22 Aku kenal kakak itu

Berita tentang tertangkapnya aktris yang sedang naik daun, Xiao Lee, karena kasus penculikan dan kekerasan pada Liu Yu dan Daijun menyebar sangat cepat. Perusahaan milik keluarga Xiao Lee juga menjadi sorotan publik, karena mengalami kebangkrutan besar setelah apa yang Xiao Lee lakukan pada Daijun, pimpinan Direktur Hwang Departement dan sekretarisnya.

Semua stasiun televisi membicarakan apa yang terjadi pada Xiao Lee dan perusahaan keluarganya.

"Mampus kau," ucap Yoongi yang kesal melihat berita melalui televisi di ruangan rumah sakit tempat Daijun dirawat.

Liu Yu masih diobati dokter karena lukanya yang membekas terkena tamparan Xiao Lee tadi.

Johan tertidur nyenyak di sofa yang ada di ruangan rawat Daijun.

"Little Bun," ucap Liu Yu mendekat pada Yoongi. Yoongi menoleh dengan agak cemas melihat Liu Yu yang harus memakai penutup luka di beberapa bagian wajahnya.

"Kakak, duduklah disini," ucap Little Bun memberi tempat pada Liu Yu. Liu Yu duduk di sebelah Little Bun dan menghela nafas.

"Daijun masih belum sadar, ya?" tanyanya pada Little Bun sambil melihat Daijun yang masih terbaring di tempat tidur.

"Belum, kak. Dokter bilang ada cedera cukup parah di kepala kak Daijun," jawab Little Bun sedih. "Mungkin memerlukan waktu agar dia sadar," lanjutnya.

"Kau sudah menghubungi, ayah dan ibu?" tanya Liu Yu lagi.

"Sudah, mereka sedang menuju kemari," jawab Little Bun pelan.

*drap drap drap*

Terdengar suara derap langkah kaki yang saling berkejaran mendekat ke arah ruang dimana Daijun di rawat. Ketika pintu dibuka itu ayah dan ibu Daijun yang terlihat cemas dan khawatir.

"Selamat sore, ayah, ibu," ucap Liu Yu memberi salam pada ayah dan ibu Daijun. Ia mencoba berdiri untuk memberi salam.

"Kau tidak apa-apa?" tanya ibu Daijun cemas melihat Liu Yu yang memar-memar dan langsung memeluk Liu Yu.

"Saya tidak apa, ibu. Tapi Daijun," ucapan Liu Yu terhenti, perasaannya sesak dan sangat sedih. Tangis Liu Yu pecah saat memeluk ibu Liu Yu.

"Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa sampai Daijun seperti ini?" tanya ayah Daijun pada semua orang.

"Biar aku yang menjelaskan, kak," ucap Yoongi pada Liu Yu.

"Sebenarnya kemarin orang-orang suruhan kak Xiao Lee datang ke sekolahku. Kak Liu Yu dan kak Daijun yang membantuku melarikan diri dari mereka. Tapi pagi ini orang-orang suruhan kak Xiao Lee menculik kak Liu Yu," ucap Yoongi menjelaskan pada ayahnya.

"Xiao Lee, kenapa dia selalu bikin masalah yang tak guna sih," ucap ayah Daijun mengernyitkan dahi.

"Ayah, ibu, ini salahku. Harusnya aku tak datang malam itu," ucap Liu Yu yang masih terisak.

"Tidak, tidak. Ini bukan salahmu, jika kau tak datang malam itu, mungkin saja kami tidak akan pernah tahu sifat asli dari Xiao Lee," ucap ayah Daijun menenangkan Liu Yu yang masih saja menangis terisak.

Yoongi membangunkan Johan agar mengantar Liu Yu pulang dan istirahat. Johan mengangguk mengerti dan berpamitan.

"Saya permisi mengantar Liu Yu pulang, tuan dan nyonya Hwang," izinnya.

Liu Yu membungkukkan badan memberi salam dan keluar dari ruangan Daijun, sebenarnya ia tak ingin pulang. Tapi ia takut ibunya lebih khawatir.

Johan dan Liu Yu bergegas menuju ke depan rumah sakit mencari taxi dan pulang.

---

*tiriring*

Liu Yu yang baru saja terbangun mendengar nada dering pesan handphonenya, berusaha meraih ponselnya di meja dekat tempat tidur. Rasanya sudut bibirnya masih sakit membuat Liu Yu sedikit mengernyit.

"Liu Yu, hari ini kantor diliburkan. Aku sudah mendengar kabarmu, cepatlah sembuh," sebuah pesan tertulis di layar handphonenya. Ternyata pesan itu dari Hana Lee yang diminta ayah Daijun untuk meliburkan kantor hari ini.

"Terima kasih, kak Hana," ketiknya di layar dan mengirimnya ke Hana Lee.

Liu Yu bergegas mandi dan sarapan bersama ibunya.

"Liu Yu, ibu tahu kau sedih. Tapi makanlah yang banyak agar Daijun tak khawatir saat ia siuman nanti," ucap ibunya.

"baik, bu. Maafkan aku karena selalu menyusahkanmu," ucap Liu Yu murung.

"Tak apa, apa pun yang terjadi padamu, ibu akan berusaha melindungimu," ucap ibunya sambil menepuk-nepuk ringan bahu Liu Yu.

Liu Yu tersenyum memandang ibunya yang selalu tanggung menghadapi semua masalah yang terjadi di hidupnya.

"Ibu aku sudah selesai makan," ucapnya sebelum mengambil tas ke kamar. Setelah turun ibunya memberi pesan padanya.

"Bawa ini, maaf ibu masih belum bisa kesana," ibunya memberikan sekeranjang buah-buahan untuk dibawa Liu Yu ke rumah sakit. Liu Yu mengangguk dan pergi setelah memeluk dan mencium pipi ibunya.

Pagi ini Johan yang menemaninya naik bus ke rumah sakit. Johan khawatir jika sesuatu seperti kemarin terjadi lagi pada Liu Yu, bisa bonyok dia dihajar Daijun.

Sampai di rumah sakit, Johan berpamitan ke Liu Yu. Ia harus ke suatu tempat di dekat rumah sakit dulu.

Liu Yu masuk ke ruangan Daijun san menaruh keranjah buah di atas meja. Terlihat Yoongi yang tertidur pulas di sofa panjang. Liu Yu melangkah ke dekat ranjang Daijun dan mengusap pipinya.

"Daijun, cepatlah sadar. Aku rindu," ucapan Liu Yu membuat Daijun yang belum sadar meneteskan air mata. Seolah-olah dia mengerti maksud ucapan Liu Yu.

"Little bun, bangun sudah pagi," ucap Liu Yu membangunkan Yoongi dengan lembut.

"Ah, kakak sudah disini. Ayah dan ibu baru saja pulang," ucapnya sambil mengerjap-ngerjapkan mata melihat Liu Yu.

"Kau tidak pergi ke sekolah?" tanya Liu Yu lembut mengusap puncak kepala Yoongi.

"Tidak, kak. Ayah dan ibu mengizinkanku untuk tidak pergi sekolah hari ini, jadi aku bisa menjaga kak Daijun," ucap Yoongi menjelaskan.

"Mandilah dulu, habis ini kita cari makan di kantin rumah sakit setelah Johan kemari," pinta Liu Yu.

Saat Yoongi mandi, Johan datang membawa beberapa makanan.

"Makanlah," ucap Johan pada Liu Yu.

"Aku baru saja makan sebenarnya," jawab Liu Yu.

"Aku mendengar kau berjanji pada adik kecil. Setelah ia mandi kau akan mengajaknya makan," ucapan Johan benar.

Yoongi yang selesai mandi, melihat makanan di meja.

"Kak Johan, kau yang membawa makanan ini?" tanyanya.

"Iya, mari makan bersama," ucap Johan mengajak Yoongi dan Liu Yu makan.

---

Waktu sudah siang, Yoongi datang setelah menjemput adik perempuannya, Chaerin Hwang, yang baru saja pulang sekolah. Langkah anggun Chaerin yang manis memasuki ruangan Daijun dirawat, membuat Liu Yu memandangnya dengan tersenyum.

Chaerin melihat sosok Liu Yu dan membuatnya berlari menghampiri Liu Yu.

"Kakak, kakak kak Liu Yu kan? Apa kakak masih ingat aku?" ucap Chaerin sambil memegang tangan Liu Yu. Liu Yu sedikit kebingungan dengan pertanyan Chaerin.

"Ini aku, kak. Chaerin, caeyin kecil, kakak ingat?" cerocos Chaerin. Yoongi yang memandangi tingkah Chaerin pada Liu Yu bingung dengan pertanyaan-pertanyaan itu.

"Chaerin, berhentilah, mana mungkin kak Liu Yu mengenalmu," ucap Yoongi menenangkan Chaerin.

Liu Yu yang berusaha mengingat-ingat gadis yang berdiri di depannya.

"Iya, aku ingat," ucap Liu Yu cepat. Yoongi hanya duduk menjaga kakaknya, Daijun.

Chaerin mengajak Liu Yu berbicara di taman tak jauh dari ruangan Daijun.

avataravatar
Next chapter