1 Lukisan Kuno

Matahari bersinar terang dan burung-burung tengah asik berkicau ria.

Di salah satu rumah, Arion Adhitama tengah memandang burung-burung yang bertengkar di dahan pohon. Mulut kecil bersenandung seakan membalas kicauan mereka. Dia mengunyah permen karet yang baru saja dibeli di minimarket. Membiarkan rasa manis itu menjalar di indra pengecap.

Dia mengingat kembali pertengkaran dengan kakak pertama. Arion menghela napas ringan. Tiada kata berdamai saat dia dipertemukan dengan Rimi. Mengingat kejadian tadi malam membuat rasa malasnya semakin banyak.

Sungguh , dia hanya ingin hari-harinya damai tanpa ada pertengkaran sedikit pun. Kalau bisa, Arion ingin sekali memusnahkan Rimi di dunia ini.

" Bosan Sekali " Suara lembut terdengar dari remaja itu.

Perutnya berbunyi nyaring, Cacing-cacing mulai berdemo di sana membuat rasa nyeri tiba-tiba menyerang perutnya. Arion ingin sekali keluar kamar sekedar mengambil beberapa makanan. Namun, dia tak mau bertemu Rimi sementara waktu.

Ini rumah kakeknya, Tentu berbeda dengan rumahnya. Di mana Arion membuat dapur mini di kamarnya agar tidak terlalu sering bertemu dengan keluarganya. Dalam pikirannya, mengapa dia ada di rumah kakek? Seingatnya ia masih tidur cantik di atas kasur. Namun, setelah dipikir-pikir. Rumah kakeknya tidak terlalu buruk. Walau komplek perumahan tetapi suasananya begitu tenang.

Baguslah, setidaknya tidak ada tetangga yang menyalakan musik DJ atau Koplo dalam volume full hingga gendang telinga pecah.

kampret memang kalau punya tetangga seperti itu.

....

Waktu berjalan begitu cepat. Akhirnya tidak ada orang di rumah sehingga membuat Arion keluar dari sarangnya. Mengendap seperti pencuri menuju dapur. Mengambil beberapa makanan di lemari pendingin.

" Arion " Bagaikan di sambar petir di siang hari. Dia bersumpah barusan mendengar suara gemuruh saat kakeknya memanggil. Arion pun menatap kakek. Disana, pria paruh baya itu tengah tersenyum kearahnya.

" Kakek " rengek Arion sambil mengelus dadanya. Melihat kelakuan cucu kesayangannya membuatnya terkekeh geli. Berulang kali meminta maaf agar Arion tidak marah.

....

Di Gunung Heaven Water[1]Sinar rembulan bersinar menerangi pemukiman warga. Disisi bukit terdapat lembah yang begitu menawan.

Setidaknya malam ini tak turun hujan sehingga warga dapat beraktivitas seperti biasa. Beberapa rombongan prajurit berbaris memanjang seakan membuka jalan di tengah laut manusia.

Di atas kuda hitam, sosok pria tampan tengah menungganginya.

" yang mulia " semuanya berteriak mensanjung-sanjungkan namanya. Achazia Delana Evano, pendiri kerajaan Gold Stone[2]. Pria berusia 25 tahun yang berhasil membuktikan jika ia layak menjadi seorang Raja.

Di luar pemukiman, dibalik tembok kokoh menjulang tinggi. Berbagai jenis makhluk aneh selalu berkeliaran di malam hari. Makhluk ciptaan Pandora[3], Orang yang mengkibarkan bendera perang kepada seluruh kerajaan.

pemukiman ini disebut Pinus dan pemukiman ini para warganya bekerja sebagai pengerajin dan petani.

Owl[4], Ruang sang penasehat agung. 50 murid didiknya kini tengah sibuk mempelajari isi buku yang baru saja diserahkan oleh Elzi Fran.

" Saya mendengar bahwa anda mendapatkan mimpi jika saya akan menemukan ksatria yang akan mendampingi saya untuk mengkalahkan Pandora ".

Beberapa murid berbisik-bisik mendengar perkataan sang Raja barusan.

Perhatian mereka tertuju pada penasehat agung. Berwajah tampan, mengenakan jubah batik merah motif Garuda yang membungkus tubuhnya dengan kain hitam yang memberi penekan pada dada bidangnya, rambut berwarna putih susu, dan sebuah jepit berbentuk naga menghiasi surai putihnya.

Tatapannya penuh dengan kesopanan dan keramahan. Elzi Fran, dia keturunan bangsawan yang sudah diramalkan akan menjadi penasehat kerajaan sejak kecil.

" ya, yang mulia. Pria tampan penuh kegigihan, setia dan bertanggung jawab. Dia Ksatria paling sempurna ".

" sayangnya dia tidak berasal dari dunia kita. Dia berada di dunia penuh akan teknologi yang lebih maju dibandingkan kita ".

ketika menjelaskan, senyuman ramah di wajah Elzi Fran semakin terlihat.

Kata-kata Elzi membuat Achazia semakin penasaran akan sosok Ksatrianya. Penuh kegigihan, setia dan bertanggung jawab. Bintang Emas merupakan lencana yang pantas untuknya.

.....

Bagi orang kebanyakan, jika benda kesayangan mereka telah dirusak kemungkinan mereka akan menjadi marah dan meminta ganti rugi. Arion sekarang dalam situasi tersebut. Baru saja dia menumpahkan soda keatas lukisan kesayangan kakek. Perlu diingatkan, kejadian itu murni ketidaksengajaan. Dia tidak bisa menyembunyikan bahkan membersihkan noda tersebut.

Dia berdoa, semoga saja ia tak mendapatkan ceramah panjang yang membakar kedua telinga nya.

Srettt! ( Suara benda bergeser )

Arion berusaha berpikir positif, menenangkan dirinya dari rasa takut. Tidak peduli jika dia berteriak sekarang, hantu itu pasti akan tetap menakutinya.

" jangan-jangan itu hantu penghuni lukisan ".

Menggelengkan kepalanya dengan gusar, Arion merasa sangat menyedihkan. Bisa-bisa dia akan menjadi gila secara mendadak. Arion tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya. Tiba-tiba saja dia seperti tersandung hingga menumpahkan soda.

Menghela napas dalam-dalam, Arion membalik lukisan tersebut dan langsung berlari menuju kamar. mengusap dada yang berdetak begitu cepat dan berkata:" aku mungkin akan menjadi gila ".

Mendesah dalam-dalam, Arion menutup kedua matanya saat melihat sosok pria berjubah berdiri dihadapan nya.

" Jangan bunuh aku ".

" Ah, Ka Arion. Kenapa bertingkah aneh? " setelah terdiam beberapa saat, terdengar suara adiknya.

" Ka-kau tidak me-lihat nya? " menatap Riri dihadapannya, Riri tersenyum lebar.

" Kakak takut hantu, ya? " melangkah lebar kedepan, Riri menyeringai jahil.

" Ha ha, apa yang kamu katakan? kakak todak takut hantu " Arion menggelengkan kepalanya dan tersenyum paksa.

" Kakak... " menatap wajah Arion, Arion mendesah. Mereka terdiam beberapa saat, kemudian Riri melanjutkan perkataannya:" ...sepertinya kakak udah gak waras ".

" Dasar adek gak ada akhlak ".

Riri menunjuk jari tengahnya kepada Arion, tepat saat Arion menoleh kembali kearahnya. Mendadak kata-kata kasar keluar dengan mulusnya dari mulut kecilnya. Terdiam, Arion menyadari kesalahannya.

Bersiaplah, sebentar lagi akan mendapatkan ceramah dadakan.

[1]. Heaven Water : Nama gunung suci yang dipercaya menjadi tempat singgah para bidadari cantik.

[2].Gold Stone : Nama kerajaan yang dibangun oleh Raja Achazia Delana Evano. Dinamakan Gold Stone karena saat membangun kerajaan, mereka menemukan batu emas di titik pembangunan kerajaan.

[3].Pandora : Wanita cantik yang menyembah iblis, menyukai keabadian.

[4].Owl : Nama ruang penasehat Agung yang menyukai burung hantu. selain itu, penamaan Owl juga dikarenakan Elzi Fran seperti burung hantu.

avataravatar
Next chapter