1 Episode 1 Rambut pendek

Cekrik-cekrik suara gunting yang sedang memotong rambut. terlihat seorang gadis cantik didepan cermin sedang menunggu rambut nya selesai dipotong sambil cemberut disalon kecantikan ditepi jalan raya.

"selesai...zea cantik, jangan cemberut dong...tetep cantik kok meski berambut pendek"(ucap Rosa).

Rosa adalah pemilik salon yang merupakan langganan keluarga Zea sejak dulu, selain itu Rosa adalah sahabat Dina yang merupakan mama dari Zea saat masih sekolah menengah dulu.

"Maaa.....sampai kapan sih, mama minta zea buat potong rambut pendek terus, akukan juga ingin panjangin rambut juga...kayak teman-teman ku"(celetuk zea sambil cemberut jengkel).

"iya tu Din...benar kata anakmu, kan sudah selayaknya zea yang sudah remaja ini berpenampilan layaknya gadis seusianya, rambutnya panjang, pakai make up natural, rok cewek, gaun, long dress dan lainnya....masak rambutnya pendek dan pakai stelan kaos ma celana Mulu"(ucap Rosa).

"iya-iya nanti aku gak akan minta zea buat potong rambut pendek lagi alias boleh panjangin rambutnya dengan syarat jikaaaaa..."(sahut Dina dari pojokan yang sedari tadi duduk menunggu selesainya zea potong rambut).

"Jikaaa apaa....???" (ucap zea dan Tante Rosa bersamaan).

"Tentu saja jika aku sudah dapat anak laki-laki alias menantu/suami zea nanti."(ucap Dina).

"Mamaaa...uuhhh sebel deh, emang gak ada syarat yang ringan dikit apa...masak harus nikah dulu sih....mau panjangin rambut aja"(celetuk zea).

"gak ada...."(ucap Dina sambil tersenyum, meski dalam hatinya sendiri, dia janji ini yang terakhir dia minta anaknya potong rambut pendek).

"Huufff...sebel mama selalu saja begitu, terserah mama sajalah"(ucap zea sambil berjalan menjauh keluar salon setelah membersihkan diri dari sisa-sisa rambutnya yang menempel).

"Haiiiisss....kamu ni Din suka banget menggoda anakmu ya"(ucap Rosa sambil tepuk jidat).

"Pufff.....haha, iya-iya aku gak akan maksa zea potong rambut pendek lagi Ros, meski kamu tahu banget alasan mengapa aku sejak kecil mendandani zea seperti anak laki-laki"(ucap Dina).

"iya Din, aku tahu kamu sangat menyukai bahkan menginginkan punya anak laki-laki sendiri, tetapi sudah tidak bisa setelah menjalani operasi itu. meskipun begitu ini tidak adil buat zea Din"(ucap Rosa menasehati sahabatnya).

"iya Bu Rosa yang baweeeelll....janji ini yang terakhir, lagi pula zea sudah remaja sekarang"(ucap Dina sambil menyerahkan beberapa lembar uang untuk jasa potong rambut kepada Rosa dan berlalu pergi keluar salon menuju zea yang sejak tadi menunggu diluar).Rosa pun mengikuti Dian keluar salon untuk mengantar keduanya sampai tepi jalan raya.

Zea dan mamanya masuk kedalam mobil, untuk bersiap pulang kerumah.

"Tante Rosa terimakasih, Tante main kerumah dong ....biar zea punya temen ngobrol di rumah, mama papa sibuk terus sih...jarang ada di rumah, sekali pulang eee...suruh potong rambut. sebel gak siiihhh"(ucap zea).

"iya Ros....main kerumah ya, mumpung aku ma suami masih dirumah soalnya Minggu depan kita mau melakukan perjalanan bisnis lagi, kali ini lumayan lama Lo"(ucap Dina).

"ok cantik....besok tante usahain datang kerumah zea sayang, kita ngobrol-ngobrol bareng"(ucap Tante Rosa).

"assalamualaikum..Tante Rosa"(ucap zea).

"waalaimu'alaikum salam...zea sayang, hati-hati dijalan"(ucap Tante Rosa).

Mobil zea dan mamanya pun melaju dan jauh meninggalkan salon kecantikan milik Rosa.

*MACET BIKIN GERAH HATI DAN GERAH BODY

Sementara di keramaian jalan raya Jakarta yang super banget macetnya, membuat zea semakin jengkel. yuups begitulah Jakarta tiada hari tanpa macet. tetapi keduanya harus tetap sabar.

avataravatar
Next chapter