52 Polisi sudah memeriksa semua, saya berharap pelakunya akan tertangkap.

Malam itu, orang suruhan Pak Karta akan memulai aksinya, Dengan mengendap-endap, mereka memasuki area yang di jadikan sebagai kandang bebek dan tambak ikan, mereka mulai menyebar racun pada makanan bebek, dan tambak ikan tersebut, setelah selesai, mereka tertawa dan meninggalkan tempat itu.

.....

Pagi harinya, seperti biasa, Pak karman memantau bebek-bebeknya, dia akan melepaskan bebek-bebek tersebut, agar bebek-bebek itu bisa berenang di tambak ikan, mengutip telur-telur mereka yang berjumlah hampir tiga ratus butir, lalu membersihkan kandang.

Tapi alangkah kagetnya Pak Karman karna menemukan semua bebek dan ikannya mati, Pak Karman terduduk, dia membayangkan kerugiannya lebih sepuluh juta rupiah, dari hasil penjualan telur saja dia bisa memperoleh hampir tiga ratus ribu

perhari, sekarang.. tak tersisa sedikit pun.

Pak karman bingung, bagaimana caranya dia akan membiayai kuliah putrinya nanti, sementara modal untuk beternak bebek dan tambak ikan belum lunas semuanya, Pak Karman mendapatkan modal itu dari pinjaman KUD, dia juga bingung, bagaimana caranya dia akan melunasi hutang-hutangnya, dengan perasaan sedih, dia pulang, dan memberi tahu istrinya dan anaknya.

Akhirnya mereka pergi ke lokasi tersebut, setelah melihat semuanya, Tuti menelfon Said.

"Said... semua ikan dan bebekku mati." Kata Tuti.

"Apa? mati? apa kamu berfikir seperti yang ku fikirkan? " Tanya Said.

"Maksudmu.. semua ini ada hubungannya dengan Pak Karta? "Tanya Tuti.

"Aku yakin" Jawab Said pasti.

"Kau lihat saja nanti, jika dia datang kerumahmu dan menawarkan bantuan, berarti dia pelakunya. aku akan memberi tahukan kakakku" Kata Said.

Said menelfon Bayu dan memberi tahunya kejadian itu. Bayu langsung menuju lokasi dengan membawa beberapa orang polisi.

Pak Karta yang sangat senang dengan berita yang dibawa anak buahnya

sore itu, dia kerumah Pak Karman, sambil berbasa basi dia menanyakan keadaan Pak Karman

" Pak Karman.. bagaimana keadaannya? Saya dengar, bebek dan ikan ikan Pak Karman mati.. apa mereka semua terserang penyakit? jika Pak Karman butuh bantuan dana.. saya sangat bersedia membantu, soalnya Pak Karman kan belum bisa meminjam lagi di KUD. " katanya dengan senyum licik.

" terima kasih Pak Karta, bukan maksud menolak, tapi saya masih bisa berusaha yang lain. lagi pula, mereka tidak terserang penyakit Pak Karta, tapi diracun" jawab Pak Karman

"Bagaimana Bapak tau kalau mereka di racun" Tanya Pak Karta penuh selidik.

"Polisi sudah memeriksa semuanya, saya berharap.. pelakunya akan segera tertangkap.

tiba-tiba Pak Karta pucat pasi saat mengetahui kabar bahwa kejadian ini sampai ditangani oleh polisi. Dia tidak menyangka akan hal ini. Dia tidak mempertimbangkan kalau hal ini akan sampai ke polisi.

Melihat Pak Karta yang cemas, Pak Karman bertanya..

"Ada apa Pak? sepertinya Bapak sakit? "

"Tidak, tidak apa-apa. Oh ya Pak Karman.. Saya permisi dulu, kalau masih butuh bantuan saya bersedia membantu "Jawabnya sambil berdiri.

"iya.. terima kasih banyak Pak! "Kata Karman.

Tuti yang memperhatikan Pak Karta dari dalam, tersenyum penuh arti.. ternyata benar.. dia semakin yakin bahwa semua adalah ulah Pak Karta.

Tuti pun memberi tahu Said tentang hal itu.

"Said, dugaanmu benar, Pak Karta baru saja kerumahku, dia menawarkan bantuan pada Ayahku. "

"Lantas.. ayahmu menerimanya? "Tanya Said cemas.

"Tidak, ayah menolak bantuannya. Oh ya, begitu ayah mengatakan kalau kasus ini telah di tangani polisi, dia langsung pucat, dan gugup ". Kata Tuti tertawa, Said pun tertawa mendengarnya.

......

Sesampai di rumahnya, Pak Karta tampak gusar, dia tidak menyangka, kalau Pak Karman sampai melaporkan hal ini pada polisi, dua terus saja mengumpat umpat.

Melihat Pak Karta sedang gusar, Istri pertamanya bertanya..

"Ada apa pak? kok tampak gusar begitu? " Tanya perempuan itu.

"Bukan urusanmu buk, nggak usah ikut campur" Katanya kesal. Istri pertama Pak Karta langsung terdiam, sementara Istri ke tiganya tampak senang melihat Pak Karta yang tampak panik, dia berharap agar laki-laki itu bisa mendapat pembalasan dari seseorang.

Pada malam harinya beberapa oeang polisi datang ke rumah Pak Karta, Polisi itu mengatakan kalau mereka telah menangkap kaki tangan Pak Karta, dan mereka mengakui kalau mereka adalah suruhan Pak Karta. Akhirnya Pak karta di gelandang ke Polsek, sebelum dikirim ke polres esok paginya.

Setelah di selidiki, tertanya, kejahatan Pak Karta hanya itu saja, akhirnya dia juga mengakui kalau dia juga yang membakar rumah keluarga Istri ketiga nya dan menghancurkan usaha keluarga istri ke duanya, Selain memdapat hukuman beberapa tahun penjara, Pak Karta di minta untuk membayar semua kerugian yang di timbulkannya, begitu juga dengan kerugian ayah Tuti.

Pak Karman dapat bernafas lega, karna dia bisa kembali melanjutkan pendidikan anaknya.

Istri ke dua dan ke tiga Pak Karta pun ingin membebaskan diri darinya, dengan berat hati, dia terpaksa menceraikan kedua istrinya itu.

Tuti amat bersyukur, dirinya terhindar dari laki-laki itu, dan dia juga bersyukur, akhirnya mereka bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

avataravatar
Next chapter