16 Hari Tua

Imelda sudah mulai merapikan tempat tidur, di luar dia masih bisa mendengar sayup2 suara Zepri dan Putra mengobrol...

Kenapa Tuan Anggo dan Tim harus menginap terpisah dengannya... Sudah 2 malam ini...

Sebenarnya Imelda ingin sekali menanyakan hal itu pada Putra, karena didengarnya mereka asyik bicara jadi diurungkanny niatnya...

Jam 11 malam Tuan Anggo, mengirim pesan... Apakah Nona Imelda sudah tertidur??

Sepertinya iya Tuan balasanan Putra...

Suruh Zepri istirahat di sini, jangan sampai ada yang tau masalah psikis nona Imelda...

Baik Tuan...

Zepri kamu tolong jaga keamanan di guest house sebelah, saya yang akan menjaga Nona Imelda di sini...

Tapi Tuan, apakah tidak apa2??

Ini perintah Tuan Anggo, kamu laksanakan saja...

Baik Tuan...

Putra bersandar di pilar bangunan itu, matanya mulai mengantuk... Ditariknya Jas yang dipakainya sebagai selimut dibadannya...Tiba2 terdengar suara Imelda yang berteriak mencari ayahnya...

Ayah... Ibu... Tolong Kakak... Tolong Kakak...

Mata Imelda masih terpejam tapi tangannya seperti ingin menggapai sesuatu...

Putra segera bangkit dan masuk ke kamar itu, dipegangnya tangan Imelda yang mencoba meraih sesuatu...

Melda, aku di sini...

Aku di sini menjagamu, kamu jangan takut...

Kenapa kamu menangis??

Dia membawa Kakak Ayah... Dia membawa Kakak...

sambil terus menggenggam tangan Imelda...

Aku akan menjagamu kamu tenang saja, Putra mencoba menenangkan Imelda... Diusapnya kepala Imelda agar dia sedikit tenang...

Imelda memeluk badannya sehingga Putra terpaksa duduk disamping kasur Imelda sambil membungkukkan badannya...

Kamu tenang ya Melda...

Sambil berusaha melepaskan tangan Imelda, tapi ternyata pelukannya erat sekali...

Tanpa sadar ternyata sudah hampir jam setengah 4 pagi, Putra harus segera keluar sekarang atau nanti Zepri/Paman Asep akan melihat mereka berdua keluar dari kamar yang sama lagi ujarnya... Yang lebih parah lagi, Imelda menyadari dirinya ada di kamarnya... Malah buat runyam lagi untuk menjelaskannya...

Putra perlahan-lahan berdiri, dan segera menutup kembali pintu kamar Imelda...

Huft... Syukurlah pikirnya...

Tiba2 HP nya berbunyi, hampir saja Putra terjatuh sangking kagetnya...

Tuan Anggo...

Putra sigap mengangkat teleponnya...

Kamu sudah bangun Putra?

Iya Tuan, padahal dia tidak tidur sama sekali semalaman...

Apakah Nona Imelda baik2 saja?

Sejauh ini Aman Tuan...

Baiklah... Kita akan berangkat setengah jam lagi, kamu bisa bangunkan Nona Imelda sekarang juga...

Baik Tuan...

Putra mengetuk kamar Imelda...

Iya, jawaban Imelda di sana...

Nona, kita akan berangkat setengah jam lagi, anda bisa berganti pakaian sekarang...

Baiklah jawabnya...

Dilihatnya dikaca, matanya merah dan bengkak lagi...

lagi2 dia menangis dalam tidurnya, dan mimpi yang muncul akhir2 ini sangat membuatnya terganggu...

Di mimpinya, dia melihat seorang anak laki2 dan perempuan sedang bermain di pantai... Pantainya sangat indah, airnya jernih dan ikan2 kecil bergerombol mendekati kaki mereka...

Anak laki2 itu lebih tua dari anak perempuan itu... Mereka terlihat saling menyayangi...

Anak laki2 itu terus menggenggam tangannya dan menjaganya... Kadang sesekali anak laki2 itu menjahili anak perempuan itu hingga menangis sesegukan... Jika melihat anak perempuan itu mulai menangis, anak lelaki itu akan mencoba menghiburnya dengan menunjukkan berbagai bentuk muka yang lucu sampai anak wanita itu berhenti menangis...

Siapa anak perempuan itu pikirnya??

Kenapa dia memimpikan mereka??

ah, jangan2 gara2 kemarin dia melihat anak pegawainya, sampai2 dia bermimpi yang aneh2...

Imelda keluar dari kamarnya dan siap masuk ke mobil, zepri mengangkat koper Imelda dan memasukkannya ke bagasi...

Mereka berangkat dan tiba di sana jam 11.00 siang dilanjutkan dengan makan siang...

Paman, apa yang akan kita lakukan pada nenek Manajer yang meninggal??

Kira2 dia bersediakah kita masukkah ke Panti Jompo??

Sebenarnya dia harus mau, karena itu satu2nya jalan terbaik untuk dirinya...

Panti Jompo yang akan kita titipkan pun, adalah Panti jompo terbaik di kota ini...

Semoga beliau bisa lapang dada menerimanya...

Apakah kamu tidur dengan nyenyak sayang??

Ya sepertinya begitu Paman, tapi tetap saja aku bingung, akhir2 ini aktifitas yang dilakukan bisa sampai terbawa mimpi...

mimpi seperti apa?? tanya Tuan Anggo

Paman mengangkat telepon dulu ya...

Tiba2 hp nya berbunyi, baiklah... Kamu pastikan terlebih dahulu...

Imelda mengangguk...

Paman ada pekerjaan yang sangat penting sekarang, kita bertemu di sana... Tuan Anggo bergegas meninggalkan tempat makan...

Putra yang baru dari toilet, bingung melihat Imelda sendirian...

Tuan Anggo kemana?

Tadi paman mengangkat telepon, dan buru2 sekali pergi dan mengatakan akan bertemu di sana...

Baiklah...

Putra, apakah kamu semalaman diluar pintu kamarku?

Iya Nona, jawabnya singkat...

Apakah tadi malam kamu mendengar aku menangis??

Maaf Nona, saya tidak tau Nona! Saya tertidur nyenyak sekali...

Oh baiklah...

Kenapa Nona??

Oh tidak, aku bingung tiap bangun dipagi hari mataku selalu bengkak... Padahal dulu tidak pernah begini...

Kebetulan saya tidak dengar Nona, maafkan saya!!

Oh, tidak... Ini bukan salahmu...

Sesampainya dirumah Nenek Manajer tersebut, Imelda sudah melihat Assisten Tuan Anggo... Kemana Tuan Anggo??

Maaf Nona, tuan Anggo ada urusan mendadak tapi beliau berjanji akan menyusul setelah urusannya selesai??

Urusan apa pikir Imelda...

Apakah semua dokumen sudah siap?

Baiklah... Biar saya yang masuk duluan Nona ujar Putra...

Selamat Siang... Sambil mengetuk pintu...

Selamat Siang... Apa ada orang di dalam?

Hampir 15 menit diketuk, tapi tidak ada jawaban...

Kemarin, apakah sudah diinformasikan bahwa kita akan berkunjung? Tanya Imelda.

Sudah Nona, seminggu yang lalu salah satu pegawai kita sudah datang ke sini... Karena Nenek ini kurang paham penggunaan telepon genggam, jadi minggu kemarin saya sudah mengutus orang ke sini secara langsung...

Zepri coba tanya ke tetangga sebelah, apakah nenek ini keluar tadi...

Baik Nona... (zepri bergegas ketetangga sebelah)

Nona, ini bu Ratmi tetangga sebelah...

Selamat siang ibu, maafkan kami merepotkan...Kami semua di sini perwakilan dari kantor cucu nenek bermaksud ingin berkunjung, tapi sudah hampir setengah jam tidak ada yang membukakan pintu...

apakah nenek sedang keluar?

Saya rasa tidak Nona dan tuan2... Nenek Miya, kemarin sakit badannya panas tinggi dan batuk2... Saya akan masuk ke dalam melalui pintu belakang, Nona dan tuan2 tunggu sebentar ya...

Baiklah Bu, terima kasih banyak...

Bu Ratmi membukakan pintu depan dan segera masuk ke kamar Nenek Miya...

Nek, dibangun kannya Nenek Miya tapi tidak bergerak sama sekali...

Bu Ratmi langsung keluar kamar, Nona nek Miya sepertinya pingsan...

Apa??! Cepat panggilkan ambulans, kita langsung bawa kerumah sakit...

Bagaimana kalau kita bawa menggunakan mobil saja Nona?

Baiklah, Zepri dan Putra kalian segera angkat ke dalam mobil.

Bu Ratmi, bisa ikut kami mendampingi nenek?

Baik Nona...

Saya akan menyusul dengan mobil Tim Tuan Anggo...

Jangan Nona, bagaimana pun, saya tidak boleh meninggalkan nona sendirian...

Kamu ikut ke mobil sama Zepri menunjuk Asissten Tuan Anggo dan saya akan ikut ke mobil belakang sama Nona Imelda...

Segera berangkat dan bawa ke rumah sakit terdekat...

avataravatar
Next chapter