1 Musim panas

Disuatu pagi yang cerah, aku membuka buku yang tidak sengaja didapatkan di sebuah toko.

Buku yang begitu tua, kubalikkan halamannya. Debu debu mulai berterbangan Menyatu dengan udara di angkasa.

_

_

"Kisah ini dimulai dari musim panas lalu,

Pada dahulu kala ada seorang penyihir yang sangat jahat. Ia tersenyum dan menyihir seluruh warga desa hingga mereka membeku dan hancur, konon karena kekejamannya itu ia dikurung di sebuah hutan yang teramat jauh, teramat sepi..dan teramat terjaga. Agar penyihir kejam itu tidak akan pernah bisa keluar dan merenungi segala nasibnya di sana..'

_

_

Aku membereskan tas ku kemudian melangkah memasuki hutan itu. Sekarang musim panas. Tidak ada yang bisa kulakukan selain mencari keberadaan penyihir itu.

Hari yang begitu fantasi, dimana aku berangkat sebagai pemburu penyihir mendapatkan berbagai berlian dan menjualnya.

_

Tak tak

Aku yakin disini tempatnya, Hutan itu begitu gelap rasanya tidak akan ada penerangan disana.

Aku mencium bau bau anyir dan berjalan perlahan. Rasanya mencengkam. Rasa takut menjalar. Terutama karena kabar angin penyihir itu begitu jahat.

Deg

_

Waktu berjalan , dan tidak ada kedatangan penyihir itu. Aku duduk di sebuah pohon. membuka bekal dan menatap makanan sisaku.

Aku harus segera mencarinya!!

Tak tak

Hari itu jauh lebih dingin dan mencengkam. Huh, itu sangatlah menjengkelkan'

Kurapatkan jaketku yang tipis dan berjalan perlahan. Rasa takut dan dingin seakan membunuhku.

Tes

"Suara apa itu??" seru ku segera menyiapkan tongkat sihirku. Apa itu penyihir??

Deg

Deg

Bukan itu hanyalah hewan, aku menghela nafas dan mengikuti hewan itu.

"A..apakah ini?" Terkejut nya diriku ketika melihat sebuah rumah yang begitu tua dan berdebu.

Glek

Aku berjalan perlahan-lahan, ingin segera menyelinap. Oh tunggu aku tidak pernah melihat wujud nya.

Penyihir itu begitu jahat dan juga sadis. untuk apa kutahu?

Srek

_

Pintu terbuka, terlihat sekali tempat itu sudah sangat tua. Tidak lama muncul seorang wanita tua dari sana.

Aku segera mengayunkan tongkat sihirku dan menyemburkan api kepadanya. Wanita tua itu tampak terkejut tetapi berhasil mengelak.

Benat benar penyihir luar biasa!!

Penyihir itu melihat kesana kemari, sembari itu aku bersembunyi di balik pohon dan tertawa gembira dalam hati.

Ternyata penyihir itu adalah wanita tua yang sudah pikun. Ia mengayunkan tongkat nya kemana mana.

Tongkat sihir ku ayunkan dan akhirnya segera membakar habis rumah tua itu.

Aku segera melarikan diri, namun samar samar aku bisa mendengar wanita tua itu berteriak histeris kemudian terdiam.

"Yes, dapat banyak emas lagi!!" serunya, seharusnya ia akan mendapatkan banyak hadiah karena berhasil menangkap penyihir itu.

Deg

_

_

Oh tidak..aku lupa membawa obatku dan jatuh pingsan. Perlu kau tau aku mengalami penyakit langkah. Dan jika tidak segera diobati maka akan mati..

_

"Uh.." aku membuka mata kemudian melihat ada seseorang di depanku. Ia sedang asyik membakar api unggun di depan.

Aku langsung terkejut tetapi tidak berteriak, itu adalah penyihir jahat itu. Langsung saja aku beralasan ia akan membakar ku dengan api itu.

Segera aku mengambil tongkatku dan menyihir pakaiannya agar terbakar.

Penyihir jahat itu terlihat kaget, syukurlah ia tidak akan bisa melaksanakan niat jahatnya!!

Penyihir itu berhasil memadamkan apinya , aneh nya ia tidak melawan ataupun berdiri. Ia hanya membakar api dengan santainya.

Aku bertukar membongkar tasku untung ia tidak melihat tasnya.

Dan dengan segera mendapatkan pisau , kemudian dengan segenap aku menancapkan itu pada tangan wanita itu.

Huh, meskipun terlihat cupu. Aku pernah membunuh goblin dan kau adalah penyihir paling jahat!!

Penyihir itu tidak melakukan apapun dan kemudian akhirnya ia berbalik.

Benar benar sudah tua, ia melihat ku dan ingin merabaku dengan tongkatnya.

Namun, aku terlalu risih dan malah melemparkan batu. Huh, bisa saja ia akan langsung membakar ku hidup hidup!!

Aku segera mencari jalan keluar dan pergi dari nya. Sementara ini aku hanya bisa bertahan hidup dengan melarikan diri.

Samar samar aku mendengar suaranya yang perlahan terisak menunggu siapapun yang datang.

_

_

avataravatar
Next chapter