webnovel

Rasa Sakit Wanita

Beberapa jam kemudian, Florida.

Samael membawa Laelia dengan pelan saat masuk ke rumah sakit, sementara Lucy dan yang lain hanya tertawa kecil melihat reaksi keduanya disana.

Bagaimana mengatakannya, Samael terlihat sangat peduli pada Laelia, dan itu benar-benar mencerahkan pandangan para wanita disana.

"Melihat Samael seperti ini, itu agak menyegarkan. Tidak ada dominasi, tidak ada penekanan, dan tidak ada keseriusan. Hanya ada kasih sayang dan kelembutan pada istrinya....aku agak iri." kata Lucy disana.

Dia menghembuskan nafasnya panjang. Dia ingin seperti itu, tapi sayangnya itu tidak mungkin. Masalah perusahaan adalah salah satunya, dan masalah hak di rumah yang berantakan juga adalah masalah lainnya.

Masih ada juga tekanan kuat dari Har, itu benar-benar membuat Lucy merasakan tekanan super besar!

Sebagai seorang wanita, keadaan Lucy memang sangat buruk....

"Ayolah semuanya, masuk."

Meskipun ada banyak tekanan, tapi jelas Lucy masih memiliki kemampuan untuk menyembunyikan masalah itu dibawah wajahnya yang cantik itu.

Orang-orang sekelas Lucy memang seperti ini, tidak ada yang tahu apakah akan ada topeng dibawah topeng itu.

Bahkan Agnes dan Chelsea tidak merasakan keanehan pada Lucy dan segera maju menuju Samael disana...

Beberapa menit berjalan, akhirnya kelompok Samael bertemu dengan Atira yang duduk di kursi tunggu depan ruang UGD, dan dia terlihat lesu disana.

Wajahnya sangat kuyu, lingkaran mata hitam terlihat jelas disana, dan Atira benar-benar terlihat seseorang yang kekurangan gizi disana!

"Atira, apa kabar?" tanya Laelia setelah melepaskan diri dari Samael.

Atira mengangkat kepalanya dan terkejut saat menemukan bahwa dia menemukan Laelia yang sudah datang dan duduk di sampingnya sekarang.

Dengan gemetar dia membentuk senyumannya: "Ahh, Lia, kau akhirnya datang. Maaf merepotkanmu."

"Samael juga, dan yang lain....kalian sampai sejauh ini untuk keluargaku, maaf dan terima kasih."

Samael menghela nafas saat dia duduk di sisi samping Atira yang lain: "Bagaimana keadaan suamimu sekarang?"

Meskipun dia terlihat tenang, tapi dalam hatinya, dia benar-benar sedikit bersalah pada Atira....hanya sedikit, mungkin dalam jarak antara jari telunjuk dengan jari jempol.

Lagipula yang salah pada awalnya adalah Suami Atira sendiri, dan dia benar-benar tidak merasa apa yang dia lakukan salah!

.... Meskipun itu memang agak berlebihan.

"Tris mengalami pendarahan besar karena beberapa tulang rusuknya yang patah menembus organ dalamnya. Operasi sudah dilakukan dan dia sudah melewati masa kritis..."

"Dia juga mengalami patah tulang di lengan kiri dan kaki kanannya dan itu dibutuhkan waktu yang lama untuk sembuh. Itu bukan masalah besarnya, tapi yang bermasalah adalah....dokter mengatakan bahwa Tris, tidak bisa menjadi laki-laki lagi!"

Atira menutupi wajahnya dengan kedua tangannya dan menangis, "Ohhhh, Tris yang malang! Apa yang telah kau lakukan sampai harus seperti ini! Orang-orang yang melakukan ini terlalu keterlaluan !!!"

Disana, Laelia menatap Samael yang terbatuk beberapa kali sampai akhirnya dia mengalihkan topik: "Atira, jangan sedih."

Dia mengelus punggungnya yang terlihat tertekan disana dengan lembut saat mengatakan: "Polisi pasti akan menindak masalah besar ini."

....Hanya bercanda. Polisi seharusnya tidak akan mendapatkan hasil karena sogokan dari Har disana.

Bahkan jika ada bukti yang ditemukan, mengingat identitas Har, apakah masih mungkin untuk dikemukakan dalam sebuah media?

Mustahil! Itu tidak mungkin terjadi !!!

Ngomong-ngomong, dalam hati Samael, dia bahkan mendengus jijik dan berbisik dalam hati: "Orang-orang yang bersalah akan mendapatkan balasannya dengan cepat. Apalagi orang-orang seperti dia, itulah INSTAN KARMA!"

Ketika Samael melakukan ini, Lucy juga datang dan bertanya: "Lalu Kak, jika suamimu tidak bisa menjadi laki-laki, itu artinya kau...."

"Tidak mungkin untuk, membuat keturunan." Atira menangis lebih keras saat memeluk Laelia disana.

Keinginan terbesarnya adalah untuk memiliki seorang anak. Selama bertahun-tahun dia menantikan bahwa perutnya akan membuncit layaknya Laelia dan ibu-ibu hamil lainnya....

Dia menahan tekanan karena tidak hamil selama bertahun-tahun, selalu bertahan, dan terus bertahan...

Tapi sekarang, keinginan itu telah musnah !!!

Tres, suaminya sudah menjadi sayuran yang lemah. Bahkan dokter mengatakan hal seperti itu, dan itu artinya sudah jelas bahwa dia tidak akan bisa memiliki seorang anak....

Laelia merasakan sakit di hatinya, begitu pula dengan Lucy. Agnes dan Chelsea yang juga sama-sama seorang wanita juga merasakan ini.

Mereka merasakan sakit di hati Atira sehingga mereka tanpa sadar sama-sama menangis pada saat ini....

Samael ditinggalkan lagi, tapi dia tidak peduli dan malah memilih untuk memeriksa keadaan Tris melalui jendela di pintu masuk ruang UGD disana.

Melihat wajah pria paruh baya yang masih melekat dan sama seperti sebelumnya, Samael hanya mendengus dingin.

"Meskipun Atira akan tersakiti, tapi itu lebih baik sakit sementara dibanding sakit berlama-lama. Tidak mungkin Atira akan menerima konsep Poligami seperti Lia ku."

Memeriksa tanggal di ponselnya, dia berbisik: "Kemungkinan seminggu lagi. Intinya, saat dia sadar, rencana pembongkaran sifat Tris ini akan dilaksanakan tepat di hadapan Atira!"

"AHhhhHhHHHh....Aku sangat menantikannya, hari dimana kebenaran itu terbuka!"

Tapi pada saat yang sama, Samael menekan hatinya dan berbisik dengan aneh: "Rasanya agak misterius...Kenapa aku merasakan sangat senang ketika akan melihat sebuah rumah tangga hancur karena diriku sendiri?"

"....Apakah aku sudah merosot sejauh ini sekarang ?!"

"Tidak, tidak, tidak....itu tidak mungkin!" Samael menggelengkan kepalanya berkali-kali disana saat akhirnya pandangannya menjadi tegas!

"Aku jelas bukan seorang yang suka menghancurkan rumah tangga seseorang hanya karena si istri itu adalah seorang wanita cantik!"

Next chapter