webnovel

Kencan

Revia mengucapkan terimakasih karena Hedi telah bersedia mengantarkannya sampai restoran.

"Hati-hati di jalan." Revia tersenyum manis.

Pria itu membalas ucapan pengacaranya ini dengan senyuman lalu mengangguk.

Revia membuka pintu mobil, melambaikan tangan sebelum melangkah masuk ke dalam restoran.

Tanpa Revia sadari Hedi terus memandangi perempuan itu hingga lenyap dari pandanganya kemudian melajukan mobilnya menjauh dari restoran dengan kecepatan cukup tinggi.

Revia masuk memutuskan untuk mampir ke toilet, untung situasi dalam toilet lumayan sepi hanya ada beberapa orang berlalu lalang keluar masuk.

Sehingga perempuan cantik ini bisa leluasa mengecek penampilan dan remake-up.

Setelah dirasa sempurna Revia langsung keluar dari toilet.

Berjalan menuju meja pesanan Derby yaitu meja no 2.

Ternyata Derby sudah menunggunya dengan membawa sebuket bunga mawar biru.

"Udah barapa lama kamu nungguin aku disini?" Sahut Revia berhasil membuat Derby terkejut.

Bukan hanya karena kedatangan perempuan itu yang secara tiba-tiba tapi juga karena kata-kata "Kamu dan Aku"yang baru kali ini keluar dari bibirnya.

Pria itu memberikan sebuket bunga mawar biru pada perempuan cantik berstatus sebagai istrinya ini.

Jujur Derby merasa senang.

"10 menitan, Aku sengaja mampir ke toko bunga dulu buat beli bunga mawar favorit istriku tersayang."

Kali ini Revia yang terkejut dengan panggilan"Istriku tersayang".

Perempuan cantik ini tersipu malu, mendengar panggilan itu untuk kali pertama tentu membuatnya merasa tersentuh.

Revia mencium aroma bunga lalu tersenyum bahagia. "Harum , makasih ya. Kok kamu bisa tahu aku suka mawar biru?"

Derby menarik jemari lentik sang istri, mencium punggung tangannya.

"Dari background laptop kamu, Mau apapun gambarnya pasti ada mawar biru kan."

Revia kembali tersenyum. "You are an amazing husband, salut."

Derby mengecup bibir perempuan itu lalu mengedipkan sebelah matanya. "And you are a wonderful wife."

Tak begitu lama datang dua orang pelayan yang membawa menu spesial pesanan Derby, meletakkannya diatas meja dan pergi setelah menyelesaikan tugas.

Revia yang duduk disamping Derby, menyadarkan kapalanya pada bahu pria itu sambil merangkul tangan sang suami.

Derby dengan penuh perhatian menyuapi sang istri, Revia merasa bahagia.

Lalu memutuskan makan sendiri karena tak mau bermanja-manja didepan umum dengan disuapi.

-

-

-

Hedi mengambil dua kaleng Beer dalam kulkas, pria itu merasa kecewa karena ternyata pengacaranya tersebut sudah menikah dan tengah hamil.

Dia duduk dalam kegelapan di ruang tamu menyesap Beer dengan perasaan patah hati.

-

-

-

#Rumah Mr &Mrs Derby

Jam menunjukkan pukul 11 malam, Revia mengganti pakaiannya dengan gaun tidur.

Derby sendiri memiliki memakai hotpant.

Memeluk Revia dari belakang lalu mencium bahu Revia.

"Ngantuk." Bisik Derby.

Revia tersenyum karena mengerti maksud pria tersebut.

Dia membalikkan badan, merekapun berciuman.

Derby Manarik istrinya keatas ranjang, menindih istrinya sambil memperdalam ciumannya.

Desahan mulai tercipta disela ciuman mereka.

"Thank udah jadi seorang istri yang melengkapi hidup aku sehingga jadi lebih baik." ucap Derby setelah melepaskan bibirnya.

Revia membelai rambut sang suami. "Thank udah jadi suami terbaik sampai detik ini, i am so happy."

Keduanya kembali berciuman.

Dan malam ini keduanya tenggelam dalam percintaan yang begitu bergairah seperti biasa.

Revia membuka matanya, tersenyum bahagia saat memandang Derby yang tengah tertidur pulas sambil memeluknya.

Kondisi mereka masih naked dari balik selimut tebal.

Semalam mereka bercinta sampai beberapa ronde, sejujurnya Revia merasa cukup kelelahan memenuhi kebutuhan biologis suaminya ini yang luar biasa ini tapi itu sudah menjadi salah satu tugasnya sebagai istri.

Dan dia ingin membahagiakan pria yang dicintainya tersebut.

Revia melepaskan pelukan suaminya, beranjak dari ranjang lalu kembali memakai gaun tidurnya.

Masuk ke dalam kamar mandi.

Tengah asyik mandi shower tiba-tiba Derby bergabung mandi lalu memeluk istrinya dari belakang, mencium leher Revia erotis.

"Kamu mandi nggak kok ngajakin aku?" Desah Derby.

Meremas-remas kedua payudara istrinya tersebut.

Menciumi leher dan bahu Revia dari atas kebawah berulang kali.

"Males." Balas Revia singkat lalu melanjutkan membilas sampo.

Pria itupun tersenyum geli. "kok males?"

Revia membalikkan badan lalu melingkarkan kedua tangannya pada leher sang suami.

"Mandi sama kamu yang ada aku harus keramas lagi."

Kali ini pria itu tertawa. "Bukan cuma kamu doang yang harus keramas  aku juga, sayang."

Derby mencium kening istrinya."Yaudah, kita mandi bareng. Biar nggak keramas lagi aku mandi dalam bettub kamu di shower."

Pria itupun melepaskan dekapannya lalu masuk ke dalam bettub.

Lalu melakukan mandi besar menggunakan shower satu lagi.

Selesai mandi keduanya bersiap pergi ke kantor tapi serapan dulu, seperti biasa.

"Oh iya aku mau ngomong sesuatu, aku rasa kamu bakal kaget." Kata Revia santai sambil menyerahkan roti bakar isi selai strawberry pada suaminya.

Derby memakan roti bakar buatan istrinya tersebut.

"Ngomong apa?" Jelas sekali pria itu tampak tak terlalu penasaran.

Meminum segelas air dingin lalu melanjutkan makan roti bakarnya.

Revia menghembuskan nafas dan...

"Aku ngambil kasus Anyar Baru." Akhirnya mengatakan hal yang ingin disampaikan.

Derby tersedak, kembali meminum air.

Menoleh pada istrinya.

Jelas sekali ada raut tak suka dengan keputusan sang istri tersebut.

"Kenapa kamu harus ambil kasus itu juga?kamu kan bisa ambil kasus lain?"

"Ya, karena aku merasa tertarik. Awalnya aku nggak tahu kamu juga nangani kasus ini."

"Kalo aku minta kamu stop do it? how?"

"I can't , sorry."

Derby terlihat kecewa beberapa saat lalu kembali bersikap tenang.

Tersenyum sambil memegang kedua pipi istrinya.

"So don't stop."

Pria itu menyudahi sarapannya lalu mencium kening Revia pamit pergi kerja.

Meski tak bicara apapun Revia dapat merasakan kekecewaan juga kegalauan suaminya tersebut.

#Instansi The Top Golden lawyers

Derby menendang kaki meja kerjanya lalu berteriak mengeluarkan emosi, untung ruang kerjanya kedap suara.

Oby Jadi bingung kenapa pagi-pagi sahabatnya itu sudah sumbringan.

"Kenapa lagi ? Kesel nggak dapet jatah semalam dari bini lo hehe."

Mendengarkan gurauan sahabatnya Derby makin jengkel.

Melempar bola kertas tepat ke wajah pengacara tak kalah hebat dan populer darinya tersebut.

"Otak lo ya, mesum mulu."

"Sesama mesum dilarang menghujat." Protes Oby santai masih sibuk mengetik di laptopnya.

"Lo tahu nggak siapa saingan gue dalam kasus Anyar Baru?"

Oby langsung mengangguk." Istri lo kan."

Masih fokus mengetik pria itu menjawab dengan tepat.

Derby mengerutkan dahi.

"Sejak kapan lo tahu?kok nggak bilang." Nada suara Derby mulai emosi.

Masih dengan tingkah sentai Oby menjawabnya, berhenti mengetik lalu menghampiri sang sahabat.

Merangkul bahu Derby.

"Sejak gue lihat tampang kusut lo saat bertanya tadi." Tertawa puas.

"Gue si sebenarnya bukan emosi karena Revia ngambil kasus itu juga."

"Terus karena apa?" Oby jadi kepo.

Derby membisikkan sesuatu lalu Oby pun mengerti dan ikutan emosi.

"WHAT THE FUCK,Bro!!!

Tbc

Next chapter