1 Mendua Hati

Arya Erlangga sangat kecewa saat mengetahui tunangannya berselingkuh dengan salah satu rekan bisnisnya di Jakarta.

Arya sempat merencanakan pernikahan mewah untuk Diana, namun hubungan mereka kandas karena Diana putus dengan Arya.

Diana mengakui semua perbuatannya bersama Ryan di depan Arya dan keluarga Arya tanpa rasa malu sedikitpun.

Sebenarnya hari itu Arya hendak mengumumkan pernikahannya dengan Diana Kartika, tapi tiba-tiba dia mengacaukan acaranya.

Sebelum Arya merencanakan acara kejutan untuk Diana, dua bulan lalu mereka bertemu di sebuah kafe yang nyaman di dekat rumah Arya.

Awalnya, percakapan mereka sangat menyenangkan, hingga saat Arya membahas rencana pernikahan mereka, Diana tiba-tiba menjadi marah.

"Di, kamu cantik sekali malam ini," puji Arya.

"Hmm ... kamu memuji saya seperti itu, pasti ada sesuatu, kan?" tanya Diana curiga.

"Tidak, Di. Saya sebenarnya ingin membicarakan pernikahan kita denganmu."

"Apa katamu? Menikah?!" Diana tiba-tiba emosi.

"Ya, menikah. Kita bertunangan satu tahun yang lalu, sekarang saatnya kita merencanakan pernikahan."

"Berkencan selama 5 tahun bukanlah waktu yang singkat bagi saya untuk mengenalmu dan keluargamu, Arya. Jujur ... saya ragu menikah dengan kamu," ungkap Diana.

"Ragu? Tapi kenapa? Kamu seharusnya senang mendengar ini daripada meragukannya," desah Arya, menahan amarahnya pada Diana.

"Semakin saya mengenalmu, semakin saya ragu dan takut untuk melangkah ke jenjang pernikahan denganmu," tukas Diana.

"Apa alasanmu untuk ragu dan takut menikah dengan saya? Tolong katakan yang sebenarnya," pinta Arya.

"Baiklah ... kamu kasar, emosional, dan temperamental. Keluargamu sama, kakakmu, ayahmu, sama-sama kasar," jelas Diana.

"Tapi, saya tidak pernah bersikap kasar padamu, keluarga saya juga selalu baik dan hangat padamu." Arya masih berusaha mengendalikan emosinya.

"Tidak pernah kasar kamu bilang?! Apa kamu lupa kalau kamu pernah menampar saya di depan stafmu sendiri?!" Diana berteriak.

Suaranya membuat semua pengunjung kafe menoleh ke arah pasangan yang tengah berdebat itu.

"Itu karena tindakanmu sendiri, kamu telah melakukan sesuatu pada salah satu staf saya. Menyuruhnya memarkirkan mobilmu di basement tanpa seizin saya, menurutmu siapa dia?!" Arya berteriak pada tunangannya.

"Salahkah jika saya menyuruhnya di kantormu sendiri?!! Saya calon istrimu, CEO PT. Citra Buana Garment!" bentak Diana.

"Cukup, Di! Saya nggak mau bahas itu lagi! Sekarang habiskan makananmu dan pulang!"

"Aduh, dada saya sakit--" Diana tiba-tiba merasakan dadanya sakit, dia menyentuh dadanya sementara wajahnya terlihat sangat pucat.

"Apa yang terjadi padamu?! Apakah dadamu sakit lagi? Saya akan mengantarmu ke dokter sekarang juga." Raut wajah Arya sangat panik.

"Jangan ... saya tidak mau ke dokter. Saya ... saya mau pulang," balas Diana lirih.

"Oke, saya akan mengantarmu pulang. Bisakah kamu berjalan atau mau saya gendong??" tanya Arya cemas.

"B-bisa..." jawab Diana pelan.

Diana bergerak perlahan dari sofa, lalu Arya dengan cepat membantu tunangannya berdiri karena dia sudah lemas dan wajahnya pucat.

"Nanti kalau sudah sampai rumah kamu istirahat ya," imbuh Arya pelan sambil memapah tunangannya.

Diana tidak membalas perkataan Arya karena dadanya terasa semakin sakit.

Arya membawa Diana ke tempat parkir mobil di Atlantic Cafe. Dia begitu perhatian dan mencintai tunangannya sepenuh hati.

Sesaat kemudian, kedua orang itu pergi ke tempat parkir kafe. Arya bergegas membukakan pintu mobilnya untuk Diana.

Diana masuk perlahan ke dalam MPV merah Arya sambil mencengkeram dada kirinya. Dalam keadaan seperti itu, dia masih bisa merasakan sentuhan tangan Arya yang hangat dan nyaman.

Arya memang pria yang gagah, tampan, cerdas, dan berwibawa. Tak hanya Diana yang jatuh cinta pada Arya, beberapa teman Arya juga jatuh cinta pada sang CEO.

Hingga kini, Arya tetap setia pada Diana, sedangkan diam-diam Diana mencintai rekan bisnis Arya. Ryan Prawira, pria yang jauh lebih tampan dan menarik dari Arya.

Hati Diana mendua, cintanya pada Ryan lebih besar dari cintanya pada Arya. Sebenarnya, Ryan bukan pria yang tepat untuk Diana.

Dalam perjalanan pulang, Diana mengerang kesakitan dan hampir pingsan. Arya mempercepat laju kendaraannya agar segera sampai ke rumah Diana.

Arya memikirkan betapa sakitnya Diana akibat pertengkaran mereka di Atlantic Cafe. Dia seharusnya tidak membahas pernikahan malam itu sehingga menyebabkan tunangannya jatuh sakit.

Sejak tiga tahun lalu, Arya sudah mengetahui bahwa Diana memiliki penyakit lemah jantung. Setiap kali mereka bertengkar Diana selalu pingsan dan menolak dibawa ke dokter setelah dia sadar.

Arya sempat ingin memutuskan hubungan mereka karena kondisi Diana seperti itu. Dia pikir Diana bisa mendapatkan pria lain yang lebih baik dari Arya, yang lebih lembut, lebih tenang, juga tidak temperamental seperti dia.

Diana sudah memberikan segalanya kepada Arya, dia sangat mencintai Arya hingga kesuciannya ternoda. Keluarga Diana akhirnya mengetahui perbuatan mereka meski berusaha menutupinya.

Arya menyadari bahwa perbuatannya dengan Diana saat itu adalah kesalahan yang sangat besar dalam hidup Arya.

Kesibukannya membuat Arya melupakan janjinya untuk bertanggung jawab kepada Diana, hingga suatu hari di bulan Agustus 2018 Diana mendesak Arya untuk segera menikahinya.

Permintaan Diana disetujui oleh Arya dan keluarganya, lagipula dia juga ingin mempertanggungjawabkan perbuatannya terhadap Diana.

Saat mereka sedang mempersiapkan pernikahan, keponakan Diana tiba-tiba jatuh sakit dan harus dirawat selama beberapa bulan di luar negeri.

Pernikahan Arya dengan Diana dibatalkan karena Arya merasa tidak pantas keduanya menikah dengan kondisi seperti itu, Diana harus memikirkan perasaan kakaknya terlebih dahulu.

Karena Arya memiliki rasa tanggung jawab yang besar, maka Arya meminta Diana untuk bertunangan terlebih dahulu sebelum melangkah ke pernikahan.

Kedua keluarga akhirnya menyetujui keputusan Arya dengan syarat pertunangan dilakukan secara sederhana. Pada Bulan Januari 2019, Arya dan Diana resmi bertunangan di Hotel Azalea yang dihadiri keluarga dan kerabat dekat.

Kini setahun berlalu, Arya ingin mewujudkan keinginan Diana dengan merencanakan pernikahan yang sangat mewah dan megah.

Arya yang sempat hendak memutuskan hubungan di tahun ketiga hubungan asmara mereka, kini menyadari bahwa Diana memang wanita yang tepat untuk masa depan Arya. Dia juga telah menodai kesucian masa lalu Diana. Rasa kasihan, cinta, dan rasa bersalah bercampur di dalam hatinya.

Diana kembali merintih kesakitan sambil meremas dada kirinya, Arya semakin khawatir dengan kondisi tunangannya saat itu.

"Tunggu sebentar, sebentar lagi kita sampai ke rumahmu," ucap Arya pelan.

"A--Arya... saya ... saya akan menikah denganmu," balasnya pelan.

Diana terbata-bata sambil menahan rasa sakit.

Sesaat Arya terdiam tidak percaya dengan apa yang didengarnya dari mulut Diana tadi, benarkah dia benar-benar ingin menikah dengan Arya?

******

avataravatar
Next chapter