webnovel

Chapter 1. Keinginan richard

shhhshhhhh….shhhhhh…shhhh.. suara hujan yang cukup deras membuat suasana menjadi semakin senyap, tiada sepatah kata pun yang keluar dari mereka ketika mengetahui akan kejadian itu.

" jadi.. anak saya tidak bisa berjalan lagi dok? Apakah, masih bisa dilakukan terapi untuk menyembuhkan kaki anak saya? Saya bayar berapapun biayanya!! " dengan nada yang cukup keras dan kekhawatiran, sang ayah memegang pundak dokter seakan memohon dan berharap semoga apa yang dinginkanya dapat dikabulkan.

" saya sudah melakukan semaksimal mungkin dan sebisa saya untuk anak kalian, tetapi takdir berkata lain untuk linda. Semoga bapak dan ibu linda dapat mengihklaskan ini semua, dan membujuk linda untuk menerima keadaanya yang sekarang. " memegang erat tangan sang ayah yang berada di pundaknya dan sepontan sang dokter memeluk, seakan meminta maaf karena tidak bisa melakukan apa – apa lagi.

Sang ibu hanya terisak menangis dipelukan suaminya yang bahkan tidak sanggup untuk mengeluarkan kata – kata, bahkan richard pun tidak bisa melakukan apapun selain ikut merintihkan air mata atas kejadian yang menimpa linda..

Beberapa saat setelah melewati duka, kedua orang tua linda menyadari dan melihat betapa berat beratnya duka yang dirasakan oleh richard. Mereka lalu mendekati richard dan memeluknya, seakan – akan seperti anak pertama yang sedang mentangisi adik perempuanya.

" terimakasih atas simpati kamu dan duka yang kamu rasakan,seperti yang dikatakan linda bahwa kamu anak yang baik. jangan merasa bertanggung jawab atas kejadian ini, Jika ada yang ingin disalahkan.. orang tua inilah yang harus disalahkan karena lalai mencegah perginya linda. "

ayah linda membuka percakapan karena dia tau, hanya dia satu – satunya yang bisa menyampaikan suatu hal kepada richard dikondisi seperti ini. Dan menyuruh richard untuk bergegas pulang karena takut, kedua orang tua richard akan khawatir tentang richard.

" sama sama om .. tante saya minta maaf juga, karena engga bisa berbuat apa – apa .. saya pamit "

Tanpa memperpanjang pembicaraan,richard berpamitan dan langsung meninggalkan tempat itu dengan sangat amat sunyi .. hanya suara langkah kaki yang bergema yang terdengar dari lorong itu ..

Dalam perjalan pulang, kerisahan dan kegelisahan masih menghantui richard tentang keadaan linda yang sekarang. Hingga motor yang dikendarai richard tidak terkontrol dan hampir saja menabrak pembatas jalan.

Sesampai richard dirumah ia bergegas ke kamarnya dan membantingkan tubuhnya ke kasur, serta menutup kedua matanya dengan tangan kananya seakan – akan seperti tidak ingin mengingat sesuatu. tiba – tiba ada suara ketukan dari kamar richard beberapa kali.

" siapa? " dengan cepat richard bertanya dengan nada yang sangat berat dan terasa lelah

" mamah lihat kamu tergesa – gesa banget ke kamar.. ada apa? " ibu richard menjawab sembari membuka pintu dengan perlahan dan duduk dibangku sebelah kanan kasur richard

" linda mah.. linda divonis ga bisa jalan lagi mah.. richard gabisa berbuat apa – apa untuk linda mah, richard, richard gabisa apa – apa mahh.. richard harus apa nanti … " sontak tangisan richard semakin kencang seiring waktu berjalan dan memeluk ibunya yang terpaku atas kesedihan yang dirasakan richard, dan tanpa disadari ibu richard pun menangis dan memeluk erat anaknya dengan erat.

" kamu harus kuat nak.. karena ketika linda tersadar dan melihat kamu bersedih atas dirinya, ia akan semakin terpuruk dalam penyesalan.. maka dari itu, kamu harus kuat… dan menjadi sosok yang selalu ada untuknya, sosok yang membuatnya menjadi kuat, dan menerima dirinya lagi sepenuhnya. " sembari mengusap kepala richard yang sudah dipelukan ibunya, tangisan richard pun semakin meluap setelah mendengar ucapan ibunya yang mungkin akan membekas di dirinya.

Beberapa menit setelah tangisan usai, richard melepas pelukan ibunya dengan perlahan dan duduk dikasur yang bersebelahan dengan ibunya. Richard mengusap sisa – sisa air mata dan menegakan dadanya, mengepal kedua tanganya seperti ada yang ingin disampaikan.

" mah, richard mencintai linda dengan tulus. Bagaimanapun keadaan linda yang sekarang.. perasaan richard ngga akan berubah. Richard mau jadi sosok yang membuat linda menjadi seseorang yang kuat, richard mau jadi orang yang selalu disisi linda mah… itu kenginan dan keteguhan richard." Pancaran mata yang begitu kuat dari richard, seperti membuat janji kepada seseorang yang sangat penting untuk richard. Yang membuat ibunya tersenyum bahagia ketika melihat anak laki – lakinya yang begitu dewasa di umurnya yang terbilang sangat amat muda.

" kalau itu memang keputusan richard dan keinginana richard, mamah dan papah pasti mendukung. Mulai saat ini, kamu harus berjuang untuk seseorang yang kamu cintai. " ibu richard memeluk richard sekali lagi, dan perlahan keluar dari kamarnya richard dengan senyuman.

Keheningan menyeluruh dikamar richard, diamnya memiliki banyak makna yang tersirat didalam pikiranya. Richard memutuskan untuk ke meja belajarnya, dan menulis beberapa tujuan dan kegiatan yang akan ia lakukan nanti.

Beberapa hari setelah kejadian yang menimpa linda dan keluarga..

Teng..nong..neng..nong…(pelajaran terakhir telah selesai,sampai ketemu besok dengan semangat yang baru!) bell menandakan bahwa waktunya untuk pulang. beberapa murid telah meninggalkan kelas,tidak kecuali richard dan kedua teman dekatnya.

" chad, lo kan yang sering bareng sama linda kan kalo pulang sekolah?. Dia udah ga masuk berhari – hari, katanya sih sakit ya?. Sakit apa linda chad? " sembari menepuk bahu kiri richard,rizky duduk disebelahnya.

" sakit biasa aja kok, udah ya? Gue mau langsung pulang nih. Ada urusan dadakan dirumah yang gaboleh gua lewatin. " richard tergesa – gesa membereskan beberapa buku yang dimeja kedalam tasnya, lalu berjalan dengan cepat.

" ga biasanya richard bertingkah begitu, biasanya kalem banget anaknya " rizky terheran dan bingung dengan tingkah anehnya richard belakangan ini, sembari menggaruk – garuk rambutnya dengan cepat.

" kayaknya dia lagi ngejar waktu biar ga telat, tau sendiri ibunya richard kan galak banget ki. Yaudahlah kita berdua aja dulu, mungkin ini hal penting buat si richard. " jawab rangga yang duduk menggantikan richard dikursinya,sembari menepuk punggung rizky.

Richard mengendarai motor dengan sangat cepat, terburu – buru akan sesuatu yang membuatnya ingin segera bertemu dengan linda..

Beberapa jam saat sebelum bell jam pelajaran berbunyi,richard mendapati pesan kabar dari ibu orang tua linda. Bahwa linda sudah terbangun dari masa keritisnya, mengetahui kabar itu richard terkejut dan berencana akan cepat – cepat kerumah sakit saat jam pelajaran terakhir selesai.

Sesaat setelah sampai dirumah sakit, richard berlari menuju ruangan dimana linda dirawat. Didepan pintu ruang rawat terdapat kedua orang tua linda, mereka menyadari richard dari kejauhan karena suara langkah kaki yang begitu cepat mendekat.

" akhirnya kamu datang juga nak,linda dari tadi nungguin kamu. " untuk pertama kalinya ibu dari orang tua linda membuka pembicaraan terlebih dahulu, melihat wajahnya yang tersenyum dan mata yang berlinang membuat richard agak terpaku dan bingung. Apakah ini pertanda baik ataukah buruk.

Richard membuka pintu dengan perlahan,cahaya terik dari jendela ruangan sedikit demi sedikit memudar dan terlihat ada gadis muda yang sedang menatap jendela dengan wajah yang pucat. Menyadari pintu yang terbuka linda menoleh kepintu tersebut.

" ri..chard? " tanpa sadar linda meneteskan air mata… rasa senang,sedih,bahagia dan penyesalan mencampur aduk semua yang dirasakan linda saat ini.

Next chapter