1 1.Gaun Pesta

Disebuah rumah mewah yang besar milik keluarga besar Jiang.

"Mama...papa...",

terlihat seorang wanita cantik yang berlari kearah Sonya dan Jerry diruang tamu. Dengan mata sembab karena menangis, ia mengadu kepada kedua orang tuanya.

Wanita ini adalah Tara Jiang, putri sulung keluarga Jiang. Wanita cantik, berkulit putih, bibir mungil, bermata coklat dengan bulu mata lentik, dan rambut panjang sebahu. Ia sangat pintar dan pandai bergaul, tetapi sedikit manja. kedua orang tuanya sangat sayang kepadanya.

Dibelakang Tara berdiri seorang gadis yang yang wajahnya mirip dengannya namun tidak semuanya, gadis ini memiliki hidung yang lebih mancung dan rambutnya panjang hitam terurai sampai ke pinggang. Gadis itu adalah Tiara Jiang saudari kembar Tara Jiang. Tiara memilik sikap lembut, sederhana, ramah, tetapi sering tertindas.

"Hik..hik... Mama, lihatlah pakaianku rusak! ini semua karena Tiara. Dia telah sengaja merobeknya" ucap Tara mengadu kepada mamanya sambil menangis.

"Tiara! Benar yang dikatakan Tara, kau telah merusak gaunnya?", tanya Jerry Jiang dengan sedikit emosi. laki-laki ini melihat gaun yang berada di tangan Tara, yang telah robek bagian bawahnya.

"Tidak! Itu semua tidak benar! aku tidak pernah merobek gaun itu. Ini semua karena Tara tidak berhati-hati saat mencoba gaun itu di kamarnya. Gaun itu tersangkut paku dan robek", Jawab Tiara mencoba menjelaskan kejadian sebenarnya.

"Huh... Kamu ini sudah jelas ada buktinya masih saja mengelak, dan tidak mau mengakui." ucap Sonya membela Tara.

Tara diam-diam tersenyum. Tujuannya menjadikan Tiara sebagai kambing hitam telah tercapai.

"Hmm" Senyum tersungging di sudut bibirnya.

"Mama, aku harus bagaimana? di pesta ulang tahun besok, aku harus memakai apa?", rengek Tara merajuk kepada Sonya.

"Sayang, bagaimana kalau kita beli baju baru saja?" tanya Sonya mencoba membujuk Tara.

"Tidak! aku tidak mau. Pokoknya aku mau gaun yang sama dengan punyaku titik!"

Tara menolak begitu saja. Ini bukan masalah gaunnya, tetapi ia hanya menginginkan gaun milik saudarinya.

"Tara sayang, kamu tahu sendiri. Gaun itu dipesan khusus dan butuh waktu berbulan-bulan untuk membuatnya".

Jerry menggelengkan kepalanya, ia pusing dengan permintaan putri sulungnya itu. Ini jelas tidak bisa ia penuhi untuk saat ini.

Sonya yang begitu sayang dengan Tara mulai memutar otak. Ia mencari cara untuk dapat memenuhi permintaan Tara. Sonya tidak ingin anak kesayangannya ini kecewa.

" Sayang, bagaimana kalau Tiara memberikan gaunnya kepada Tara?, sebagai ganti gaun Tara yang rusak" kata Sonya.

"Iya! aku setuju", sahut Tara.

"Tidak! Aku tidak akan memberikan gaunku. aku tidak salah, dan tidak pernah merusak gaunnya" ucap Tiara membela diri.

"Tiara diam! ambil dan berikan gaunmu pada Tara!", bentak Jerry.

"Tapi pa...."

" Tidak ada tapi-tapian, sekarang ambil!" perintah Jerry.

Tiara lari ke kamarnya dengan mata berkaca-kaca dan tangisanya pecah saat tiba di kamar.

"Kenapa? Kenapa mereka memperlakukan aku seperti ini? bukankah aku juga anak mereka saudara kembar Tara. Mengapa papa dan mama tidak percaya denganku, meskipun aku berkata yang sebenarnya?".

Tiara menyeka air mata yang menetes di pipinya. Ia segera bergegas mengambil gaun ulang tahun dari dalam lemarinya.

"Nih! Puas", Ucapnya dan melempar gaunnya ke wajah Tara.

"Kamu tidak rela? Dasar anak tidak punya sopan santun", ucap Sonya.

Tara tersenyum menyeringai, ia puas tujuannya mengambil gaun Tiara berhasil. Ia tahu benar mamanya pasti ada dipihaknya. "Hmm" Tidak ada yang boleh tampil lebih cantik dari pada dia di pesta besok.

" Tiara, ambil ini dan cepat belilah gaun baru yang kamu suka!", ucap Jerry sambil menyodorkan kartu kredit miliknya.

Sepanjang perjalanan Tiara berfikir, sebenarnya ia itu anak kandung Keluarga Jiang atau bukan. Mengapa ia mendapat perlakuan yang berbeda dengan Saudarinya Tara Jiang?.

Tiara mengambil kartu kredit itu dan melangkah pergi meninggalkan ruang tamu. Ia merasa penjelasan seperti apapun yang ia berikan, akan terasa percuma saja. kedua orang tuanya juga tidak akan percaya.

avataravatar
Next chapter