30 Oh Tidak, Mejaku!

Mereka berdua berbincang-bincang selama perjalanan dari apartemen Daijun menuju kantor. Membicarakan apa pun dan saling tertawa bersama. Meskipun beberapa kali Liu Yu ngambek dengan tingkah Daijun yang menyebalkan karena sering menggodanya.

"Apa kau akan suka jika berangkat dan pulang setiap hari bersamaku?" pertanyaan Daijun membuat Liu Yu tertawa.

"Hahaha, ya tentu saja. Siapa yang tak suka pulang dan pergi ke kantor yang sama dengan kekasihnya?" Liu Yu terus tertawa membuat Daijun mencubit pipi kanannya gemas.

"Ah, aduduh, sakit tau," Liu Yu mengeluh, ia cemberutkan bibirnya karena sikap Daijun membuatkan sebal. Selalu saja pipinya yang jadi sasaran Daijun.

"Maafkan aku, nona Liu Yu, hehehe," Daijun terus terkekeh melihat Liu Yu yang masih cemberut.

"Aku mau membeli roti di toko itu dulu," ucapan Liu Yu refleks membuat Daijun menghentikan mobilnya di sebuah bakery. Ia turun mengikuti Liu Yu yang turun dan memilih beberapa roti.

"Kau kan sudah makan," ucap Daijun bingung. "Kenapa masih membeli roti sebanyak ini?" lanjutnya.

"Karena kau membuatku sebal. Jika aku sebal aku mau makan yang banyak," Liu Yu membawa roti itu ke kasir dan akan membayar, tapi Daijun mendahuluinya membayar.

"Pantas saja, kau chubby. Kau saja makan terus, hehehe," Liu Yu makin gemas dengan Daijun. Ia mencubiti pinggang Daijun berkali-kali membuat Daijun memohon ampun.

"Ha.. haha.. ampun, sayang. Am.. ampun.." ucap Daijun berkali-kali membuat Liu Yu kasihan dan menghentikan cubitannya di pinggang Daijun.

"Ah pinggangku rasanya mau putus, kau cubiti seperti itu. Jahat ih," Daijun mengeluh dan memanyunkan bibirnya pada Liu Yu.

"Kau akan mendapat yang lebih parah jika masih terus menggodaku, pak Direktur Daijun Hwang," Liu Yu mengancam Daijun yang masih sebal, kemudian mereka tertawa bersama.

Mereka keluar dari toko bakery dan melanjutkan perjalanan ke kantor.

---

Di kantor para pegawai beramai-ramai mengerubungi ruangan Liu Yu, mereka menaruh beberapa barang dan sesuatu di meja kerja Liu Yu.

"Kak Hana, sudah belum sih?" tanya Leah salah satu anggota divisi cetak.

"Sudah, sudah. Mana lagi?" tanyanya pada yang lain. Para pegawai bergantian menyerahkan barang-barang yang mereka bawa pada Hana Lee yang menatanaya di meja Liu Yu.

"Hei, kalian. Ayo kita segera kembali ke tempat kerja masing-masing," ucap pak Jeongli yang tergopoh-gopoh ke ruangan Liu Yu.

"Ada apa?" tanya Hana Lee yang masih menata.

"Mereka berdua, mereka, pak Direktur dan sekretaris Yu sudah datang," pak Jeongli bicara sambil terengah-engah karena ngos-ngosan.

"Hayo, cepat bubar," Hana Lee dan para pegawai segera kembali ke meja mereka masing-masing dengan cepat.

Daijun dan Liu Yu berjalan masuk menuju ruangan mereka.

"Selamat pagi, pak Direktur dan sekretaris Yu," sapa mereka ke Daijun dan Liu Yu.

"Selamat pagi," mereka menjawab dengan kompak. Baik Liu Yu mau pun Daijun tak ada yang curiga dengan apa yang sudah di lakukan para pegawai.

Daijun dan Liu Yu berjalan menuju meja kerja mereka masing-masing.

"Hah untunglah mereka tidak curiga," bisik Hana Lee pada Leah di sampingnya.

"Iya, kak Hana, untung ya," bisik Leah pelan. Mereka tertawa berdua dengan pelan.

Daijun membuka pintu ruangannya dan sebelum masuk ia meminta Liu Yu untuk melihat jadwalnya hari ini.

"Sekretaris Yu, tolong cek apakah hari ini aku ada daftar pertemuan atau rapat. Lalu laporkan padaku ke ruanganku ya," ucap Daijun yang kemudian masuk ke ruang kerjanya.

"Baik, pak Direktur. Saya akan mengeceknya dulu," ucap Liu Yu.

Liu Yu masih belum curiga dengan mejanya yang agak berantakan, saat ia akan menarik tempat duduknya, sesuatu berjatuhan dari kolong mejanya.

"Oh tidaaakk," teriak Liu Yu melihat banyak sekali barang-barang di atas dan di bawah meja kerjanya.

"Kenapa mejaku seperti ini?" tanyanya panik dan bingung dengan barang-barang itu.

*bruk bruk bruk*

Benda-benda berjatuhan di bawah kaki Liu Yu.

Daijun yang terkejut mendengar teriakan Liu Yu langsung membuka pintu dan mengintipnya.

"Ada apa? Kenapa kau berteriak, sekretaris Yu?" tanyanya kebingungan dengan teriakan Liu Yu.

Liu Yu menunjuk apa yang ada dan terjadi dengan tempat kerjanya, Daijun pun bingung kenapa ada banyak barang-barang di sana.

Pegawai yang lain mendengar teriakan Liu Yu datang sambil membawa kue ulang tahun.

"Selamat ulang tahun, sekretaris Yu," ucap mereka sambil memberikan kue ulang tahun pada Liu Yu.

"Haish, kalian semua. Kejutan kalian, ikut membuatku jantungan karena teriakan sekretaris Yu," Daijun mengernyitkan dahi dengan sebal karena tingkah para pegawainya yang membuat Liu Yu hampir saja marah karena mereka meletakkan hadiah-hadiah di meja kerja Liu Yu.

"Hehehe, maafkan kami pak Direktur, juga sekretaris Yu," ucap mereka kompak sedikit membungkukkan badan.

"Tiuplah lilin ini dulu," pinta Hana Lee pada Liu Yu.

Ada sekitar 4 sampai 5 kue ulang tahun yang cukup besar, dan 1 kue agak kecil. Ia meniupnya dengan senang hati untuk mereka semua dan bertepuk tangan bersama.

"Kenapa kue yang ini kecil?" tanya Daijun sambil menunjuk kue coklat dengan beberapa potongan oreo dan astor di atasnya.

"Ah, ini tentu khusus untuk perayaan lamaran sekaligus pertunangan pak Direktur dengan sekretaris Yu," jawab Leah sambil menyerahkan kue yang dimaksud.

"Khusus untuk dimakan kalian berdua," lanjutnya lagi.

Liu Yu menerima kue yang ditanyakan Daijun tadi dan menaruhnya di tangan Daijun untuk dibawa ke ruangan Daijun saja.

"Nah untuk kue-kue yang lainnya, boleh kalian makan sepuasnya," Liu Yu mempersilakan para pegawai memakan kue-kue yang lainnya dan kembali ke meja kerja masing-masing.

"Selamat sekretaris Yu," ucap hana Lee.

"Selamat.." ucap yang lainnya juga.

"Selamat sekretaris Yu, semoga cepat ke pelaminan," ucap pak Jeongli.

Setelah para pegawai selesai bersalaman dan mengucapkan selamat untuk Liu Yu mereka kembali ke meja masing-masing. Liu Yu merapikan berkas-berkas di meja kerjanya dan beberapa kado dari para pegawai di sebelah kursinya.

"Hah, kenapa banyak sekali, gimana aku bisa membawanya pulang nanti?" gumam Liu Yu lirih. Daijun yang melihat dari balik ruangannya mengerti Liu Yu kebingungan bagaimana membawa kado-kado itu. Daijun juga kepikiran dia belum memberikan kado yang lain untuk Liu Yu, dia mencari referensi kado di internet.

*tok tok tok*

Daijun refleks menutup laptop di depannya saat terdengar suara pintu kantornya di ketuk. Liu Yu masuk membawa beberapa berkas dan tablet yang ia gunakan untuk mencatat jadwal pekerjaan Daijun.

"Pak Direktur, hari ini ada pertemuan jam 2 di restoran xx bersama komisaris Lu. Lalu jam 3 di kantor ada meeting tentang perencanaan pembukaan cabang Hwang Departement Store di Beijing. Lalu jam 7 malam, bapak ada janji makan malam dengan perempuan bernama Liu Yu di rumahnya. Sudah itu saja," Liu Yu selesai membacakan jadwal yang akan dikerjakan Daijun. Ia tidak sadar Daijun sudah di depannya mengambil tabletnya dan mendorongnya terduduk di kursi.

"Jangan bawa-bawa urusan pribadi ke kantor sayang," Daijun menopang tubuh belakang Liu Yu dengan tangan kirinya dan mencium bibir Liu Yu, Liu Yu mengalungkan tangan kanannya ke leher Daijun dan tangan kirinya menopang bahu Daijun. Sedangkan tangan kanan Daijun meraih remote kaca di meja sebelah mereka dan mengubah modenya.

"Maafkan aku, pak Direktur," ucap Liu Yu melepaskan cengkeraman Daijun.

"Mari, makan kuemu, sekretaris Yu," Daijun mengambil sendok, pisau kue dan piring kecil. Ia memotongkan kue itu dan menyuapkannya pada Liu Yu.

"Terima kasih," Liu Yu tersenyum menyantap kue itu. Dan ia menyuapkan balik kue yang di pegangnya ke mulut Daijun.

avataravatar
Next chapter