40 Bab. 40 Kejutan 3

Setelah Elang selesai mandi Elang melangkah mengambil baju piyama model kimono untuk dirinya di lemari dan melangkah ke atas meja rias untuk mengambil paper bag yang akan diberikan ke Via. Setelah mendapatkan paper bag yang dia cari, Elang melangkah menuju Via yang sedang duduk di tempat tidur dan mengacak-acak rambutnya.

"Ini kejutannya untuk kamu" ucap elang menyerahkan paper bag ke Via.

"Apa... apa kakak ga salah kasih aku kaya begini" tanya Via kepada Elang yang hanya dapat jawaban anggukan saja.

"Kak, ini tuh baju kurang bahan lihat hanya ada bahan dibagi menjadi dua bagian saja plus transparan lagi di semua bagian, bra nya juga transfaran tapi tak bisa masuk semua payudaranya dan satu lagi ni celana dalamnya aneh masa hanya beberapa centi saja dan menyatu dengan atasannya. Pokoknya aneh" ucap Via panjang kali kebar kali tinggi Via mengomentari barang yang dia pegang

"Ya, sudah kamu pakai sekarang disini. Lepas piyama kamu dan celana dalamnya juga" ucap Elang yang ada penekanan disetiap kata yang terucap.

Via membuka satu persatu pakaiannya mulai dari piyama dan celana dalam, berhubung hanya tinggal atasan piyama saja yang belum dilepas. Via coba memakai pakaian tadi mulai dari memakai celananya. Via mulai mengerakkan pakaiannya ke atas dan mulai melepas kancing piyama atasannya. Via yang memang sudah tak memakai bra mencoba memasukan tali pakaian tadi ke lehernya.

Via berjalan ke kaca di kamar itu dan merapikan pakaiannya.

Elang yang dari tadi mengawasi Via berganti pakaian dari piyama menjadi lingerie yang super hot dan itu membuat Elang susah payah meneguk salivanya. Terlebih Elang melihat Via menarik pakaian tersebut untuk menutupi puting payudaranya dan daerah sensitifnya. Semakin nampak jelas bentuk tubuh Via yang mulus putih bagaikan porselen.

"Kak, sebenarnya ini baju apa sih! Banyak banget kekurangan bahannya, payudara Via tak tertutup semua dan Via tak merasa nyaman dengan celana dalamnya" ucap Via yang melangkah ke dekat Elang yang duduk diranjang.

"Itu baju lingerie model bikini. Kakak mau kamu setiap hari memakai seperti itu setelah makan malam baik kakak sudah ada di rumah atau pulang larut malam" jelas Elang yang diikuti dengan permintaan yang lebih menjurus ke perintah yang tak boleh dibantahkan.

"Dan tadi di mobil kamu tanya alat sex itu apa dan tarian erotis seperti apa? Kakak akan tunjukkan sama kamu yang tarian erotis dulu kalau alat sex nanti saja saat sudah selesai melihat tarian erotisnya" ucap Elang yang mulai meraba-raba tubuh Via dan mengangkat tubuh Via untuk duduk di pangkuannya.

Elang mulai menyalakan televisi dan langsung memutarkan sebuah tarian yang awalnya biasa saja dan selanjutnya mulai memanas. Elang yang kedua tangannya sudah berada ditempat biasanya langsung tak bisa diam. Elang mulai menciumi leher dan lanjut ke pundak Via yang memang sudah terbuka. Tangannya sibuk meremas dan memilin puting payudara Via secara bergantian, sedangkan tangan yang satunya mulai memasukan tangannya ke dalam area sensitif Via.

Elang mulai meniduri tubuh Via di kasur dengan tangan yang tak mau lepas dari tempatnya. Elang mencium bibir Via dengan lembut dan menyusuri setiap centi yang ada dalam mulut Via. Elang kembali menciumi leher dan pundak Via serta meninggalkan bekas disana.

"Sayang, aku akan membuat takutmu pada ruangan ini hilang. Aku juga akan kasih tahu apa itu alat sex biar kamu tak penasaran, jika sudah tau jangan pernah memakai itu jika tak ada aku" ucap Elang.

Elang turun dari kasur menuju meja rias dan mengambil sesuatu benda dari paper bag tersebut dan membawanya ke kasur. Elang menunjukkan benda tersebut ke Via.

"Ini namanya alat bantu sex biasanya disebut sex toys. Aku beli yang model sex toys vibrator, jadi selama aku bermain dengan kedua payudaramu alat ini akan aku masukan perlahan ke dalam vaginamu" ucap Elang yang mulai melancarkan aksinya.

Elang kembali menciumi Via dan mulai menghisap salah satu puting payudara Via dan menggigitnya, tangannya sibuk meremas dan memilin puting payudara yang satunya sedangkan tangan yang satunya mulai memasukan perlahan sex toys ke dalam vagina Via.

"Aaaahhh… Kak….pelan-pelan" ucap Via

"Kak….e...nak ba….nget aaaaaaahhhhh" ucap Via lagi

"Kak….aaaaaahhhh…..le...bih ce…pat lagi….aaaaahhhhh" sambung Via lagi

Via yang mendapat getaran dibagian sensitifnya mulai menggeliat ditambah Elang yang tak pernah lepas bergantian menghisap, menggigit, memilin dan meremas secara bergantian kedua payudaranya yang membuat Via mendesah serta mengucapkan kata-kata yang terputus-putus karena itu. Elang yang melihat Via seperti itu langsung mencabutnya perlahan untuk mengeluarkan sex toys tersebut.

Elang sekarang mulai menciumi daerah sensitif milik Via, menghisap klitorisnya dan terkadang memasukan lidahnya ke dalam vagina. Via yang diperlakukan seperti itu tak bisa diam. Elang menenggelamkan wajahnya di situ dan memasukan lidahnya semakin dalam. Setelah puas melakukan itu, Elang langsung memasukkan perlahan juniornya ke dalam vagina milik Via. Elang mendiamkannya sebentar untuk merasakan pijatan dari otot-otot rongga vaginanya. Setelah Via merasa nyaman Elang mulai memompa tubuh Via perlahan. Di dalam ruangan tersebut hanya terdengar teriakan dan erangan kenikmatan dari mulut mereka berdua.

Elang bercinta dengan Via hingga beberapa kali ronde dan berbagai macam posisi. Via yang sudah lelah pun hanya membiarkan Elang terus menempel dan menghisap puting payudara Via.

"Kak koq tumben berhenti menghisapnya, biasanya sampai pagi ga akan pernah mau melepasnya" ucap Via yang merasa aneh dengan Elang yang tiba-tiba berhenti menghisap payudaranya.

"Hmmm, untung kedua payudara aku tak ada perubahan yang sangat jauh setelah bayi besarku tiap saat dan terutama malam hari selalu menghisap payudara aku sampai susah minta dilepaskan sebentar saja. Ini ditambah tiap malam harus pakai lingerie, bisa-bisa tambah susah nanti minta kak Elang lepasin puting payudara aku yang lagi dihisap. Bagaimana nanti punya anak?hfffttt" batin Via berucap dan mendudukan tubuhnya tapi sebelum itu melihat kedua payudaranya, salah satu puting payudaranya ada yang mulai sedikit sakit jika Elang menghisapnya dan menggigitnya sangat kuat.

"Nanti minta kak Elang tukar dengan puting payudara yang satunya lagi" gumam Via lirih.

Elang berhenti menghisap puting payudara dan turun dari tempat tidur menuju meja rias untuk mengambil kotak yang ada di dalam goody bags. Elang membawanya ke atas tempat tidur dan mulai mengaturnya.

"Sayang, kejutan dari aku belum selesai semua. Ini ambillah sudah diatur semua sama aku, jangan coba-coba kamu berbohong sama aku. Semua akun dan e-mail lama kamu sudah tersambung ke ponsel milik aku. Aku juga bisa tau kamu ada dimana saja saat tak bersama aku" ucap Elang lembut mengusap wajah Via.

"Ini benaran, kak ponselnya buat Via bukan buat kakak" tanya Via ke Elang dan dijawab dengan anggukan saja, Via reflek memeluk Elang dan mencium bibirnya.

"Iya, itu benaran buat kamu tapi tidak gratis tentunya. Kamu harus mau tiap malam pakai lingerie yang berbeda tentunya terus tak boleh komplen. Walaupun kamu sedang datang bulan akan tetap pakai itu dengan model yang khusus, mengerti" jawab Elang menjelaskan syaratnya.

"Iya, Via mengerti" ucap Via

"Emmm…. Kak nanti tidur masih mau menghisap payudara Via tidak? Kalau masih di tukar sama yang satunya yah, soalnya yang tadi kakak hisap sekarang mulai sedikit sakit" jelas Via

"Iya, kakak akan menghisap yang satunya lagi. Main ponselnya nanti saja kakak sudah mengantuk, kamu tidur sekarang. Jika tak mendengar ucapan kakak kamu tau sendiri akibatnya" jawab Elang dan mengajak Via berbaring, Elang mulai kembali menghisap payudara Via yang satunya dengam kuat dan sesekali menggigitnya.

"Kakak lupa ada yang ingin diberikan ke kamu, Via" ucap Elang berhenti karena mau memberi kejutan paling utamanya.

"Kejutan apa lagi kak? Handphone sudah, memang masih ada lgi?" tanya Via ke Elang

"Ini buka kertasnya dan baca kalimatnya" ucap Elang memberikan sebuah kertas ke Via

Via membuka kertas itu dan terkejut akan kata-katanya. Via tak tahu lagi harus bersyukur seperti apa dan mengucapkan terima kasih ke Elang.

"Kak, ini serius kalau Via....

avataravatar
Next chapter