706 Gejala Kalika?

"Kalau begitu aku pergi dulu~ Da Dah~~"

"Kakak, May akan menunggu sampai Kakak kembali kesana, Bye-bye~"

"Huh! Pergi sana, aku tidak perlu melihatmu lagi, dan May, nantikan pertemuan kami lagi nanti."

Samael dengan jijik menjawab Kakek Dewa, dan kemudian menjawab May dengan nada yang menyenangkan.

Mendengar ini, Kakek Dewa hanya tertawa terbahak-bahak dan kemudian keduanya menghilang bersamaan dengan kembalinya Dunia ke warna aslinya.

"Hah? Sejak kapan kau disini?" Alisha terkejut melihat Samael disampingnya.

Samael hanya mengangkat bahunya malas, "Kau saja yang tidak melihatku. Bukankah itu karena kau terlalu fokus pada Aura? Yaahhh, aku tidak tahu kalau putriku memiliki sisi menaklukan wanita ketika dia baru lahir... seperti yang diharapkan dari gen ku!"

"Kau... humph! Aku yakin Lily dan Aura akan kecewa dengan Ayah mereka nanti ketika mereka dewasa!" kata Alisha kejam melawan kata-kata tak tahu malu Samael.

Laelia yang mendengar ini hanya tersenyum, dan dia pada saat ini menggendong Lily di pelukannya dengan lembut.

Mata gadis itu masih terpejam dan menikmati pelukan hangat Mama tercintanya.

Tapi Aura di sisi lain...

"Uwaaaaa! Uwaaa....Muuaaa.....!!!!–"

"Ah ah ah! Ini salahmu! Lihat, lihat ?! Kau membuatnya takut!" Kalika mencubit pinggang Lucy yang terkejut dengan tangisan Aura disana.

Kemudian Nirenga mencoba menggendong dan menenangkannya, tapi siapa sangka kalau tangisannya menjadi lebih keras!

Sampai ketika Agnes bergerak, Aura tiba-tiba diam, dan kedua tangannya mengambil dada kiri Agnes lalu memakannya...

"...."

"Dia lapar." xN

Semuanya paham ketika melihat perilaku ini, bahkan meski begitu, apakah Aura ini terlihat pilih-pilih?

Iya, iya, aku tahu Agnes besar dan memang bisa mengeluarkan susu bahkan sebelum hamil, tapi...

"Apa, kau cemburu pada putrimu sendiri?" kata Chelsea tiba-tiba pada Samael dengan wajah sinis.

Samael menatap Chelsea yang wajahnya sombong, lalu mendengus: "Untuk apa cemburu? Lagipula aku masih memiliki jatah dari Atira."

"Tidak mau, aku takut itu akan habis setelah anak kami nanti lahir." Atira mendengus kesal mendengarnya.

Samael merasa dunia sudah hancur!

Dulu, jatah dari Laelia dan Atira itu adalah miliknya! Tapi sekarang dia harus berbagi...

....Nah, hentikan saja pemikiran aneh itu.

Kemudian dia menatap Agnes dan berkata: "Agnes, jika kau mau, kau bisa memberikan susu kepada Aura. Anggap saja sebagai latihan untuk masa depan?"

"Ehhh, tapi...."

Awalnya dia ingin menolak, tapi ketika melihat Aura tiba-tiba membuka matanya, dan melihat wajah imut dan mata indah itu, Agnes langsung merasakan sebuah panah menembus hatinya!

Imut! Sangat imut !!~

Kemudian dia tanpa sadar membuka bajunya dan memperlihatkan bra ungunya kepada semua orang, dan tiba-tiba dia sadar dimana dia berada sekarang!

"Umm...Bolehkah aku diberi privasi?"

"Tidak, tunggu dulu." Lucy tiba-tiba menginterupsi: "Agnes, kau tidak hamil kan? Apakah ada ASI yang akan keluar untuk Baby Aura?"

"Hehe, agak malu mengakuinya...Tapi aku terkadang mengeluarkan ASI sebelum waktunya. Jadi..."

Semua pandangan langsung tertuju pada dua bola besar itu, dan mereka yakin bahwa itu karena 'terlalu penuh' !!!

Lucy menepuk dadanya sendiri, dan merasa bahwa dia ditinggalkan....

Dia tidak kecil, tapi melihat ukuran wanita lain di ruangan itu, bahkan Chelsea jauh lebih besar darinya!

Kalika tidak melepaskan kesempatan ini untuk menggoda Lucy, tapi tiba-tiba dia merasa mual, dan langsung berlari ke wc di kamar mandi ruangan VIP itu.

Melihat kelakuan ini, Alisha sebagai saudari tirinya langsung menghampirinya kesana.

"Oughhhhh....Uweeeeekkkkk....Uhuk, uhuk, Mllppppp....Grrhuuuoooo....."

Kalika muntah disana, dan Alisha langsung menghampirinya sambil mengelus punggungnya lembut:

"Kalika? Apa yang terjadi?" tanya Alisha penasaran.

"Perutku, tidak enak...Ughh..."

Di luar, mendengar suara muntahan Kalika, semuanya juga terkejut.

Mereka menunggu selama dua menit, dan ketika Kalika keluar dengan bantuan Alisha. Wajahnya benar-benar pucat disana.

Lucy menghampirinya dan bertanya sambil mengelus telapak tangannya: "Kalika, kau baik-baik saja? Apakah kau sakit? Kenapa kau tidak mengatakannya?"

"Aku...tidak tahu." Kalika sebenarnya tahu kenapa ini terjadi, tapi dia masih menggelengkan kepalanya: "Perutku sangat sakit dan rasanya mual sekali..."

"Bagaimana kalau kita cek saja? Lagian kita masih ada di rumah sakit bukan?" saran Chelsea lembut dan perhatian.

Kalika: "Jangan!"

"Jangan?" xN

"Maksudku....tidak perlu." Kalika tahu bahwa dia salah mengatakan tadi, jadi dia dengan panik membenarkan: "Ini mungkin hanya terlalu lelah, ya, terlalu lelah!"

"Kalian tahu, ada banyak beban pada pekerjaan baru-baru ini di perusahaan dan aku sering kerja lembur....Mungkin, aku hanya masuk angin, kan?"

Lucy yang tahu ini juga merasa wajar. Dia berkata dengan prihatin: "Begitukah...nah, kalau kau berkata begitu, istirahatlah di rumahmu dengan baik."

"....Aku tahu."

Tanpa sadar dia menatap Samael di sudut, tapi kemudian dia menatap Lucy kembali: "Tapi ini jarang sekali untukmu bernada lembut padaku Lucy. Apakah, kau ternyata mengkhawatirkanku? Hehe..."

"Apa ?! Aku tidak! Aku hanya..."

"Hehe~"

Samael dan Agnes saling berpandangan satu sama lain, dan Agnes tiba-tiba mengingat kejadian di pulau pribadi itu, dan dia juga tahu masalah kehamilan Kalika secara tidak sengaja.

Kemudian Agnes menundukkan kepalanya, membalikkan badannya dan membuka branya untuk membiarkan payudaranya dihisap oleh Aura yang sudah kelaparan.

"Nnhhh..."

Mengabaikan Agnes, Samael kemudian menyarankan: "Nah Kalika, kau kembali dulu. Jangan sampai kau sakit terlalu lama. Setelah ini, aku dan yang lain akan menyusulmu."

"Um, kalau begitu semuanya, aku kembali dulu."

"Aku juga." kata Alisha mengikuti.

Setelah keduanya pergi, suasana tiba-tiba menjadi aneh, dan Atira yang duduk disamping kasur Laelia sambil mengelus perutnya yang besar.

Dia tiba-tiba berbisik: "Gejala Kalika...."

"Mungkinkah, dia hamil?"

" !!!! "

Samael: "Jangan lihat aku....Jangan lihat aku, jangan lihat aku!..."

avataravatar
Next chapter