webnovel

Kembali Kerumah

<<Ding! permintaan pertemanan dari Roberth J. Steven, ingin memasukkannya?>>

<<Ding! permintaan pertemanan dari Darren Wood, ingin memasukkannya?>>

<<Ding! Permintaan pertemanan dari Bill Gates, ingin memasukkannya?>>

"Terima semua!" Samael langsung menerima semua permintaan dari ketiga bos besar ini.

Tapi Samael tidak mengecek semua data pribadi mereka, dan hanya mengecek status ketiganya.

Benar saja, semuanya adalah status "Sahabat", yang mana satu tingkat lebih tinggi dari "Teman".

Samael kemudian membuka obrolan pribadi mereka dan mengirimi mereka satu pesan yang sama.

Samael: Terima kasih atas sahamnya.

Setelah mengirim pesan ini kepada ketiga bos besar ini, Samael membuang ponselnya kesamping sofa dan terus menonton TV dengan May di pundaknya.

"Ngomong-ngomong, poin kekuatanku saat ini adalah 3240....Sungguh, padahal aku sudah menyerap banyak listrik di pembangkit tenaga listrik besar." Bergumam sedikit, Samael kesal: "Mungkin lebih baik menyerap poin kekuatan orang lain?"

Disaat Samael dengan santai bergumam dan May menatap TV dengan senang, pintu rumah tiba-tiba terbuka dan menampakkan dua sosok yang sangat akrab bagi Samael.

Samael menoleh ke pintu dan berkata: "Kenapa kalian sudah kembali?"

"Huh...jika bukan karena pemadaman ini, bagaimana mungkin kita akan kembali dengan cepat?" Lola mengeluh dan segera melempar tasnya ke sofa dan segera datang ke samping Samael.

Samael memeluk Lola dengan satu tangan di pinggangnya dan mencium lembut bibirnya.

"Yah....ini mengerikan~~, siapa sangka akan ada pemadaman listrik di kota besar seperti ini~~" Tivana yang juga duduk disebelah Samael sedang menatapnya dengan aneh.

Samael merasakan tatapan Tivana dan tidak bisa menahan tanya: "Ada apa?"

"Tidak, tapi entah kenapa, nada bicaramu mencurigakan?" Samael hanya tersenyum setenang mungkin.

"Mungkin imajinasiku." Tivana masih curiga, tapi dia tidak lagi bertanya.

Selanjutnya, dia menyusut ke pelukan Samael. Tentu saja, Samael memeluk Tivana. Disini, kedua wanita itu dengan nyaman merasakan pelukan Samael.

"Itu benar, kau mengatakan akan membicarakan semuanya kepada kami bukan? Termasuk masalah perusahaanmu." Tivana mengangkat kepalanya dan menatap mata Samael dengan curiga.

"Yah...." Samael hanya bisa menggaruk pipinya dan tertawa canggung.

Jadi, pada akhirnya Samael menceritakan semuanya tentang masalah perusahaan Warner Media, sahamnya, dan bahkan masalah tentang Jack.

Tentu saja, masalah tentang saham ketiga perusahaan tadi tidak disebutkan. Samael menunggu beberapa hari lagi sampai akhirnya masalah pemdaman listrik ini mereda.

Setelah itu, Samael akan menceritakan ini semua pada keduanya dan juga keluarganya.

Penjelasan ini membutuhkan waktu sekitar 5 menit, karena Samael menceritakannya dengan sangat singkat dan langsung ke intinya.

"Jadi artinya Samael, kau adalah orang kaya?!" Tivana sangat bersemangat!

Melihat Tivana yang bersemangat, Samael tertawa kecil dan mengangguk: "Yah, bisa dibilang begitu....Bagaimana, kalian puas denganku?"

Tivana puas dan mengangguk senang, tidak ragu, Tivana memberikan ciuman panas pada Samael. Tentu saja, Samael menjawab ini dengan penuh semangat dan bahkan menghiraukan keberadaan Lola yang ada disekitar mereka.

Lola tidak marah, tapi dia tidak puas karena diabaikan! Jadi, dia menarik kepala Samael dari Tivana dan langsung menyambar bibirnya!

"Ahh! Lola!" Tivana berteriak tidak rela, tapi Lola tidak menjawab dan hanya mencium Samael.

Tivana juga langsung menarik kepala Samael lagi dan menempatkannya pada dadanya yang sangat melimpah!

"Ummphh...." Samael mencoba menenangkan diri dan bernafas.

Nafas panas Samael membuat tubuh Tivana gemetar, tapi saat ini matanya masih menatap Lola dengan tidak puas.

"Jangan asal menyambar saat aku berciuman!"

"Eh~? Itu karena kalian menyingkirkan aku di jalan kesenangan kalian tadi~. Aku merasa cemburu kau tahu???" Lola hanya menjawab dengan suara nakal, dia bahkan menjilat bibirnya dengan seksi.

Tivana yang agak polos, agak terpesona dengan ini. Tapi segera dia menggelengkan kepalanya dan menatap Lola dengan tegas! Ini adalah masalah posisinya sebagai kepala Harem !!!

Samael saat ini menikmati kekenyalan dada Tivana, dan bahkan mulai menggigit ceri di tengahnya. Bagaimanapun, Tivana ternyata tidak memakai Bra tadi tadi !!!

"Uhnn !!!!" Tivana tersadar dan tiba-tiba mendorong kepala Samael dari dadanya.

Samael yang terbebas, tersenyum nakal pada Tivana. Tivana hanya memerah dan melihat bahwa ada jejak gigitan di sekitar ceri merahnya.

"Tivana, kau masih polos~~" Samael hanya tersenyum menggoda padanya.

Perempuan polos di Amerika itu sangat jarang seperti Tivana. Jadi, ini adalah pemandangan segar di mata Samael. Tentu saja, polos ini terbatas pada adegan seksual lanjut. Jika itu masalah ciuman panas seperti tadi, Tivana masihlah terbuka~~

"Ngomong-ngomong karena kalian sudah kembali dan keadaan masih sore, aku ingin kembali ke rumah sebentar. Apa kalian ingin ikut?" tanya Samael pada keduanya.

"Ehh~~, tidak, kami lelah !!!" Lola memeluk Samael dan manja disana.

Samael menggelengkan kepalanya dan melepas pelukan Lola. Meskipun tidak puas, Lola tidak memaksa.

"Kalau begitu, aku akan kembali kerumah untuk menyelesaikan perpindahan keluargaku." Keduanya wanita itu mengangguk dan merosot malas di sofa.

Ini juga fenomena aneh tentang wanita. Saat mereka berbelanja, mereka akan memiliki stamina MAX. Tapi saat kembali ke rumah, maka stamina mereka akan langsung merosot ke bawah dan menjadi malas. Seperti Tivana dan Lola ini.

Samael mencium ringan bibir keduanya dan pergi sambil mengambil kunci mobil dari Tivana. Tidak mungkin, meskipun bisa pergi langsung dengan kecepatan cahaya, tapi Samael masih suka pergi dengan mobil. Jika tidak mendesak, dia lebih suka tidak menggunakan kemampuan ini.

Memutar pintu rumah, Samael segera pergi dengan mobilnya.

Membutuhkan waktu 10 menit untuk kembali ke rumah aslinya. Tapi saat diperjalanan, rumah yang tidak punya generator listrik cadangan hanya bisa bergelap-gelapan.

Sampai didepan rumah aslinya, Samael melihat bahwa rumahnya masih terang. Tapi mungkin ini hanya akan bertahan paling lama dua hari. Tidak seperti generator listrik di rumah Tivana yang bisa bertahan selama 1 minggu. Tentu saja, jika itu perusahaan besar, mungkin generator listrik cadangan mereka bisa bertahan selama 1-2 bulan.

Segera Samael membuka pintu rumah dan melihat bahwa Helina dan ketiga adiknya, Tilina, Ririca, dan Finri ada di ruang keluarga.

Saat melihat Samael, semua orang itu terkejut.

Jadi, Samael hanya bisa tersenyum, mengangkat satu tangannya dan berkata: "Yo, aku kembali."

Next chapter