webnovel

Kemungkinan Tidak Terbatas

Hari-hari Samael dan Laelia berlalu dengan mulus tanpa ada hambatan, atau bahkan bisa dikatakan terlalu mulus sampai-sampai itu agak membosankan.

Laelia baik-baik saja karena dulunya dia hanyalah seorang Saint yang hanya berfungsi seperti Vas, dan Paus yang biasanya bertindak di depan para penganut. Jadi keseharian seperti ikan asin ini, Laelia tidak merasa aneh.

Dia hanya akan belajar dengan Atira tentang aspek rumah tangga, seperti memasak, mencuci, membersihkan rumah atau bahkan menyambut Samael yang pulang kerja.

Tapi untuk Samael sendiri, dia agak resah. Masa awal baik-baik saja sebagai pekerja kantoran, tapi semakin lama dia bertindak, semakin bosan dia akhirnya karena dulunya dia biasa melihat daftar isi perkembangan seluruh perusahaan, dan bukan hanya satu sektor department saja.

Tentu saja ada masa-masa dia senang menjadi seorang pekerja kantoran, misalnya saat dia melihat bahwa Oliver dan teman-temannya diperiksa ketat oleh Department Audit Internal, dan akhirnya mereka diberhentikan tak hormat karena beberapa alasan.

Mereka dicurigai mengeksploitasi tenaga kerja karyawan lain dengan sewenang-wenang demi kesenangan dan kemudahan mereka sendiri, dan diketahui bahwa mereka memiliki beberapa suap kotor dengan dana Perusahaan.

Perusahaan pasti punya serangga busuk, jadi Department Audit Internal dengan tanpa ragu memecat mereka. Lagipula itu adalah tugas mereka!

Dan tentu saja, karena ini pula, seluruh Perusahaan waktu itu mengalami pembersihan besar-besaran. Samael bahkan tidak perlu berkedip membuat alasan, karena dia pada dasarnya bersih, dan dia memiliki kesan baik di mata Kepala Department miliknya sendiri~

Ada dua hal lain yang agak membuat Samael tak terduga selama sebulan berada di Dunia ini.

Pertama adalah Isaac. Orang ini, dia tampan, dan dia memiliki otak yang bagus, tapi terkadang dia terlalu panas yang membuatnya sering berganti-ganti perusahaan.

Samael merasa dia pria yang menarik, karena orang seperti ini biasanya adalah seorang yang pasti berhasil jika dia berwirausaha mandiri dengan membuka perdagangan sendiri dibanding bekerja dibawah tangan orang lain.

Hanya saja, Isaac merasa itu terlalu beresiko. Samael sedikit kecewa saat mendengar ketakutannya, tapi saat dia mendengar rencananya jika semisalnya dia membuka perusahaan sendiri, mata Samael langsung berbinar!

Isaac, dengan nama asli Isaac Coulson adalah seorang jenius! Hanya saja dia takut untuk bergerak maju yang merupakan kendala bagi semua jenius di Dunia Wirausaha ini.

Samael mencoba untuk mencuci otaknya, tapi gagal. Isaac masih takut.

Tapi selama sebulan cuci otak ini, Samael bisa merasakan bahwa Isaac memiliki kecenderungan untuk mulai mengikuti instingnya sendiri.

Adapun masalah Dana, Samael berencana untuk menawarkan bantuan dengan prospek saham akan memiliki 30% secara keseluruhan.

Yup, masalah Isaac hanyalah sebuah batas acara yang lumrah. Orangnya sangat humble dan tajam. Samael merasa sangat nyaman saat berbicara dengannya sebagai orang yang "sejajar"

Adapun hal kedua, itu adalah kelakuan Laelia yang benar-benar terlihat seperti Istri Patuh yang berbudi luhur. Dia benar-benar berdedikasi hanya padanya, dan itu membuat suasana dingin di hati Samael menghangat dibawah senyumannya.

Ditambah, Laelia sekarang terlihat tidak takut untuk melakukan kontak intim dengannya. Ciuman dan beberapa nakal lainnya seperti mandi bersama masih oke, tapi sepertinya dia masih mempertahankan keperawanannya dengan ketat.

Sebagai seorang Saint, itu adalah sesuatu yang wajar. Dan Samael tidak terlalu terburu-buru, karena Laelia berbeda dengan istri-istrinya yang lain.

Keduanya sekarang berada di perahu yang sama dan dengan tujuan yang sama. Hanya waktu yang akan membuktikan segalanya....

Dan sekarang, hari baru dimulai dibawah senyuman hangat dari Saint yang benar-benar mengerti dirinya.

"Kau tahu, hari ini adalah hari dimana aku akan bertemu dengan Ketua Umum Perusahaan, dan menyampaikan persentasiku kepadanya Sayang~"

Samael meminum kopinya dan berkata lagi, "Satu bulan batas atasku akan terpenuhi, dan pertemuan ini akan membuktikan bahwa aku layak menjadi General Manager Perusahaannya !!!"

Laelia yang ada di bagian dapur samping meja makan tiba-tiba tersenyum dan memberikan selamat, "Itu hebat, aku akan mendoakanmu untuk kesuksesan presentasi itu."

"Ohhhh, apakah ini baptisan dari seorang Saint? Kalau begitu itu pasti akan berhasil !!!"

Laelia juga tertawa mendengarnya, "Aku sekarang istrimu, bukan Saint. Jadi ini adalah doa dari seorang Istri yang ingin Suaminya berhasil~"

"Hahaha, aku benar-benar senang saat mendengarnya."

Keduanya akhirnya makan bersama dengan hangat, tapi Samael tiba-tiba bisa melihat bahwa sorot mata Laelia sedikit....sepi?

"Ada masalah, Lia? Katakan jika ada masalah padaku." Samael mengambil tangan Laelia dan bertanya dengan prihatin.

Kepala wanita muda itu digelengkan dan bibirnya terbuka, "Bukan masalah besar. Hanya saja, aku agak merindukan Lucy. Atira seperti ibuku, dan Lucy seperti Kakak Perempuanku."

"Dulu, aku hanyalah seorang anak yatim piatu di sebuah gereja. Tapi karena kemampuanku, aku diangkat menjadi Saint dan keduanya adalah orang yang mengawasiku tumbuh."

"Atira... Meskipun dia berbeda di Dunia ini dan bahkan sudah berumah tangga, tapi aku masih bisa melihat bayangan Atiraku. Hanya Lucy, yang aku tidak tahu dimana dia...."

Samael mendengarkan dengan cermat, lalu dia berkata: "Alam Semesta Paralel berisi kemungkinan yang tidak terbatas Lia. Mungkin saja, Lucy tidak ada di Dunia ini? Atau bahkan jika ada, dia seharusnya berbeda dengan Lucy yang kau kenal."

"Aku tahu....aku hanya penasaran dan rindu padanya."

Melihat wajah sedih istri kecilnya, Samael akhirnya berdiri menuju belakang kursi Laelia, lalu memeluknya dari belakang sembari bibirnya berbisik di telinganya.

"Kesepian bukanlah masalah terbesar manusia, tapi jarak yang membatasi itu semua adalah masalahnya. Tapi Lia, kita tidak boleh terpuruk hanya karena itu."

"Ada Aku disampingmu, dan disampingku ada dirimu. Di Dunia yang asing ini, kita akan selalu bersama."

Laelia mengambil tangan Samael dan memejamkan matanya, keduanya benar-benar menikmati momen ini, sampai saat....

Dang!

Jam kuno di rumah berbunyi, dan Samael terkejut sehingga dia melihat bahwa dia....akan terlambat?

"Waktu memang kejam, padahal satu langkah lagi aku bisa menembus hati istriku!"

"Fufufu, Tuhan masih tidak memberikan kami kesempatan Samael~" Laelia tertawa, lalu berdiri merapikan pakaian Samael, sebelum akhirnya dia memberikan ciuman di bibirnya ringan.

"Semangat bekerjanya oke, sayang~"

Sudut mulut Samael berkedut, momen tadi seharusnya pas untuk menembus pertahanan Laelia.

Ahhhhh, aku berharap ini bukan tindakan Kakek Sialan itu.

...

Pada akhirnya Samael pergi ke perusahan, memilah laporan dan file di laptop, lalu segera bergegas menuju ruangan rapat!

Di depan pintu ruangan rapat, Samael berkaca dan membenahkan dasinya, lalu mengetuk pintu.

"Masuklah."

"Permisi."

Samael dengan sopan membuka pintu dan mengatakan itu. Lalu saat dia di dalam, pintu tertutup dengan lembut, lalu dia membungkuk sedikit sebagai rasa hormat kepada atasannya.

Ada beberapa orang disana yang merupakan Kepala dari berbagai Department di Perusahaan ini. Dan saat Samael melihat ke kursi paling ujung, tempat Ketua Umum Perusahaan duduk...

Kedua pupilnya menyusut dan senyuman pahit muncul di wajahnya.

"Dunia Paralel memang menimbun kemungkinan tidak terbatas. Siapa sangka aku akan bertemu dengannya sekarang...."

Maaf, hari ini hanya satu chp karena aku sibuk mengurusi 40 hari meninggalnya pamanku, maaf banget.

Yuuya3creators' thoughts
Next chapter