17 Nenek Miya

Perjalanan ke Rumah Sakit membutuhkan 30 menit, selama diperjalanan Imelda sangat terlihat gugup...

Nona, baik-baik saja? tanya Putra

Aku bingung, benar-benar bingung...

Bagaimana jika hal buruk terjadi pada Nenek itu, pasti hampir 3 minggu ini nenek itu sangat kesepian dan kesulitan, hingga dia sakit pun tidak ada yang mendampingi....

Kalau saja Manajer Hah, tidak meninggal dalam kecelakaan itu...

Sudahlah Nona, ini sudah takdir dan kita harus bisa menjalani dan menghadapinya...

Ini pun bukan kesalahanmu, yang kita bisa lakukan sekarang adalah membenahi masalah yang timbul akibat kecelakaan itu...

Imelda diam larut dalam lamunannya...

Sesampainya dirumah sakit, nenek Miya segera dibawa ke ruangan IGD, lalu diberikan tindakan...

Nona, sepertinya kita tidak bisa menunggu sampai nenek Miya siuman... Kita harus meneruskan perjalanan, masih ada 8 anggota keluarga yang kita akan datangi...

Imelda hanya diam saja...

Putra, aku akan menunggu Nenek Miya di sini... Beliau tidak punya siapa2 lagi... Bagaimana jika kamu dan tim teruskan perjalanan, aku menunggu nenek Miya di sini, dan ketika kalian sudah bertemu keluarga korban, aku akan melakukan videocall untuk berbicara dengan keluarga korban...

Nona tidak bisa memutuskan secara sepihak, semua ini sudah disusun sama bagian perencanaan dan Humas, maka jika ingin merubah sesuatu, kita harus konfirmasi ke manajer Diana...

Setelah nenek Miya siuman, aku akan menyusul kalian melanjutkan perjalanan...

Nona silahkan berkoordinasi dulu dengan Nyonya Diana dan Tuan Anggo. Sementara itu tim akan menunggu di penginapan...

Saya akan di sini menemani Nona...

Imelda menuju taman rumah sakit dan diikuti Zepri, Putra sedang mengurus administrasi...

Dia melakukan videoconference dengan Nyonya Diana dan Tuan Anggo...

Selamat Sore Nyonya Diana dan Tuan Anggo, Maafkan saya terpaksa menghubungi kalian untuk membahas terkait keluarga Manajer Hah...

Sesampainya kami di rumah mendiang Tuan Hah... Kami menemukan satu satunya wali Tuan Hah, tergeletak tidak sadarkan diri... Sekarang Beliau lagi mendapatkan tindakan dari dokter... Sepertinya saya akan tetap di sini menunggu sampai beliau siuman dikarenakan beliau tidak ada wali...

Tetapi jika semua tim tidak berangkat maka akan terjadi kemunduran jadwal ke keluarga yang lainnya, bagaimana jika tim tetap berangkat sesuai jadwal dan saya tinggal di sini sementara waktu sampai beliau siuman??

Nyonya Diana: Maafkan saya Nona, saya tau yang nona akan lakukan adalah hal yang sangat baik. Tapi bagaimana pun, Nona adalah tujuan dari perjalanan ini. Jika nona tidak ikut apa bedanya dengan diurus sama kuasa hukum kantor kita sendiri. Tujuan Nona ikut adalah, untuk menunjukkan empati atas keluarga karyawan kita... Jadi bagaimana pun Nona harus meneruskan perjalanan ini.

Imelda: Apakah tidak bisa jika tim tetap berangkat dan saya akan melakukan VideoCall dengan keluarga korban??

Tuan Anggo: Itu bisa saja dilakukan Nona tapi bagaimana pun tetap akan berbeda..

Imelda: Aku mohon Nyonya dan Tuan, setelah Nenek Tuan Hah siuman, dan aku berbicara langsung padanya. Aku akan menyusul yang lainnya meneruskan perjalanan...

Nyonya Diana: Bagaimana jika beliau tidak siuman dalam waktu yang lama??

Imelda: Aku berjanji, jika sampai besok Nenek Miya belum siuman. Aku akan menyusul tim...

Nyonya Diana: Baiklah Nona, tim kuasa hukum terus melanjutkan perjalanan... Tapi jika sampai besok sore Nyonya Miya belum siuman, Anda tetap harus menyusul perjalanan ke tempat selanjutnya, dan ubtuk pertemuan besok, tim kuasa hukum akan melakukan panggilan telepon dengan Anda...

Imelda: Terima kasih Nyonya Diana dan Tuan Anggo...

Putra sudah selesai mengurus administrasi, nyonya malam ini kita akan bermalam di hotel dekat kota...

Aku akan menunggu di sini Putra, dan bagaimana bu Ratmi, apakah sudah diantar pulang??

Tadi Pak Asep sudah mengantarnya, sekarang dalam perjalanan kembali ke sini.

Maaf Nona, kesehatan Nona adalah hal yang utama... Nona tidak bisa terus menunggu di sini karena Nenek Tuan Hah sekarang dipindahkan ke ICU dan tidak bisa dijaga...

Bagaimana kalau Zepri yang stand by di sini, jika ada sesuatu Zepri akan menghubungi kita?

Baiklah kalau begitu, Zepri kamu tunggu di sini ya... Jika Nenek Miya siuman atau ada hal yang urgent kamu harus langsung memberi tahuku...

Baik Nona...

Nona, Tuan Asep sudah menunggu di depan...

Hati2 ya Zepri, jangan lupa makan malam...

Baik Nona!! (Nona sungguh perhatian batin Zepri, tapi kena Putra terkesan memprotect Nona Sekali pikirnya. Mukanya itu sungguh menyeramkan jika berhubungan dengan Nona)

Maaf Nona, karena kamar connecting room semuanya penuh... Tersedia hanya bentuk Villa, kamar Nona dan saya bersebelahan dan jika nona butuh apa2, nona bisa menelepon saya...

Ini satu2nya hotel yang masih kosong, yang lain sudah full... Pak Asep pun terpaksa tidur sekamar dengan Putra, tapi itu bukan satu2nya yang membuat Putra tidak nyaman tapi bagaimana dia mengawasi Imelda malam ini tanpa ketahuan Pak Asep...

sebuah pesan masuk di hp Putra...

"Bagaimana keadaan Nona?"

Semua baik2 saja Tuan..

Hanya saja, karena semua hotel penuh yang ada hanya tinggal bentuk Villa. Saya pun terpaksa sekamar dengan Pak Asep...

"Bagaimana pun, Pak Asep tidak boleh tau tentang masalah Nona imelda?"

Baik tuan, saya akan mencari cara agar bisa menjaga Nona tanpa diketahui Pak Asep.

"Ingat, hati2 ya!"

"Baik Tuan"

Tuan Putra, Anda mau kasur didekat balkon atau mau di sini...

Oh, saya di dekat balkon saja... Saya suka susah tidur, makanya saya sering keluar masuk balkon nanti...

Oh, baiklah Tuan... Selamat Istirahat...

Silahkan Pak Asep, anda pasti lelah sekali... Saya susah untuk tidur cepat... Saya akan mengopi di luar balkon...

Terima kasih Tuan...

Putra melihat Imelda tiba2 keluar ke balkon, dilihatnya muka polos Imelda yang sangat bersih tanpa make up... Sungguh masih sangat muda, tapi sudah harus menjalani hari yang berat ini... Tanggung jawab dipundaknya sungguh besar, kalau saja dia punya saudara laki2. Maka dia bisa mengejar mimpinya dan meneruskan kebahagiaannya...

Imelda menoleh ke arah Putra, Tuan Putra...

Apa yang kamu lihat??

Oh, maaf Nona... Saya sedang melamun...

Kenapa kamu belum tidur??

Saya sulit tidur Nona, apa lagi sedang bekerja?

Hmm... bukannya tidak ada pekerjaan dari kantor malam ini, tadi saya baru mengecek email...

Putra salah tingkah, karena dia sebenarnya berjaga kalau2 Imelda menangis lagi malam ini...

Tidak Nona, kebetulan saya belum mengantuk?

Kenapa nona belum istirahat?

Huft! Menahan nafas lalu menghembusjannya dengan kencang...

Aku akhir2 ini sering terbangun dengan mata bengkak, dan bermimpi yang aneh2 ujar Imelda...

Jadi aku sedikit takut tertidur... Jawabnya sambil tertawa seadanya...

Tapi anda butuh istirahat Nona, agar bisa fit esok hari...

Apakah perlu saya temani??

Jika nanti menangis bisa saya bangunkan??

Imelda terdiam, sambil berpikir... Apa salahnya pikirnya...

Baiklah...

Saya akan ke sana Nona...

Dilihatnya Pak Asep sudah tertidur dengan nyenyak...

Putra berjalan pelan2, dan membuka pintu menuju kamar Imelda...

Imelda membukakan pintu...

Masuklah Putra, tapi apakah tidak masalah kamu tidur di Sofa?

Tidak apa2 nona, saya sudah terbiasa seperti ini...

Baiklah ujar Imelda sambil memberikan bantal dan selimut kepada Putra...

Jika kamu melihat aku menangis, kamu segera bangunkan aku ya tanyanya...

Iya, Nona. Sesuai dengan pesan Nona...

saya akan membangunkan ketika nona menangis... walaupun di pikiran Putra, sia2 karena dia sudah pernah melakukannya...

avataravatar
Next chapter