itu, hal paling mengejutkan pun terjadi. 'Aku, Galaksi Andromeda dikirim dari Bintang yang takkan bisa kau gapai, aku datang ke sini untuk melamarmu, Starla. Menikahlah denganku.'

'K-kau bercanda?'

Lalu ia menjawab dengan mencium bibir Starla dengan hangat. Itu adalah ciuman terindah yang pernah didapatkan oleh Starla.

Hingga satu tahun berlalu, di sinilah mereka sekarang. Hidup berbahagia meski Galaksi kasar soal urusan ranjang. Tapi itu tidak masalah, yang penting Starla tetap merasakan nikmat dari kejantanannya.

"Sayang, kemarilah," titah Galaksi kepadanya suatu malam yang cukup dingin. Starla jelas mengerti bahwa ini akan menjadi malam yang panjang seperti sebelum-sebelumnya.

Mereka tinggal di sebuah apartemen yang mewah. Galaksi yang dulu tanpa busana kini berubah menjadi a rich man dalam waktu yang cepat. Hingga ia mampu membeli apapun termasuk apartemen ini.

"Aku siap, Sayang," kata Starla dengan suara serak menggodanya.

Tapi saat Starla sudah nyaris mencium bibir Galaksi, tiba-tiba Galaksi mendorong kepalanya dengan kasar.

"Aku tidak mau bercinta hari ini."

Sambil memegang kepalanya yang kesakitan, Starla bertanya pada Galaksi. "Lalu untuk apa kau menyuruhku mendekat padamu?"

"Pertanyaan bodoh, Starla," gelak Galaksi. "Aku suamimu, adalah hal yang wajar aku menyuruhmu apapun."

"Tidak bodoh juga, karena biasanya kau menyuruhku di saat seperti ini adalah untuk bercinta, kan?" Starla tidak terlalu bodoh untuk bisa menangkis omongannya.

Bukan hanya Starla yang mencintainya, melainkan Galaksi sendiri juga mencintai Starla. Meski ia kasar, tapi Galaksi tidak sampai menyakiti Starla. Ia tidak melampaui batas seperti pria-pria di luar sana.

Dengan fakta tersebut, pernah Starla berhasrat melakukan hal yang sama terhadapnya. Benar, ia mau mengasarinya, merasakan nikmatnya menjambak rambut hitam berkilau Galaksi.

Tapi Starla merasa kalau itu bukan sifatnya. Ia lebih suka bercinta dengan tenang, membenci yang kasar-kasar. Jadi Starla pun memutuskan untuk menguburkan hasratnya dan memilih untuk bersikap pasif.

"Kau memang jodohku, Starla," kata Galaksi menanggapi balasan Starla. Ia terlihat bangga.

"Memangnya kau Tuhan?" goda Starla.

"Aku bukan Tuhan, jujur saja. Tapi pertemuan kita telah membuktikan kalau kita memang berjodoh."

"Kau masih mengingatnya?" tanya Starla memeluk lengannya yang kekar. Ia suka bernostalgia dan yakin Galaksi masih mengingat momen tidak terlupakan itu.

Momen ketika aku bilang di dalam hatiku...

'Inilah cinta'.

***

avataravatar
Next chapter