webnovel

Prologue

Bangunan sekitar runtuh, Jakarta akhirnya dibebaskan dari kubah yang mengerikan, 'dreamers' yang berpartisipasi dalam 'slumber' kota lain mulai berkumpul dan masuk ke kota Jakarta dan semua berkumpul di kota Jakarta.

Aku dan teman-temanku bersembunyi di dalam sebuah bangunan yang telah lama hancur, kami harus bertahan dan harus selamat dari serangan dreamers lain. Mereka mengincar "Kertas Sastra" yang ditulis oleh 'ilusionis' [Sastra Tua Kemerdekaan].

"Iswandi, menurutmu.. apakah kita akan selamat?" Nia menatapku dengan tatapan keraguan, aku tahu perkembangan slumber saat ini. Namun, jujur aja aku tidak tahu, kami akan selamat atau mati hari ini.

"Saat ini, kita harus tetap diam sampai batas waktu yang ditentukan."

[*Slumber Utama 13* Bertahan Atau Mati

Kondisi Penyelesaian : Bertahan dari serangan dreamers kota lain dalam mempertahankan "Kertas Sastra"

Batas Waktu : 6 Jam

Kompensasi : 2000 Vivid

Kegagalan : Kematian]

"Apakah ada rencana?" Irfan berbicara dengan nada dingin khasnya, dia masih mencengkram pedang membelah lautan yang dia dapatkan dari slumber ke-8.

"Kita hanya bertahan."

"Ini tidak sepertimu Iswandi, aku tidak tahu apa yang kamu pikirkan, saat ini, aku harus maju dan membunuh semua dreamers diluar." ucap Irfan dan melompat keluar jendela untuk menghadapi dreamers yang berbondong-bondong masuk ke kota Jakarta

"Ada apa denganmu Iswandi?" tanya Shaqila yang mulai kesal dengan situasi yang terjadi sekarang, "ini bukan dirimu, selama ini aku selalu percaya padamu, tapi entah kenapa, hari ini aku ragu padamu." Shaqila adalah seseorang yang tidak muncul di mimpiku sebelumnya. Aku membawanya karena atributnya sangat bagus. Dia memiliki atribut "Relasi Illusi", atributnya sama seperti Xiao Feng dari Tiongkok. Xiao Feng dimasa depan akan menjadi 100 dreamers terkuat di dunia.

[Illusionis 'Ratu Pantai Selatan' mengejekmu dan berharap kamu mati]

[Illusionis 'Sastra Tua Kemerdekaan' berharap kamu dapat melindungi warisannya]

[Illusionis 'Batu Durhaka Bersujud' bersuka cita dengan kesulitanmu]

Aku menatap Shaqila dengan tatapan tenang, kemudian aku menatap langit yang dipenuhi oleh Ilusionis bajingan, banyak dari mereka yang mengharapkan aku mati, di masa depan, aku akan merobek tubuh mereka dengan tanganku sendiri.

Aku tahu perkembangan slumber ini dari mimpiku. Teman-temanku, mereka akan selamat, walaupun mereka akan menderita kerugian dan kelelahan yang sangat banyak, aku tahu mereka akan selamat, selama Irfan masih berada disini tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun, hari ini aku takut.

[Realita Cek memperingatkan kamu!]

Skill aneh ini terus muncul, ketika aku mulai menyadari, yang ku alami sekarang bukanlah mimpi. Skill itu terus saja berusaha agar aku bisa memisahkan kenyataan dan mimpi selama ini, skill ini selalu membuatku berpikir sekarang adalah mimpi dan bukanlah kenyataan.

Jujur saja, di awal aku sampai di dunia ini, aku juga berpikir seperti itu. Anehnya, saat ini aku bisa tidur dengan normal dan tidak 'bermimpi'. Jika aku sekarang berada di dalam mimpi, pastinya aku tidak akan bisa tertidur. Karena, orang yang bermimpi, tidak akan bisa tertidur.

[Realita Cek memperingatkan kamu dengan keras!]

"Hei bajingan!" teriak ku ke arah Realita Cek

Teman-temanku serempak menatapku dengan terkejut. Karena secara tiba-tiba aku berteriak dengan sangat keras.

"Jika memang ini adalah mimpi! Buatkan aku benteng yang tidak bisa ditembus oleh jutaan orang."

[Dream World menatapmu]

[Dream World meragukan ucapanmu]

[Realita Cek menutup matanya]

Ruang dan waktu seakan terdistorsi. Dunia dalam pandanganku berubah menjadi angka 1 dan 0. Seakan semua waktu terhenti. Sekilas aku melihat entitas yang tidak diketahui, entitas itu seakan melahapku. Hingga tiba-tiba semua kembali normal, kepalaku sedikit pusing dan pandanganku sedikit kabur.

[Realita Cek bereaksi dengan sangat kuat]

[Atribut evolusi sedang disiapkan pada dirimu]

[Atribut tersebut tidak pernah certatat dalam mimpi manapun]

[Atribut baru telah diperoleh]

[Lucid baru telah muncul dalam dirimu]

[Atribut 'Arsitek Mimpi' telah diperoleh, Dream World meragukan keberadaanmu]

[Realita Cek aktif dengan sangat keras]

[Dream World telah pergi dan merasa tidak ada yang salah pada dirimu]

Lagi-lagi skill bajingan ini melindungiku.

[Atribut 'Arsitek Mimpi' Lv.1 telah diperoleh, dreamers dapat menciptakan apapun yang berada dalam khayalannya, selama dreamers masih di dalam mimpi]

Aku tidak tahu kenapa atribut ini tiba-tiba muncul, bukankah atribut ini sedikit curang? Aku yakin, semua hal yang terlalu berlebihan, memiliki kekurangan yang juga sepadan.

"Bangun benteng yang tidak bisa ditembus apapun." Ucapku

[Arsitek Mimpi aktif]

Tiba-tiba bangunan disekitar kami bergerak, bangunan-bangunan tersebut berubah menjadi bentuk yang sangat indah. Irfan yang baru saja melompat keluar, menatap bangunan di belakangnya berubah. Dia kembali masuk sebelum perubahan pada bangunan yang ku rancang menjadi sempurna.

"Hal apa ini? Apa yang telah kamu perbuat?"

Aku diam saja dan fokus mengalirkan energi sihirku, jika aku terganggu sekarang, bangunan ini akan cacad dan tidak akan sempurna.

Darah mengalir dari hidung ku. Aku tetap fokus dalam mengalirkan energi sihirku.

[Pencapaian mustahil telah diperoleh dreamer 'Iswandi Ryansyah']

[Sejak dahulu kala, ada seseorang yang berhasil masuk ke dalam mimpi...]

"skip cerita." ucapku tenang

[Lucid baru telah diperoleh]

[Lucid 'Modifikasi Mimpi' merasuk ke dalam tubuhmu]

[Banyak Ilusionis yang meragukan atribut dreamer Iswandi Ryansyah]

Irfan melihat langit dengan mata melotot, tidak lama kemudian, dia menatapku dan membuka mulutnya.

"Siapa kamu?"

"Aku? Aku adalah seorang pengangguran yang selalu bermimpi."

halo guys, nama gua Ahmad Louis. wkwk

Ini cerita pertama gua loh di platform ini loh.. entahlah, gua juga bingung mau nulis apa.. enjoy yaaaa, semoga kalian suka..

Ahmad_Louiscreators' thoughts
Next chapter