1 Diselimuti rasa takut

"A..aku disini lagi..? " - tanyaku dalam hati.

Dibawah sinar malam, aku dan ayahku sedang berkendara menelusuri jalan. Entah sudah berapa lama kami berjalan, namun sepertinya kami hanya berputar-putar saja.

Kini hari mulai larut, aku merasa tubuhku seakan membeku akibat terpaan angin malam.

Lampu jalan yang berjarak jauh, pohon-pohon yang rindang hingga menutupi sinar rembulan membuat suasana tersebut menjadi menakutkan.

Suara-suara jangkrik, katak, dan siulan burung hantu menambah suasana menjadi semakin mencekam.

Sudah terlalu jauh kami berjalan, berbagai simpangan jalan kami lewati, namun kami masih saja berputar-putar ditempat itu. Hari bertambah larut, tidak ada seorang pun yang terlihat menelusuri jalan itu selain kami.

Hingga akhirnya kami menemukan seorang pedagang bensin yang sedang duduk termenung didekat dagangannya,tempat itu terletak di persimpangan jalan.

"Maaf kek, jalan ke kota A arah mana yah ?! "

Tanya ayahku sedikit berteriak. Kakek itu sudah bau tanah jadi wajar saja panca indra nya sudah mulai tidak berfungsi dengan seharusnya.

"Eng..ngapa dek..kaekek en..dak denger..?!! " - Ucap kekek tua dengan suara yang bergetar.

"Jalan ke kota A kek. " - jawabku.

"Eee..Kota A beloek kirie aja dek.." - Jawab kakek itu dengan mengarahkan tangannya kejalan tersebut.

Kami pun kembali melanjutkan perjalanan dengan mengikuti arah yang ditujukan oleh kakek itu. Sebelum beranjak dari situ, tidak

lupa kami mengucapkan terima kasih kepada sang kakek.

Tetapi ada yang aneh. Setelah kami telusuri jalan yang ditunjuk oleh kakek itu, tetap saja kami malah kembali ketempat semula.Tempat awal dimana kami bertanya kepada sang kakek. Aku pikir aku salah mendengar ucapan kakek tersebut, ayah pun juga berpikir demikian dan kemudian kami pun memutuskan mengambil jalan yang ada disampingnya.

Tapi sungguh anehnya tetap saja sama, kami masih saja kembali ke persimpangan jalan tersebut. Yang lebih anehnya lagi, saat kami

mau bertanya kembali kepada kakek itu, kakeknya sudah 'TIDAK ADA' beserta tempat dagangannya.

" 𝘛𝘩𝘪𝘴 is 𝘤𝘳𝘢𝘻𝘺 ?!! Apa tadi hanya halusinasi semata 𝘈𝘢𝘳𝘨𝘩𝘩 !! "

Pikiranku menggila. Hal itu membuat kami kaget dan aku pun mulai ketakutan, begitu juga dengan ayahku.

Kami pun bergegas pergi dari tempat tersebut. Saat itu ayahku berkendara sedikit ngebut, hingga akhirnya...𝘉𝘳𝘶𝘬 !!

__________________________

_____

Ditempat lain...

Disebuah gubuk tua ditempat terpencil dengan pohon lebat disekelilingnya. Gubuk tersebut terlihat rapuh dengan dinding yang sudah terkelupas dari tempatnya.

Saat kita telusuri kedalam, ternyata terdapat makhluk hidup yang tinggal. Yang ku maksud bukan laba-laba, tikus, atau binatang mengerikan lainnya.

Jika ku terangkan, ia sedang berdiam disebelah kiri dari pintu tempat masuk. Terlihat seorang dengan jubah hitam usang duduk bertumpu dengan kedua tangan yang ia letakkan di kakinya.

Ia tampak sedang berusaha berkonsentrasi dengan sebuah bola kristal menyala terang didepannya. Disisi kanan gubuk pula dipenuhi dengan buku-buku yang tersusun rapi di rak nya, namun tampak dipenuhi oleh habuk yang menumpuk.

Pesan penulis :

"Ada yang bisa menebak apa yang telah terjadi??

Silahkan tulis di komentar!😃

Halo para pembaca!!

Sebelumnya, saya mengucapkan terima kasih kepada Para pembaca yang sudah berkunjung untuk membaca karya yang telah saya tulis

Saya memohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan atau penyampaian, karena ini adalah pengalaman pertama saya.

Saya hanya seorang pemula yang ingin membagikan hobi saya dalam menulis cerita.

Sekali lagi saya memohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan.

Dan jika ada kata-kata yang tidak kalian pahami, boleh ditanyakan di kolom komentar.

Author akan coba menjelaskan semampu Author .

Itu saja yang mau Author sampaikan..

Terimakasih untuk waktunya

Happy reading!!🎉

avataravatar
Next chapter