6 Rapat Pertama

Baiklah, dengan hangat kita sambut Nona Imelda Zen, putri tunggal Bapak Soleh Zen... Imelda, Ibunya, paman Anggo dan Eka Putra memasuki ruang rapat disambut dengan tepuk tangan dari peserta rapat semuanya.

Paman Dhani sudah menjelaskan tata cara ketika rapat pada Imelda, bahkan memberikan informasi dalam.bentuk visualisasi...

Imelda berusaha menutupi rasa groginya, dan menempati kursi pimpinan sambil menundukkan sedikit kepala memberikan tanda hormat pada peserta rapat, seluruh peserta rapat dalam posisi berdiri... Putra mengambil tempat disisi kanan Imelda posisi berdiri dan ibunya serta paman anggo mereka duduk di sisi kiri Imelda... Imelda memberikan tanda untuk semua peserta rapat untuk duduk kembali....

"Selamat Siang, dan Salam sejahtera bagi kita semua, perkenalkan saya Imelda Zen umur 17 tahun, mohon bantuan dari bapak/ibu semua diruangan ini, untuk dapat meneruskan amanah Ayah Saya sebagai penerus di perusahaan ini..."

"Saya akan meneruskan perusahaan ini sambil meneruskan pendidikan saya... Saya yakin tidak semua yang ada di ruangan ini, sepakat sama keputusan yang ayah saya lakukan, tapi bagaimana pun saya akan berusaha untuk meningkatkan harga saham perusahaan ini dan menjadikan perusahaan kita menjadi nomor satu di kota ini dan menjadi pendatang baru di International"

Ini janji yang tidak mudah untuk saya buat, tapi bagaimana pun... Saya yakin bapak ibu disini tidak butuh janji saya, tapi bukti dari ucapan saya, maka dari itu saya mohon agar bapak ibu memberikan saya kesempatan untuk membuktikan itu...

Jika ada yang ingin disampaikan, ibu bapak jangan segan, katakan saja...

Silahkan kepada Tuan Edy jika ada yang ingin ditanyakan kata Imelda... Hy Little Princess, kamu mungkin tidak mengingat saya, tapi saya sering melihat kamu ketika kerumahmu.... Tuan Edy jangan sungkan, silahkan saja... saya mengingat satu persatu teman ayah yang datang kerumah!!!

Baiklah bagaimanapun, ayahmu orang yang sangat profesional begitu pun dengan kami disini, kamu adalah anak tunggal dari sahabatku diluar tapi dikantor aku adalah bawahan ayamu, sekarang pun ketika ditempat kerja kamu adalah calon pengganti ayahmu... Maka aku akan menanyakan satu hal padamu, apakah kamu akan meneruskan mimpimu untuk melanjutkan pendidikan di Jepang sambil memimpin kami disini???

Oh tentu saja tidak Tuan Edy...

Aku punya mimpi untuk melanjutkan pendidikan disana karena bukankah setiapa anak pasti mempunyai cita2nya yang harus di capai... Tapi bagaimana pun, aku adalah seorang anak yang harus berbakti pada kedua orang tua?! Saat ini, ayahku menginginkan aku untuk kuliah di sini sambil meneruskan memimpin perusahaan, aku akan kuliah di salah satu universitas di kota ini... Tapi sekarang bagiku memimpin perusahaan adalah nyawaku jadi bukan suatu kewajiban tapi kebutuhan... sama seperti kita makan dan minum...

Baiklah selanjutny, Nyonya Diana... apakah yang mau ditanyakan???

"Kamu masih sangat muda, ada fase dimana anak2 muda membutuhkan senang2 , pesta dan berpacaran" Apakah kamu tau, bahwa image tentangmu akan selalu menjadi sorotan ketika kamu memimpin perusahaan dibidang ini??? sanggupkah kamu menjaga itu???" Gemuruh orang berbisik2 diruangan itu sangat besar hingga Paman Anggo berdehem sampai berapa kali, untuk menyadarkan mereka kalau yang mereka bisik2 bicarakan terdengar orang lain...

" Terima kasih Nyonya Diana sudah mengingatkan saya, mohon agar selanjutnya bisa terus mengingatkan saya... Kebetulan saya sudah memilih hal ini, maka saya akan menerima segala konsekuensi yang harus saya tanggung ketika saya memilih menjadi pengganti ayah memimipin perusahaan ini"

"Semoga yang kamu ucapkan bisa kamu lakukan, karena ketika kamu terkena masalah diluar maka image perusahaan bisa berubah dan menjatuhkan harga saham kita... Saya hanya ingin memastikan, bahwa kamu menyerahkan masa mudamu ketika kamu memilih menggantikan Tuan Zen"

Imelda tersenyum sambil menganggukkan kepala tanda setuju kepada Nyonya Diana...

"Saya akan berjuang Nyonya Diana"

Bagaimana dengan publikasi media kita nyonya Diana, apa saja yang harus kita lakukan lanjut paman Dhani...

"Besok kita akan lakukan pemotretan untuk tahap awal, kita akan letakkan headline di koran besok pagi terkait rapat ini, dengan menutupi informasi Nona Imelda untuk menarik ketertarikan pembaca, dan kita umumkan 1 bulan dari sekarang wajah Nona Imelda"

"Apakah tidak terlalu cepat Diana? bukankah kita masih harus menyelesaikan terkait kecelakaan kerja itu dulu? Jangan sampai nanti keluarga korban menyerang Nona Imelda! dan berita bahagia bisa menjadi kabar buruk untuk pembaca nantinya" Kamu harus pikirkan itu lagi Timpal Nyonya Mai....

avataravatar
Next chapter