1 PROLOG, CAHAYA SANG PENCIPTA.

PROLOG.

Di suatu tempat yang sangat gelap seperti ruang hampa. 

Tak lama tampak terlihat cahaya yang sangat besar tiba-tiba saja muncul. Namun sinar dari cahaya itu tidak menyilaukan dan kemudian terdengarlah suara yang berkata,

Sungguh membosankan. Ini sangat sepi dan sunyi… Lalu siapa sekarang,Tuhannya!

Sinar cahaya yang seperti dilapisi beberapa kaca itu kemudian, tiba-tiba saja membelah diri menjadi 2 bentuk cahaya dan kembali terdengar berbicara yang tidak diketahui bahasanya.

Kemudian setelah itu salah satu dari sinar cahaya tersebut kembali membelah dirinya menjadi beberapa bentuk seperti buku dan pena.

Catatlah, terdengar suara menggema. Dengan cepat tiba-tiba saja pena itu menuliskan sesuatu di dalam buku tersebut. Kemudian dengan sekejap mata terlihat suatu kursi yang sangat besar dan menjalar terus ke bawah membentuk suatu daratan kemudian merambah membentuk air samudera. 

Seolah-olah daratan tersebut seperti pulau. Kemudian pulau itu seperti terangkat mengambang di atas samudera air, yang tiba-tiba saja dari bawah pulau itu terlihat beberapa tiang yang kemudian tercipta beberapa cahaya di samping-samping tiang tersebut.

Sinar cahaya yang berada di samping tiang-tiang di bawah pulau itu dengan seketika menjadi suatu wujud seperti manusia raksasa bersayap namun tetap bersinar. Hingga tidak terlihat bentuk wajah dan kulitnya, yang tampak dari makhluk itu hanya sinar cahaya yang terang benderang.

Kemudian beberapa makhluk cahaya itu tampak menopang tiang-tiang yang di bawah pulau itu di atas pundaknya, lalu berjalan diatas air samudera tersebut.

Pandangan beralih ke arah bawah dari air di dalam samudera tersebut. Semakin ke dalam pandangan semakin gelap tak terlihat, dan tiba-tiba saja tampak suatu tempat yang disinari seperti matahari yang dibawahnya terbentuklah suatu pohon yang sangat besar.

Sehingga sangking besarnya pohon itu tampak 7 dataran yang bertumpuk tumpuk, seolah-olah muncul dari batang pohon raksasa tersebut membentuk daratan yang bertingkat 7 lantai.

Daratan yang muncul dari batang pohon tersebut, terus saja melebar ke segala arah, membentuk bukit, gunung, sungai dan rumah yang seperti kastil-kastil pada umumnya. Namun, bentuknya berkali-kali lipat besarnya, dan terbentuk dari emas dan batu Zamrud serta intan berlian.

Tak lama muncullah beberapa sosok cahaya di setiap 7 dataran tersebut yang bersinar. Sosok-sosok cahaya tersebut, terlihat semakin banyak dan banyak lagi. Kemudian sosok cahaya tersebut serentak berkata,

Aku bersaksi tiada Tuhan selain dirimu, dan cahaya kebenaran adalah utusanmu.

Tiba-tiba saja, dari beberapa cahaya tersebut terlihat melesat terbang ke arah atas, dan kembali ke air samudera yang sangat gelap kemudian bersujud kepada daratan yang ada digotong oleh cahaya besar di pundaknya.

Tak lama terdengar suara berkata, kalian adalah para ruh yang aku pilih dan persiapkan untuk memilih hidup disini atau dunia, yaitu tempat yang akan aku ciptakan.

Tampak cahaya yang sepertinya ruh itu hanya diam dan bersujud di atas samudera air tersebut.

Kemudian pandangan kembali jauh ke bawah yaitu, tempat pohon raksasa yang menciptakan 7 dataran indah.

Jauh di bawah akar pohon itu tampak suatu tempat yang sangat menyeramkan dipenuhi oleh bara api yang menyalah dan menguap-nguap.

Setelah itu pandangan semakin menjauh lagi, menuju ke suatu ruang hampa yang gelap gulita.

Terdengar suara menggema berkata, Hai langit dan bumi datanglah kepadaku dengan suka hati atau tidak. Jika kalian patuh dengan panggilanku, maka bersatulah kalian.

Terdengar 2 suara yang menjawab, kami patuh dan datang dengan senang hati, Wahai sang pencipta.

Dengan cepat, tampak debu dan batu bersatu padu menjadi suatu dataran yang sangat besar membentang. Kemudian langit pun terlihat menjadi biru dan berawan, terlihat berlapis-lapis.

Di Setiap lapisan tampak air samudera seperti kejadian di awal. Namun samudera air kali ini membentuk 7 lapisan di atas langit-langit tersebut. Di langit pertama pun tampak seperti 7 pembatas seperti api kemudian menghilang seperti gas panas. 

Api-api tersebut menyatu menjadi seperti matahari, dan beberapa menjadi bintang-bintang dan bulan. Kemudian di atas bumi terlihat gersang yang ada hanya batu-batuan saja yang membentuk bukit-bukit dan gunung-gunung.

Tak lama terlihat matahari dan bulan berputar pada porosnya satu sama lain di atas bumi. Namun, perputaran mereka sangat lambat, sehingga bagian yang gelap ditutupi oleh bulan tampak dituruni oleh salju-salju seperti es dan kemudian dilelehkan oleh paparan dari sinar matahari yang tiba-tiba saja, mencair menjadi air.

Beberapa waktu kemudian bumipun ditumbuhi oleh beberapa rumput dan pohon, setelah mencairnya seluruh salju menjadi air dan tampak hanya ada 1 daratan yang tidak ditutupi oleh samudera air.

Tak lama terdengar suara berkata, tempat ini adalah porosnya dunia, dan sejajar dengan alam yang aku ciptakan diatas langit bumi ini.

Maka aku akan menciptakan beberapa makhluk untuk berjalan mengisi tempat ini.

Pandangan langsung tertarik ke atas dengan sangat cepat, yaitu tempat dimana para cahaya/ruh berada di atas samudera teratas.

Terdengar para cahaya atau ruh itu berkata, kami bersaksi bahwa kau adalah tuhan dari segala cahaya penciptaan.

Kemudian waktu pun berjalan kembali seperti semula yaitu, yang dikelilingi oleh matahari dan bulan diatasnya.

Beberapa waktu pun berlalu dengan cepat, tampak bumi kini telah diisi oleh beberapa hewan baik di dalam air bumi maupun dataran, yang kini mulai tumbuh besar di atas muka bumi melebar atau meluas.

Beberapa waktu kemudian. 

Di suatu daratan ke 7, di dekat puncak pohon raksasa.

Terlihat beberapa bentuk seperti manusia tampan dan cantik berkumpul. Perbedaan mereka dengan manusia pada umumnya yaitu, mereka memiliki sayap.

Tampak ada yang memiliki 2 sayap, 4 sayap, 8 sayap dan terus sebagainya. Bentuk mereka pun ada yang besar, sedang dan kecil.

Terlihat mereka semua sedang mendatangi suatu tempat ibadah, saling mengantri bergantian satu sama lain. Sepertinya tempat ibadah itu, sekali masuknya langsung muat hanya untuk 70 ribu makhluk tersebut.

Setiap makhluk yang keluar dari tempat ibadah itu, terlihat tampak senang dan pergi terbang menjauh.

Terlihat ketika ada satu makhluk yang keluar dari tempat ibadah itu. Langsung disambut oleh seorang makhluk lainnya yang bertanya dan berkata, 

Temanku, apakah ini sudah waktunya kita berpisah? Tanya makhluk yang sedang menunggu giliran kepada makhluk yang baru saja keluar dari tempat ibadah tersebut.

Ketika dia, baru saja ingin beranjak pergi. Terdengar suara yang menegurnya, kemudian dia tidak segera pergi seperti yang lainnya. Malahan menghampiri makhluk yang bertanya dan menjawabnya,

Benar, aku akan pergi ke bumi atau alam dunia. Disana aku akan bertugas dan juga beribadah kepada sang pencipta, Jawabnya.

Bersyukurlah, semoga kita bisa berjumpa kembali lagi nanti, Temanku, sahutnya.

Kemudian makhluk itu pun tersenyum, dan bergegas pergi dan terbang sambil berkata,

Terimakasih, Temanku. Semoga kita berjodoh dan bertemu kembali, ucapnya dan berlalu pergi dengan cepat terbang.

Makhluk yang menegur itu pun, hanya tersenyum melihat kepergian temannya tersebut. Kemudian berjalan masuk ke dalam tempat ibadah tersebut, dengan wajah yang sangat bahagia. 

avataravatar
Next chapter