webnovel

Bab 2 - Kim Ye Jun Yang Menyebalkan

Seo Yun memutuskan untuk pulang lebih dulu dari club malam, ia sudah tidak tahan lagi karena kepalanya sangat pusing. Temannya menawarkan diri untuk mengantarnya pulang namun Seo Yun menolak. Seo Yun tetap memaksakan diri untuk berjalan sambil terhuyung-huyung merasakan sakit di kepalanya.

"Astaga, sakit sekali kepalaku" gumam Seo Yun yang hendak menyebrang jalan. Namun tiba-tiba ada mobil berkecepatan tinggi dari arah berlawanan yang sedang mengarah ke arahnya. Seo Yun panik dan tak mampu berkutik, yang ia bisa lakukan saat ini hanyalah berteriak sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

"Aaaaahhhh" teriak Seo Yun.

Chiiitttt....!!!

Mobil tersebut berhenti tepat di hadapan Seo Yun, ia masih gemetar dan meminta maaf kepada sang papa jika nyawanya sudah tidak akan selamat malam ini. Pengemudi mobil tersebut turun dan menghampiri Seo Yun dan menatapnya dengan tatapan aneh.

"Apa kau sudah bosan hidup?" teriak Ye Jun.

Seo Yun menurunkan tangannya dari wajahnya, ia tersentak kaget jika yang ada di hadapannya adalah pria yang baru saja ia lihat di cafe. Seo Yun terdiam dan tak mampu menjawab pertanyaan Ye Jun.

"Kau ini bisa bicara tidak? Atau jangan-jangan kau ini bisu ya"

Seo Yun marah dan ingin sekali menghajar Ye Jun, sementara Ye Jun menghalangi wajahnya dari pukulan Seo Yun.

"Sembarangan saja kalau bicara, memangnya kau ini siapa? Berani mengatakan kalau aku ini bisu? Bukan aku yang mau cari mati, tapi kau yang hampir membuat orang lain mati" sergah Seo Yun.

Ye Jun terkekeh mendengar ucapan Seo Yun. "Aku sudah berada di jalur yang tepat, tiba-tiba kau datang dengan seenaknya tanpa memperhatikan langkahmu"

"Tapi kau menyetir sangat sembarangan, mentang-mentang jalanan sepi seenaknya saja ngebut tanpa memikirkan nasib orang lain"

"Tapi kau ini yang sudah menyebrang sembarangan tidak tengok kanan dan kiri" teriak Ye Jun.

"Tapi kau yang sudah menyetir ugal-ugalan, mau aku laporkan polisi? Kau lupa kalau di atas situ ada kamera pengawas?" sergah Seo Yun sambil menunjuk ke arah CCTV yang terpasang di sisi jalan.

Ye Jun terkekeh dan akhirnya mengambil jalan damai dengan Seo Yun. "Lalu mau mu apa sekarang? Katakan? Kau ingin uang?"

Mendengar ucapan Ye Jun membuat Seo Yun memanas. "Apa maksud mu? Apa kau pikir aku ini gampang di beli dengan uang? Kau benar-benar ingin aku laporkan ya?" gerutu Seo Yun yang langsung bergegas pergi dari hadapan Ye Jun. Namun dengan cepat Ye Jun menahan langkah Seo Yun.

"Tunggu!! Aku minta maaf nona manis, aku tidak bermaksud menyinggung mu. Karena orang-orang yang ku temui selalu meminta uang padaku, aku mohon maaf kan aku. Sekarang katakan, apa maumu?" tanya Ye Jun lembut.

Mendengar Hal itu membuat Seo Yun luluh pada Ye Jun. "Sebagai permintaan maafmu, maka aku minta kau mengantar ku pulang. Karena kepalaku sangat pusing dan ku pikir sudah tidak ada bus yang lewat selarut ini"

Ye Jun menghela nafas panjang. "Baiklah, kalau begitu masuklah" perintah Ye Jun.

Seo Yun bergegas masuk ke dalam mobil, ia memberitahu alamat tempat tinggalnya pada Ye Jun. Kemudian ia menyandarkan tubuhnya di kursi penumpang, Ye Jun mengernyit heran melihat tingkah aneh perempuan yang ada di sampingnya.

"Bangunkan aku kalau sudah sampai" perintah Seo Yun.

Ye Jun geram dan ingin sekali memukul Seo Yun, namun ia tidak bisa melakukannya karena yang ada di hadapannya adalah seorang perempuan. Jika ia nekat melakukan nya itu bisa membuat reputasi nya menjadi tercemar dan terkenal arogan.

Chiittt..!!! 

Mobil Ye Jun berhenti di depan rumah Seo Yun, Ye Jun segera membangunkan Seo Yun dan memberitahunya jika mereka sudah sampai.

"Hei, bangun. Kita sudah sampai di depan rumah mu" ujar Ye Jun.

Seo Yun merenggangkan otot-ototnya sambil menguap, aroma minuman beralkohol menyeruak dari dalam mulutnya.

"Bau sekali dia ini, minum berapa botol sih sampai sebau ini" gerutu Ye Jun pelan.

"Apa katamu? Kau bicara apa?" tanya Seo Yun kesal.

"Tidak! Aku tidak bicara apa-apa" seru Ye Jun.

Seo Yun segera turun dari dalam mobil Ye Jun, tanpa pamit Ye Jun segera pergi melajukan mobilnya meninggalkan Seo Yun.

"Hei, dasar anak muda tidak punya aturan. Berani-beraninya kau pergi tanpa pamit" teriak Seo Yun memaki.

Nafas Seo Yun terengah-engah, ia sangat lelah ketika menghabiskan separuh tenaga nya untuk berteriak. Seo Yun segera masuk ke dalam rumah, ia langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur dan omenoleh ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 1 malam. Ia harus tidur sekarang, karena besok ia ada ujian memasak di kampusnya. Jangan sampai hari ini ia telat, karena kalau sampai telat bisa-bisa ia mengulang ujiannya tahun depan.

(Bersambung)

Next chapter